VIII

340 15 0
                                    

haloooooo!! apa Qabar Qaliyan zemua!! sehat kan?

typo maafin aQu yach!
...

setelah menghadiri acara ulangtahun karina, haechan memiliki tanggung jawab untuk mengantarkan jeno pulang. sebenarnya haechan bingung, bagaimana caranya ia mengantar jeno, jika tadi saja menggunakan taxi untuk datang kemari.

tapi untungnya teman kesayangannya itu pengertian, motornya ditinggalkan agar haechan bisa mengantarkan jeno.

"motornya masih ada?"

haechan mengangguk, "iya, dia pake taxi kayaknya." haechan mengeluarkan motor jaemin lalu menghidupkannya.

"ayo naik,"

jeno menurut, setelah benar-benar nyaman ia melingkarkan tangannya ke pinggang –'memeluk' haechan.

jantung haechan berdegup kencang, ia berharap jeno tidak mendengar degupan jantungnya yang menggila. "ayo mas, aku udah ngantuk.." ujar jeno menyandarkan kepalanya pada bahu haechan.

haechan mengangguk, melajukan motornya dengan kecepatan sedang. lokasi hotel dan rumah jeno atau rumah dirinya lumayan jauh. jadi mungkin agak lama mereka dalam posisi seperti ini.

keadaan jalanan lumayan lenggang, hanya beberapa kendaraan seperti mobil dan satu-dua truk besar yang lewat.

.

sampai didepan gang rumah jeno, haechan menggenggam tangan jeno yang masih memeluk pinggangnya erat. "bangun jen, udah mau sampe."

"emh.. udah sampe mana mas?" tanyanya lalu mengucek matanya, tangan sebelahnya haechan pegangi agar tidak jatuh. "sampe depan gang rumah kamu, itu didepan juga sampe." jeno melihat arah depan, benar saja itu rumahnya.

haechan memelankan laju motor jaemin dari depan gang, agar tidak mengganggu warga sekitar. setelah sampai tepat didepan rumah jeno, haechan membantu jeo turun dari motor.

"mau mampir dulu gak mas? udah malem kalo ngantuk bahaya,"

tawar jeno sebenarnya menggiurkan, tetapi dia tidak enak pada bunda dan ayah jeno yang sudah istirahat. "kok motornya mati mas? mogok?"

haechan menggeleng, "sengaja aku matiin biar gak ganggu bunda sama ayah kamu," jeno mengangguk, keduanya diam entah menunggu siapa yang pertama bersuara.

jeno sebenarnya tidak ingin berpisah dengan haechan, daripada dirinya yang mengucapkan selamat malam lebih baik menunggu hingga pagi menjelang.

haechan melirik sosok penghuni hatinya, "jen.." panggilnya pelan.

jeno mendongak, menatap pujaan hatinya yang seratus-seribu kali lipat lebih tampan dari biasanya. "dalem mas.." jawabnya mendayu, khas nada orang jawa.

tangan haechan meremas jaketnya, "aku mau ngomong boleh?" tanyanya pelan, belum siap mendengar jawaban jeno.

jeno mengangguk, "boleh, mau duduk dulu mas biar enak ngomongnya?" tawarnya keukeuh mengajak haechan agar mampir. haechan menoleh ke arah kanan-kiri, lalu melihat warung kopi dekat rumah jeno.

"aku gak enak kalo disini, mau ke warkop didepan?" jeno mengikuti arah tunjuk haechan, mengangguk karena warung yang dimaksud dekat dengan rumahnya.

"motornya titip aja dirumah aku mas, kita jalan aja kesana-nya." usul jeno, haechan setuju lalu memarkirkan motor jaemin pada halaman rumah jeno.

lalu keduanya berjalan menuju warung kopi yang masih buka pada tengah malam, obrolan tak henti dari mereka memarkirkan motor. entah haechan yang pandai mencari topik pembicaraan atau jeno yang anaknya nyambung-nyambung saja kyika diajak bicara.

sampai di warung kopi, haechan memesan wedang jahe dan jeno memesan susu jahe. keduanya masih mengobrol hingga tiba-tiba berhenti. awalnya memang canggung karena haechan sedang menyiapkan mental, tapi haechan harus berani mau ditolak atau tidak –ya syukur oleh jeno.

"jeno, aku mau jujur. aku suka kamu dari kita awal ketemu. ya aku jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu, kamu bisa bilang hatiku itu murahan karena percaya sama cinta pandangan pertama. aku bisa terima kalau kamu yang bilamg begitu.

tapi kalau yang lain harus mikir-mikir deh, haha... aku gak bohong soal cinta, kamu bisa tanya jaemin sebesar apa cinta aku ke kamu jen. mungkin jaemin bisa bernafas lega setelah tau kalau aku jujur sama kamu, selama ini aku selalu nyusahin jaemin. aku minta pap kamu lewat jaemin, minta username Instagram kamu, tiktok kamu, twitter apapun itu yang kamu pakai.

aku minta maaf cara aku jujur atau confess aku kaya begini, jelek dan gak romantis. maaf ya jen, aku minta maaf udah cinta sama kamu." kalimat panjang yang berisi ungkapan cinta dari haechan membuat jeno terdiam.

haechan menatap jeno dengan penuh harapan besar. jeno mengedipkan matanya berulang kali, masih diam membisu bingung ingin berbicara apa. matanya perlahan berair, jantungnya kembali berdegup dengan kencang. tangannya bergetar dan dingin karena gugup.

kedua kakinya tidak bisa menapak dengan benar, lemas dikedua lututnya membuat jeno terdiam kaku tidak bisa berdiri.

mulutnya keliru, tergagap menjawab pertanyaan ralat ungkapan cinta haechan. "ak-aku.. a-aku..a-a-aku–"

"kalo belum bisa jawab sekarang gapapa, aku cuma mau jujur sama kamu. terimakasih udah mau dengerin kejujuran aku yang menggelikan ini, dan maaf udah cinta sama kamu." haechan tersenyum lalu menghabiskan wedang jahenya yang sisa sedikit. susu jahe milik jeno sudah habis.

kecanggungan melanda mereka, haechan melihat jam yang melingkar ditangannya, saat ini sudah memasuki waktu pagi. 01.22.

"jen, udah mau pagi. mau pulang?" jeno mengangguk, haechan membayar minuman keduanya lalu berjalan kembali ke rumah jeno. berjalan tanpa obrolan yang mengalir membuat hati haechan sedikit was-was, takut ditolak oleh jeno.

sampai dirumah jeno, haechan mengambil motor milik jaemin. "kalo gitu pamit ya jen, titip salam sama bunda juga ayah." jeno mengangguk.

haechan memakai helmet dan menghidupkan mesin motornya. ketika akan melajukan motornya jaketnya ditarik oleh jeno, haechan menoleh.

"kenapa jen?"

"aku juga sama,"

"sama?"

"aku juga suka sama kamu mas, dari pertama ketemu. aku sama, jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu."

tubuh haechan membeku, mesin motornya perlahan mati. jeno tersenyum manis sampai-sampai matanya pun ikut melengkung ikut tersenyum.

haechan menatap jeno tidak percaya, pandangan yang serupa yang dilihat haechan saat di warung kopi tadi, sekarang jeno yang melihatnya. "jen.." panggil haechan dengan intonasi pelan.

"dalem mas.." jawab jeno lembut.

jantung haechan semakin berdetak kencang,, mulutnya tergagap. "ki–kita pacaran jen?" tanya haechan menggenggam tangan jeno.

jeno mengangguk, "ya kalo mas haechannya mau pacaran ya, ayo aja." jawab jeno juga  menggenggam erat tangan haechan. haechan membuka helmnya, lalu menarik jeno kedalam pelukannya.

"makasih... makasih... makasih..." ungkapan terimakasih terus haechan ucapkan, pelukannya mengerat tidak ada tanda-tanda akan melemah sama sekali

End

sori yach ending tb², lg gax ada imajinasi wkwk..

nanti ada s2nya QoQ, Qan aQu juga bisa gamon.. nanti kalaw gamon bakal dilanjutin hehe..

ini berdasarkan kisah me with mantan wkakak..

book sebelah jg mw end kok fufu~

DADAH!!~

my crush is so cute . [hyuckno] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang