Dari banyaknya jalan yang ada di kota kelahirannya itu, Kota Solo. Mengapa ia harus berpapasan dengan gadis yang sekarang status dengannya adalah mantan kekasihnya.
Awalnya ia hanya ingin berjalan seperti biasa melewati jalan itu, Namun otaknya selalu berkata "Lari! lari!,". Sialnya, Gadis itu menyapanya, "Hai Jean!!," Ucapnya dengan senyuman tipis.
Rencananya ia hanya ingin tersenyum tanpa melihat kearahnya, Namun mata mereka berdua bertemu disana secara tiba-tiba.
Senyuman khasnya yang sangat ia sukai membuat ia sangat menyukai Gadis itu dulu, Namun..tak hanya dulu, sepertinya sekarang juga masih.
Tatapan khas gadis itu, dan juga senyumannya masih sama seperti dulu, Sama sekali tak ada perubahan mencolok yang ia temukan tentang gadis itu.
Seketika hatinya berdebar kencang, sepertinya ia jatuh cinta?
'Sialan kau Yuri!!' Pikirnya, Semua sakit dan air mata yang ia keluarkan sia-sia sekarang.
______________________ 23.04
Dari begitu banyak manusia kenapa dia yang aku lihat?, Pikirnya.
Sangat aneh, Malam ini cukup hangat, Namun ia sama sekali tidak bisa tertidur dengan nyenyak.
Pikirannya hanya tertuju pada gadis tadi, Yuri. Sang pusat kekecewaannya.
Hatinya sangat-sangat berdebar tadi, "Kalau hal ini akan terjadi buat apa air mataku duluuu!" Eluhnya kesal.
Entah mengapa perasaan itu melesat tepat di titik kelemahannya, Yaitu dihatinya.
Walau sebenarnya ia takkan pernah melupakan mantan kekasihnya itu, Pasti selalu masih ada tempat untuk Gadis itu dihatinya sampai kapanpun. Sebuah singgasana telah dibangun, Takkan ada yang berani menghancurkannya.
Ia pun menghela nafas pelan, Dan melihat kearah dinding kamarnya, Disana berada sebuah polaroid fotonya dengan seorang gadis manis tergantung dengan sempurna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
