NJ-26

7.6K 516 44
                                    

Kegiatan Aisley masih sama dengan kemarin. Sesampainya disekolah ia akan diantarkan oleh Darka ke kelasnya. Lalu saat istirahat mereka berdua kembali menghabiskan waktu bersama di tempat yang kemarin.

Rasa-rasanya Aisley sampai tidak ada waktu untuk kedua sahabatnya selama beberapa hari ini. Tapi tak apa, setelah hari ini ia akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka berdua.

Kalau kemarin mereka menikmati siomay yang disiapkan oleh Darka. Hari ini mereka berdua akan menikmati rujak cingur yang tentunya kembali disiapkan oleh Darka lagi. Tapi Aisley lah yang request ingin makan siang dengan rujak cingur.

"Sayang, aku nggak mau cingurnya. Kamu mau nggak?" tanya Aisley sambil menyisihkan cingur miliknya ke pinggir piring.

Darka menggeleng. "Aku juga nggak suka. Gimana kalau kita buang aja?"

"Kamu nggak masalah? Mubadzir tau!"

"Nggak papa, taruh aja di kresek. Gini aja deh, cingurnya jangan dibuang. Kita simpan aja di kresek itu, nanti dijalan kita kasih ke orang yang lebih membutuhkan."

"Oke, sayang!" Aisley pun melakukan seperti yang Darka sarankan.

Setelah itu keduanya memakan makanan masing-masing.

Benar, beda dengan kemarin yang Darka disuapi oleh Aisley. Hari ini Darka meminta untuk tidak disuapi saja. Katanya sih bahaya untuk jantungnya.

Tapi Aisley tak masalah. Ia malah cengar-cengir kesenangan tidak perlu menyuapi Darka yang bak anak kecil.

"Mau dong cobain tahunya! Punyaku kok nggak ada ya?" ungkap Aisley saat melihat ada potongan tahu di rujak cingur milik Darka.

"Nih, dijamin enak!" Darka tidak membiarkan Aisley mengambil potongan tahu miliknya. Ia justru dengan cekatan langsung menyodorkan sesuap dua potongan tahu ke mulut Aisley.

Karena kemarin ia sudah disuapi oleh Aisley. Darka berinisiatif untuk ganti menyuapi Aisley hari ini. Bukan berinisiatif juga sih, lebih tepatnya ini memang rencananya.

Aisley tak ingin membuat plan nya yang hampir selesai itu gagal pun terpaksa menerima suapan tahu dari Darka. Tak lupa ia mengatakan terimakasih setelahnya.

Harusnya Aisley baper seperti yang Darka kemarin rasakan. Tapi hal yang seperti itu justru tidak Aisley rasakan saat ternyata rasa potongan tahu tidak seberapa. Alias biasa tidak yang wah atau bagaimana. Hanya tertolong bumbu rujaknya saja.

Ayolah, Aisley tidak bodoh!

Ia tahu kalau ini hanyalah akal-akalan Darka. Alias modus. Dipikir ia tidak tahu kalau porsi rujak cingur itu harusnya sama rata, bukan beda seperti ini.

"Mau lagi?" tawar Darka.

"Nggak usah, sayang. Kamu lanjut makan aja," balas Aisley dengan senyuman tipis terlukis diwajahnya.

Darka ingin memaksa sebenarnya. Ia masih belum puas menyuapi gadisnya, ralat mantan pacarnya. Tapi egonya tinggi.

Ia pun kembali fokus memakan miliknya dengan raut yang murung.

Dasar bayi! batin Aisley saat peka dengan raut wajah Darka.

"Ngambek? Yaudah, sini suapin aku! Tapi pake sendok ku sendiri aja," ucap Aisley pada akhirnya.

"Aku nggak ngambek," bela Darka yang berusaha denial. Meski begitu ia tetap menyuapi Aisley dengan raut senang.

Ya, walaupun dari sendok yang berbeda.

Sepertinya lagi-lagi ia yang jatuh ke dalam pesona Aisley. Bukan sebaliknya. Padahal ia sudah bertukar posisi dengan Aisley, tapi tetap ia yang memandangi paras cantik itu. Bukan Aisley yang memandangi wajahnya.

new journey!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang