Day 14 : semesteran ketiga

45 1 0
                                    

***
"Oke, hari ini harus semangat". Ucap Ryo pada dirinya sendiri.

"Sayang belum selesai ? Nanti nasinya jadi dingin loh" sahut Sion yang mendadak datang ke kamar.

Ryo membalikkan tubuhnya dan tersenyum melihat sang kekasih juga tersenyum pagi itu.

"Optimis terus ya, aku yakin kamu bisa". Kata Sion mendekati tubuh yang lebih kecil darinya.

Cup!!

Satu kecupan lembut mendarat di dahi Ryo.

"Apa sih, aku ga pesimis ya". Bantahnya.

"Pinter, ayo sarapan, terus berangkat". Ajak Sion sementara Ryo hanya mengangguk.

Bukannya langsung keluar Ryo malah memeluk Sion dengan eratnya.

"Jantung tetap stabil begini ya, kita jalan bareng, lalui semua juga bareng" Ryo mengusap dada Sion lalu turun ke bagian kiri perut Sion.

"Dan untuk hati terus support kita ya, tuanmu,, tolong jangan buat dia berbaring lagi, aku yang akan menjaganya, aku bahagia bersamanya, jangan ambil kebahagiaanku yang satu ini". Ucap Ryo sambil tersenyum.

"Ryo.." suara pelan Sion memanggilnya.

"Biarkan gini dulu sebentar, semenit ngga bikin kita telat".

Semenit berlalu Ryo melepaskan pelukan itu. Mereka sarapan lalu berangkat ke sekolah. Seperti biasa sampai dikelas mereka di sambut oleh para sahabatnya.

"Pagi kalian" sapa Sion.

"Juga" serempak mereka.

"Sion, Ryo, ultah kalian nanti katanya mau liburan jadi ngga ?" Tanya Jaehee.

"Kata ayah ada hadiah spesial kali ini, kayaknya pending dulu ya ?" Balas Ryo.

"Gabungin aja, nanti gue bantu bilang sama om Alin" kata Riku.

"Terserah kalau ayah mau" balas Ryo lagi.

"Lo gimana Yon ?" Tanya Yushi.

"Boleh ajak keluarga ga ? Secara ini pas ultah gue" tanya Sion hati-hati.

"Kalau gitu nanti liburan di pantai dekat villa keluarga gue aja, ga perlu bayar sewa kok, biar gue yang bicara sama daddy" sahut Minjae.

"Beneran ? Makasih" balas Jaehee dan Minjae hanya mengangguk.

"Tapi ntar gue mau balikin kak Echan sama kak Jaemin ke para kakak gue dulu, biar lebih romantis gitu" perkataan Sion mengejutkan mereka.

"Kalau urusan gini, kayaknya Riku yang paling punya ide". Yushi membalas

"Minggu nanti gimana ? Biar pas ultah Lo semua baik-baik aja". Ucap si Riku.

"Boleh deh". Sahut Sion.

Bel berbunyi menandakan ujian kembali dimulai. Fisika. Beberapa orang tidak menyukai mapel itu. Tapi tidak dengan Sion. Dia paling semangat jika mapel berhitung dan bergelut dengan rumus.

Ryo mulai membuka lembar soal dan jawaban. Beberapa sudah dia jawab namun juga sedikit mengeluh.

"Duh gimana sih ? Pake rumus yang mana ? Ga ada jawabannya". Gumam Ryo.

Sion menengok ke samping kirinya dan hanya tersenyum.

"Coba diinget lagi, semalam kita belajar itu loh". Ucap Sion.

"Iya, udah sana kerjain". Suruh Ryo.

"Ryo ada kesulitan ?" Tanya guru pengawas.

"Maaf pak, cuma lupa rumus". Jawabnya lalu kembali mengerjakan yang lain dulu.

30 Days || OH SION (☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang