⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Dua Minggu kemudian Cio di perbolehkan pulang. Setelah menjalani beberapa terapi untuk memulihkan kesehatannya. Shani dan Ch2 selalu menemani Cio dalam menjalani pengobatan. Mereka memberikan semangat pada Cio yang mulai kembali belajar berjalan. Seperti bayi yang mulai belajar melangkah, satu langkah kaki yang Cio ayunkan anak-anak dan istrinya itu akan bertepuk tangan. Itu membuat dirinya semakin semangat untuk kembali bisa berjalan. Hingga sampai dia bisa kembali berjalan normal. Selain dari keinginan yang kuat, Shani, Chika dan juga Christy adalah alasan baginya untuk sembuh.
Cio juga telah memeriksa kondisi Shani. Dan Shani dinyatakan sembuh oleh dokter yang menanganinya selama ini. Rasa syukur selalu ia panjatkan pada Yang Kuasa. Dengan kebahagiaan yang sekarang mereka rasakan, apapun bisa dibeli dengan uang tapi tidak dengan kebahagiaan.
Selepas tidur siang Shani dan Cio menikmati kebersamaan mereka didalam kamarnya.
Shani dengan erat memeluk tubuh Cio dari samping, karena posisi mereka saat ini sedang berbaring. Usapan lembut Cio di rambutnya membuat Shani semakin nyaman. Inilah yang dia inginkan dan dia rindukan dari suaminya itu. Perlakuannya yang lembut membuat Shani tenang dan ingin selalu berada didekatnya."Bun, terimakasih untuk semua hal yang kamu kasih ke ayah. Untuk semua kasih sayang yang gak ada hentinya, meskipun kita banyak banget melalui cobaan dalam berumahtangga tapi bunda tetap bertahan sama ayah. Cinta ayah gak akan ada habisnya buat kamu Bun. Kamu yang pertama dan terakhir dalam hidup ayah." Ucap Cio, sekilas dia melihat Shani dalam pelukannya lalu mencium puncak kepala Shani.
"Yah," panggil Shani sambil mendongak melihat Cio.
"Ayah dulu selalu bilang kalau kita yang menciptakan keabadian cinta itu sendiri kan, bunda mau cinta kita tetap seperti ini. Bahkan mungkin bunda ingin lebih dari apa yang sekarang kita rasakan. Menjadi tua bukan suatu alasan cinta kita memudar, malah sebaliknya cinta kita harus semakin kuat. Seiring dengan berjalannya waktu fisik mulai berubah tapi tidak dengan cinta kita. Ayah akan tetap cinta sama bunda kan kalo suatu saat rambut bunda yang hitam ini memutih?"
"Sayang, itu semua gak akan membuat ayah berhenti untuk mencintai bunda. Bunda akan selalu sama dimata ayah, seperti saat kita pertama kali dulu bertemu. Itulah yang ayah lihat dari bunda. Ayah gak peduli, rambut kamu memutih, kulit kamu keriput, atau gigi kamu ompong sekalipun kamu tetap Shani Indira yang dulu, yang ayah cintai sepenuh hati." Ucap Cio.
"Hiks hiks..." Isak Shani.
"Heiii, bunda ko nangis?" Cio mencoba untuk duduk dan menenangkan Shani.
Cio menarik tubuh Shani pelan agar ikut duduk bersamanya."Suuttsss, kenapa nangis hm?" Tanya Cio.
"Terimakasih hiksss... Untuk setiap cinta yang ayah kasih ke bunda hiksss... Bunda gak tau gimana jadinya kalo bukan ayah yang miliki bunda... Ayah adalah laki-laki, suami, sekaligus ayah yang terbaik buat kita. Bunda beruntung bisa menemukan dan ditemukan oleh laki-laki seperti ayah hiksss..."
Cio memasukkan Shani ke dalam pelukannya."Sayang, Tuhan sudah menuliskan itu semua bahkan sebelum kita lahir ke dunia ini. Bukan tentang siapa yang paling beruntung mendapatkan satu sama lain, tapi seberapa kuat takdir mempersatukan kita. Meskipun kita bersikeras untuk bersama orang yang kita cintai kalau takdir berkata lain, semua itu akan sia-sia, sayang. Ini semua atas kehendak-Nya, kita ditakdirkan untuk bersama. Sampe punya dua malaikat kecil yang sekarang sudah mulai dewasa. Merekalah yang menguatkan cinta kita, Bun."
"Ayah, jangan tinggalin bunda lagi ya hiksss... Cukup bunda merasakan kehilangan separuh jiwa bunda selama ini, bunda gak akan sanggup kalau itu terulang lagi hiksss... Bunda..."
![](https://img.wattpad.com/cover/357916516-288-k884685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
RandomTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.