21.

809 51 4
                                    

Anin memperhatikan adik nya yg baru saja pulang padahal sekolah sudah dari tadi pulang.

"Dari mana aja?" Tanya anin jutek.

"Main" Trisha melalui anin begitu saja.

"Ishh" anin yg melihat itu ikut menyusul Trisha.

Trisha sadar kalau rumah nya sepi, ia membalikkan badannya dan...

Brukh

"Akhh, sakit.." rintih anin karena kepala nya membentur dada bidang trisi.

"Kamu gimana sih!, kalau belok bilang bilang dong!" Kesal anin sambil mengelus hidung nya.

Trisha terkekeh."suruh siapa ngikutin"

"Tau ah, sebel!" Anin berjalan ke dapur sambil menghentakkan kakinya.

"Haha, mama, papa ke mana?" Tanya trisha.

"Keluar kota... Ga tau kapan pulang nya, tapi tadi kata mama secepatnya" jawab anin sedikit berteriak.

Trisha hanya mengangguk dan berjalan naik ke lantai dua.

Anin menyiapkan makan malam untuk dia dan adiknya trisha.

Makanan itu telah ia dan ibunya masak tadi jadi hanya perlu menghangatkan saja.

Setelah selesai menata makanan dengan rapi, anin langsung naik ke lantai dua.

Ia berjalan ke kamar trisha.

Klek

Pintu terbuka menampilkan trisha yg baru selesai mandi.

Rambut basah, kaos putih oblong, celana hawai sudah menjadi ciri khas Trisha.

"Kenapa hm?" Trisha memajukan tubuh nya.

Hal itu membuat lamunan anin buyar."eh,ah, itu gapapa, ayo makan" anin menarik tangan Trisha.

Dan mereka berjalan ke dapur, dan duduk di meja makan.

"Nih" anin menyodorkan piring yg telah ia isi nasi dan lauk.

Tanpa berucap, Trisha langsung melahap makanannya.

Tuk

"Doa dulu.." nasehat anin setelah mengetuk kapala trisha.

"Iya, iya" trisha mendengus kesal dan mulai berdoa.

Setelah nya ia langsung melahap makanannya kembali.

***

"Jangan main hp" anin merebut paksa ponsel trisha yg sedang memainkan game nya di ruang tamu.

"Nih, kerjain tugas kamu" anin memberikan buku trisha.

"Nanti gw kerjain"

"Gak, sekarang!"

Trisha menatap malas anin ia oun mengambil buku itu dan mulai mengerjakan tugas nya.

Anin memperhatikan Trisha yg terlihat kesulitan.

"Sini Kaka bantu" anin sedikit menggeser buku trisha.

"Ini mudah banget loh.., makanya jangan bolos mulu" anin menggeplak punggung trisha.

Dan mulai menjelaskan langkah demi langkah menyelesaikan tugas itu.

Tapi atensi trisha bukan ke buku, pikiran nya pun bukan ke pelajaran yg anin jelaskan. Tapi ke bibir anin' kaya nya lembut...' batin trisha.

Grep

"Kenapa?" Tanya anin heran karena trisha menarik bahu anin sehingga mereka sekarang bertatapan.

Trisha mendekat kan wajah nya je wajah anin, anin yg sadar pun terdiam seolah terhipnotis.

Cupp

Di awali hanya kecupan, kini berubah menjadi lumatan.

Anin yg sudah terbawa suasana pun memejamkan matanya."enghhh, emphh"













***

my cold sister (Trisha Anindya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang