II. Birthday

560 93 3
                                    

•Selamat Membaca•
-
-
-

Pagi itu Zean dengan perasaan segar. Dia cepat-cepat mandi dan sarapan lalu bersiap menunggu Freya di depan pintu. Tidak seperti biasanya, gadis itu datang tepat waktu.

"Wah tumben nih tuan putri...ada apa gerangan?" Sindir Zean saat naik untuk mengayuh sepeda Freya. Yang disindir tidak menggubris. Dia hanya bersiul-siul kecil.

"Lo lupa? Jam pertama tes wawancara bahasa Inggris pangeran jelek...lagipula nanti ada pembagian hasil tes kesehatan juga. Gak boleh terlambat." Katanya kemudian.

Zean mengangguk-angguk. Pantas saja, dia kira Freya sudah bertobat dari ngaretnya...

Dari depan Zean menengok kanan-kiri berhati-hati dan bertanya-tanya apakah Freya kalau hari ini ulang tahunnya? Sepertinya tidak...

Hm, mungkin inilah balasannya karena Zean melupakan ulang tahun Freya bulan Februari lalu...

"Fre..."

"Apa..."

"Lo tau gak...keluarga gue mau ke Indonesia." Zean mencoba memilih kalimat yang tepat agar Freya bisa teringat akan hari ulang tahunnya ini.

"Kris ngirim gue hadiah figuran Hulk gede banget..."

"Iyakah? Bagus kalau gitu..."

Zean kecewa karena Freya tidak ingat bahwa sekarang hari ulang tahunnya.

Mereka sampai di sekolah tepat pada saat bel berbunyi dan tes segera dimulai. Zean tampak gembira sekali hari ini walaupun tidak ada yang tau bahwa dia sedang berulang tahun.

Bodo amat...dia lebih baik sibuk memikirkan keluarganya. Lalu ujian masuk ke SMA Nusa48 yang tinggal beberapa minggu lagi.

-

-

-

"Zean! Gue mau lo tanding basket sama gue. Gue gak mau lawan anak cewek sekarang. Gue mau lihat siapa yang terbaik mainnya diantara kita!" Kata Freya sepulang sekolah.

Zean keheranan. Dia meraba dahi Freya.

"Hm...gak demam kok..." Dia memandang Freya tidak mengerti.

"Lo serius?"

"Iya!"

"Kalau lo kalah harus dihukum."

"Tapi kalau lo kalah lo yang harus dihukum."

"Siapa takut!"

Keduanya segera mengenakan seragam basket masing-masing dan berjalan ke lapangan. Anak-anak yang menonton mereka jadi keheranan.

"Kalian mau ngapain?" Tanya Lucas.

"Teman-teman...dengar, gue dan Zean akan bertanding basket untuk menentukan siapa yang lebih hebat di antara kami..." Zean melirik Freya. "Yang kalah harus menggendong lawannya sampai rumah!"

Zean melotot pada Freya.

"Eh! Seenaknya bikin aturan. Rumah lo kan jauh dari sekolah! Curang!" Serunya.

Freya tersenyum riang.

"Oh, kayaknya Zean udah ngerasa kalah!"

Kaca, Kamu, LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang