⚚❅⚚
"Wajahnya sangat menawan, warna biru pada matanya semakin membuat orang jatuh cinta. Dia memiliki kekuatan yang saangat hebat, bahkan dia bisa mengalahkan orang terkuat di masa itu," Sengaja memberi jeda, di tatapnya lekat-lekat wajah putra tercintanya, menunggu reaksi yang akan keluar dari wajah mungilnya.
"Waah mengagumkan,"
Suara kagum dari anak kecil memasuki indera pendengarannya, di dalam rumah kecil yang di selimuti salju itu, seorang ibu tengah menceritakan sebuah kisah kepada putranya.
Sesekali bocah laki-laki itu tertawa kecil, rambut perak nya terkena pantulan sinar rembulan membuatnya begitu menawan. Walaupun terkadang alisnya mengkerut tidak suka, ataupun bibirnya mengerucut sedih, namun bocah itu sudah memancarkan aura berbeda. Berbagai ekspresi terpancar di wajahnya kala mendengarkan cerita dari wanita yang sangat di sayangi nya.
"Apakah ibu tau siapa saja nama mereka?" Tanya anak kecil itu penuh penasaran. Tangan mungilnya menarik selimut, berangsur menidurkan kepalanya di pangkuan sang ibu.
"Hanya beberapa yang ibu tau, mereka yang paling terkenal dan yang paling kuat. Yang terkuat nomor 2 bernama Yeji, lalu ada Hyunjin. Kau tau? Mereka saudara kembar,"
"Waaw, pasti mereka sangat kuat!" Suara pekikan anak kecil itu terdengar sangat nyaring, sepertinya dia sangat tertarik mendengar cerita leluhurnya dari ibunya.
"Lalu selanjutnya bernama Felix. Yang tertua bernama Irene, lalu Jaehyun, Mark dan Jisung. Mereka para vishesha yang berkumpul di kastil Heaven. Dulu, bangsawan kelas atas sudah pasti menjadi vishesha, sekarang para bangsawan yang bahkan kelas atas pun hanya beberapa yang menjadi vishesha," Wanita yang memiliki senyum teduh itu mengelus kepala putranya.
Ia kemudian melanjutkan, "Itulah kenapa ketika perayaan Aeternitas, selalu ada seleksi untuk mencari vishesha,"
Bocah laki-laki itu membulatkan matanya, "Berarti rakyat biasa juga punya kesempatan untuk menjadi vishesha?" Tanyanya antusias.
Sang ibu tersenyum, "Betul sekali,"
Telah menjadi tradisi klan mereka, saat anaknya berumur delapan tahun, sang ibu akan menceritakan kisah bertahan nya Psyxros sampai sekarang, menceritakan bagaimana hebatnya leluhur mereka, menceritakan bagaimana caranya mereka memenangkan peperangan dan mengalahkan musuh yang paling kuat. Hal itu dilakukan agar generasi-generasi baru Psyxros menghormati para orang tua dan leluhur mereka, serta tidak sembarangan melangkah yang akhirnya menimbulkan masalah pada kota.
Adapun vishesha, adalah sebutan untuk mereka yang memiliki kekuatan lain selain mengendalikan es. Bisa jadi penyembuh, melihat masa lalu atau masa depan, membaca pikiran, ataupun telepati.
"Ibu," Bocah laki-laki itu terlihat sedang berpikir, "Kata ibu, Yeji yang terkuat nomor 2, lalu, siapa yang nomor 1?,"
"Tentu saja pemimpin Psyxros, Jaemin Na Víntro, dia adalah keturunan terakhir dari Vítro, pemimpin pertama klan kita. Sayangnya dia telah pergi bersama leluhur-leluhur yang lainnya, sekarang sudah tidak ada lagi keturunan Víntro," sedikit sendu wanita itu menjelaskan pada putranya, dia tidak bisa membayangkan bagaimana keturunan terakhir Víntro itu menyelamatkan klan Psyxros dari kepunahan.
"Apakah ibu tau bagaimana kuatnya dia?"
Sang ibu tidak langsung menjawab, ia terlihat seperti menerawang jauh memandang jendela, "Tidak terbayangkan, Dia bahkan bisa memberikan luka fatal hanya dengan melihat objek nya saja," Jawabnya kemudian.
"Waaaw, seandainya dia masih hidup, aku ingin bertemu dengannya dan berterima kasih padanya," Pernyataan polos darinya membuat sang ibu tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVERA II; Winter's Ashes [NOMIN]
Fantasia❗[Fantasy] [bxb] [Dark Romance] Jika takdir mengatakan bahwa Jeno dan Jaemin tidak bisa bersama, maka Jaemin akan memaksa takdir untuk mengikat Jeno padanya. Bukan kisah yang indah, kisah tragis mereka terukir dalam setiap denyut jantung, setiap he...