1

279 22 1
                                    

selamat membaca!

.........

Jinan masuk tanpa mengetuk pintu, berjalan mendekat ke arah Shani yang sibuk dengan berkas ditangannya.

"Morning, Ms. Natio. Kegiatan hari ini dan beberapa kegiatan tambahan juga," ucap Jinan memperlihatkan Ipad yang digenggamnya.

"Morning. Saya dengar ada anak baru, benar kan?" balas Shani tanpa melihat ke arah Jinan.

Jinan terkekeh, "yap. Dia mulai kerja hari ini, dan kelihatan sangat bersemangat."

Jinan berjalan menuju pintu, membukanya lalu mempersilakan wanita lain untuk masuk, mengarahkannya ke depan meja Shani.

"Ms. Natio, ini Sisca Eleanor, anak baru," ucap Jinan yang berdiri dibelakang anak baru itu.

Shani menaruh berkas yang tadi dipegangnya lalu menatap ke arah anak baru. "Kamu terlambat," ucap Shani.

Sisca tersenyum setelah melihat ke arah jam tangan yang dikenakannya. "Seharusnya saya tepat waktu karena sekarang tepat jam 8. So, nice to meet you, Ms. Natio."

"Kamu... menyedihkan sekali." Shani kembali mengambil berkas yang tadi ditaruhnya.

Sisca menaikkan alisnya, menatap Shani dengan tatapan bahagia. "Tapi anda terlihat begitu cantik, Ms. Natio."

Shani menatap Sisca dengan tatapan terkejutnya. "Maksud kamu?"

Jinan lebih dulu menarik lengan Sisca untuk berdiri di belakangnya. "Sisca, bagaimana kalau kita keluar? Saya beritahu meja kamu di mana, Ms. Natio sedang sibuk sekarang."

Jinan berjalan lebih dulu, dengan Sisca yang kembali menoleh ke arah Shani dengan senyum meremehkan darinya.

"See you, Ms. Natio."

Shani memperhatikan Sisca yang sudah keluar bersama Jinan, berjalan menjauh menuju ruangan di mana Sisca seharusnya bekerja.

"Ah, aku benci seseorang seperti dia," gumam Shani yang sekarang sedang bersandar pada kursinya.

.......

"Hey, bos! Aku bawain bekal nih, sandwiches for you," sapa Jinan yang masih berdiri memegang gagang pintu ruangan Shani.

Shani menggeleng tanpa melihat ke arah Jinan. "Saya ga suka itu, Jinan."

"Ayolah, aku bangun pukul 5 pagi untuk buat ini dan kamu tolak?" tanya Jinan yang sudah menaruh kotak makan itu di meja Shani.

Shani menatap ke arah Jinan. "Kamu makan sendiri saja, Jinan. Saya ga suka."

"Oh, ya. Kamu tau? Anak baru tadi, dia nanya banyak hal, tapi lebih banyak sih tentang kamu," ucap Jinan sembari berjalan ke arah sofa di ruangan Shani.

Jinan duduk di sofa itu, memakan sandwich yang ada ditangannya. "Rumah kamu di mana, makanan kesukaan kamu apa, dan kopi yang sering kamu minum."

"Dari awal saya sudah menebak kalau dia pasti salah satu anak aneh, Jinan," ucap Shani sinis.

Shani kembali fokus dengan laptop di depannya sampai akhirnya Sisca masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu.

"Boleh saya masuk, Ms. Natio?" tanya Sisca dengan setengah tubuhnya masih berada di luar.

Shani menatap malas ke arah Sisca. "Jinan, kamu bisa keluar dari sini sekarang?"

the curse | shansisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang