Wilona berjalan keluar restoran sendirian di malam yang sunyi bahkan sekarang hujan.. alam pasti mendengar isi hatinya.
Wilona masih berjalan dengan arah yang tidak pasti, dia sudah menjauh dari restoran itu bahkan bentuk bangunan restoran yang besar itu sudah tidak bisa terlihat lagi di pandangan Wilona. bajunya basah kuyup, rambutnya basah dan berantakan, dan badannya yang sangat dingin. Wilona tetap mengabaikan itu semua, dia tetap berjalan lurus tanpa tujuan.
tiba tiba saja kepalanya terasa pusing.. mungkin itu di sebabkan karena dia belum makan dan dia sekarang yang sedang kehujanan. kepalanya terasa sangat berat dan dia hampir jatuh ke belakang kalau saja tidak ada seseorang yang menangkap tubuhnya. Wilona mendongak melihat siapa yang telah menangkap tubuhnya, meski samar samar dia tau bahwa itu Sagara.. 'kenapa dia ada di sini?.. apa ibu menyuruhnya mengikuti ku?'
"lepaskan aku. aku bisa jalan sendiri" Wilona mencoba melepaskan tangan Sagara yang membantunya berdiri tetapi nihil tangan Sagara masih tetap tidak mau melepaskan Wilona. "ck, lepaskan aku!" akhirnya Sagara melepaskan tangannya, tetapi anehnya dia membalikkan badannya lalu berjongkok di depan Wilona.
"cepat naik, aku akan mengantarmu pulang." ucap Sagara, tetapi Wilona hanya diam. sialnya kepala Wilona semakin sakit, mau tidak mau dia naik ke punggung Sagara. lalu Sagara menggendong belakang tubuh Wilona dan mulai berjalan, sedangkan tangan Wilona, di tenggerkan di leher Sagara.
"kenapa kamu ada di sini? apa kamu mengikuti ku?" tanya Wilona saat sudah berada di gendongan belakang Sagara. Sagara yang di tanya hanya diam, dia tidak menjawab, masih fokus berjalan. "kenapa? apa karena suruhan ibuku?" Sagara masih terdiam "ternyata benar suruhan ibuku.." Wilona tertawa lalu tersenyum getir "ibu memang selalu khawatir dan sayang kepadaku, tapi ayah.. kenapa dia sayangnya hanya kepada kakak ku ya? maksudku.. dia sayang juga kepadaku tapi tidak se sayang terhadap kakak.. apakah kamu juga pernah mengalami hal itu Sagara?"
"tidak. aku tidak punya kakak atau pun adik, aku anak tunggal dan soal ayahmu yang kau pikir lebih sayang kakak mu itu, mungkin kau salah, seorang ayah tidak mungkin hanya menyayangi satu anaknya" jawab Sagara masih sambil berjalan
"mungkin? dan oh apakah kau menerima perjodohan itu? aku awalnya tidak mau menerimanya tapi ibuku bilang bahwa orang yang akan di jodohkan denganku itu teman masa kecilku. apakah kamu teman masa kecilku Sagara? aku tidak mengingatnya" tanya Wilona lalu Sagara yang mendengar itu tersenyum, meskipun Wilona tidak melihat senyum itu
"kau akan mengingatnya nanti" jawab Sagara "oh ayolah! aku sangat penasaran! cepat beri tahu aku!" "tidak mau." "beri tahu aku!" "tidak" mereka berdua malah bertengkar di tengah hujan itu. lalu wilona yang memang sudah kepalang kesal dia jadi mencubit pipi kanan Sagara "hei! itu sakit! dan tidak sopan!" Sagara mengaduh kesakitan karena pasalnya cubitan Wilona sangat sakit, lalu Wilona tertawa dan menduselkan kepalanya ke leher Sagara untuk mencari kehangatan karena Wilona mulai merasakan dinginnya udara malam dan air hujan
Sagara terkejut karena apa yang di lakukan Wilona, tetapi dia mencoba menenangkan dirinya lalu kembali berjalan menuju rumah Wilona dengan Wilona yang mulai tertidur di gendongannya karena kelelahan dan pusing
---------------------------------------------------------------
Hujan mulai reda tetapi mereka berdua belum sampai ke rumah Wilona (namanya jalan.. pasti capek banget tuh Sagara udah mana nge gendong orang di punggungnya, terus jalan pula ke rumah Wilona. apa gak encok?😭)
"jangan bawa aku pulang.. aku tidak mau pulang.." kata Wilona di pertengahan jalan meskipun matanya tertutup karena kepalanya yang sangat sakit tapi Sagara masih bisa melihat matanya karena kepala Wilona bertumpu di pundaknya. lalu Sagara berhenti dan berbicara "lalu kamu mau pergi kemana?" "kemana saja asal jangan kerumah.." jawab Wilona, dia mengingat apa yang dia katakan di restoran tadi. dia jadi takut di omeli oleh ayahnya.
Sagara menghela nafas, lalu dia kembali berjalan. beberapa menit kemudian mereka sampai di depan sebuah bangunan apartemen yang sangat besar, Sagara langsung masuk ke dalam bangunan itu lalu masuk ke dalam lift, dan memasuki salah satu ruangan di apartemen itu.
-----------------------------------------------------------
sesampainya di apartemennya, Sagara langsung menaruh Wilona di kasurnya, meski baju Wilona masih sedikit basah karena kehujanan. tapi dia tidak mempermasalahkan itu, karena mau di bangunin juga percuma, Wilona sedang tertidur pulas. Sagara tersenyum kecil lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya
-----------------------------------------------------------
17 Agustus sekarang di temani oleh lomba + enhypen! sayangnya aku tidak bisa datang ke konsernya:( and hope you guys like it!
writer: 15/16-08-2024
published: 23-08-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
secret relationship (JANGKKU)
Teen FictionVannièsa Wilona Natalia aditama atau biasa yang di kenal Wilona, perempuan cantik berumur 16 tahun yang bersekolah di SMA Dirgantara 9. mempunyai banyak julukan yang di berikan kepadanya seperti "kecantikannya dirgantara, manusia sempurna, kepintara...