Sadewa Chandra Mahendra pria yang tak pernah bisa menjalani kehidupan dengan tenang, bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh hati. Namun, karenanya gadis itu justru mengalami teror dari musuhnya. Bagaimanakah Chandra melindungi sang gadis...
"Huwaa.. bunda lihat kakak" ucap Sade sembari menunjuk Dewa.
"Udah-udah jangan bertengkar, sini lihat ada lukanya engga. Dewa kamu duduk dulu aja ya" ucap Lilly
"Iya bunda" jawab Dewa kemudian bergegas menuju kursinya.
"Ada apa ini?" tanya pria setengah baya baru saja memasuki dapur.
"Oh ini mas, sade kepeleset" ucap Lilly
"Coba ayah lihat sakit ngga" ucap sang pria itu bernama Niko.
Niko pun segera mengecek keadaan sang anak bungsunya itu. Namun tidak ada yang perlu di khawatirkan.
"Aman kok, ngga ada yang luka" ucap Niko kemudian menepuk pundak sang anak "kamu anak cowo harus kuat, jangan sampai hal sepele aja di tangisin" ucapnya lagi.
Sade mengerjap perlahan, paham apa yang dikatakan niko lantas berdiri dan segera duduk di kursi dekat sang kakak.
"Apa kamu ketawa-tawa" ucapnya pada sang kakak.
"Ngga kok" ucap Dewa
*Flashback Off*
"Bunda.. Sade rindu bunda" ucap nya perlahan di depan gundukan tanah itu.
•••
"Apa yang kamu lakukan Dewa??" tanya Niko pada Arseno.
"Aku ngga ngapa-ngapain yah" ucap Arseno membela.
"Kenapa ruangan ayah berantakan gini? Kalau bukan kamu siapa?"
"Aku ngga tau yah, aku kesini cuma mau ambil berkas-berkas ku" ucap Arseno.
Memang semua berkas-berkas entah itu berkas kantor maupun berkas keluarga di simpan di ruang kerja pribadi milik sang kepala keluarga itu.
