10 • Hanya untuk Emma

4.9K 341 10
                                    

┌───── •✧✧• ─────┐
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
└───── •✧✧• ─────┘

Awal pagi hari yang cerah, suasana hati yang ringan dan damai. Harusnya seperti itu. Sayang sungguh sayang, Emma tidak mendapatkan hal sederhana itu karena Deon yang tidak pulang dan sama sekali tidak ada kabar.

Apakah Emma mengkhawatirkan pria itu? Jawabannya mungkin saja. Perasaan Emma yang dulu sangat melekat dan membuatnya merasakan hal yang sama.

Emma yang sangat tidak mudah untuk bergaul itu menjadi tidak dekat dengan sahabatnya Deon. Ia bahkan tidak memiliki nomor kontak mereka.

"Ke mana sebenarnya pria itu!" Kesal Emma.

Perasaan kesal tentu saja ada, karena Deon yang tidak ada kabar membuatnya harus merasakan rasa cemas yang berlebihan. Ingin sekali dirinya mengumpat tepat di depan wajah pria itu.

Emma beberapa kali menarik napas untuk menenangkan dirinya. Lebih baik ia tenggelam dalam pekerjaan agar pikirannya tidak ke mana-mana.

Langkah Emma yang kecil itu keluar dari rumah. Ketika ia ingin pergi bersama sang sopir, ada sosok yang membuat matanya menyipit. Tidak jauh dari penglihatannya, ada seseorang yang sedang menunggunya dengan motor sport yang ia naiki.

Kayak kenal. Emma sekali lagi memastikan siapa orang yang terlihat tengah menunggunya itu.

Setelah memperhatian beberapa saat akhirnya Emma sadar dan tahu betul siapa orang itu, dengan langkah kecilnya Emma mendekat.

Tatapan mereka bertemu, lelaki itu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa ke sini?" Tanya Emma yang heran.

"Menjemputmu, kamu mau ke toko, kan?" Ujarnya.

"Kamu nggak sekolah?" Bukannya menjawab, Emma malah kembali bertanya.

"Hari libur," jawabnya singkat.

"Aku bisa berangkat sendiri."

"Pakai motor lebih cepat, ayo."

Keras kepala banget. Emma menatap kesal ke arah lelaki yang jauh lebih muda darinya itu. Dasar bocah!

"Waktu terus berjalan Emma," katanya yang membuat Emma menyetujui ajakannya.

Emma duduk tanpa berpegangan pada sang pengemudi. Seringai terbentuk di wajah Rendy.

Awalnya Emma memang santai saja duduk di belakang. Namun, Rendy yang mempunyai niat jahil itu tentu saja melajukan motornya dengan cepat membuat Emma terpekik dan langsung memeluk pinggang Rendy dengan kuat.

"DASAR BRENGSEK!" Teriak Emma dengan umpatan, sedangkan Rendy bukannya sakit hati. Lelaki itu membalasnya dengan tertawa puas sembari melihat wajah Emma dari spion motornya.

❁❁❁❁❁

Motor sport yang dikendarai oleh Rendy telah sampai tepat di depan toko roti milik Emma.

Sempat terdiam karena nyawa rasanya melayang akibat Rendy yang melaju begitu kencang, detik berikutnya Emma tersadar dan langsung tidur.

Perasaan kesal hadir menyelimuti, Emma melepas helm milik Rendy dan memberikannya dengan wajah yang masam, melihat itu sontak saja membuat Rendy terkekeh.

Rendy yang ikut melepas helm-nya itu sejenak memperhatikan wajah cemberut Emma. Dengan perlahan Rendy mendekatkan wajahnya kemudian meletakkan telapak tangannya di atas kepala Emma, hal itu membuat Emma mengernyit bingung.

I BECAME THE SUGAR MOMMY (TELAH TERBIT✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang