HAPPY READING
04
Dengan berat Hyunjae menjatuhkan kantung berisi minuman di atas meja hingga menimbulkan dentuman yang cukup kencang yang berhasil menyita perhatian semua orang disana.
"Hyunjae! Kenapa latteku tercampur seperti ini?" Seperti dugaannya, Tzuyu berseru kesal. Hyunjae hanya menghela napas, ada yang jauh lebih penting dari itu.
"Dimana Ibu Kepala?" Tanya Hyunjae, mengabaikan aksi protes dari Tzuyu. Ia tidak berhasil menemukan keberadaan ketua timnya disana.
"Aku disini, kenapa Hyunjae?" Sahut orang lainnya yang baru saja masuk ruangan, menarik salah satu kursi dan duduk diantara dua orang lainnya.
Irene Keleste. Seorang wanita dengan umur beberapa tahun lebih tua dari mereka, satu-satunya wanita yang mendapat kepercayaan untuk memimpin salah satu tim dalam kepolisian. Selain karena tegas, wanita itu tak segan untuk melawan siapapun yang membuat urusan dengannya, terlebih ketika tim mereka bertugas, kemampuan berkelahinya selalu mendapat acungan jempol dari tiga anak buahnya.
Hyunjae mengatur napas, membangun keyakinan penuh dalam dirinya, ia tak perlu basa-basi lagi. "Kebakaran pabrik itu, hasil sabotase, aku yakin."
Irene juga Tzuyu membeku di tempat. Hyunjae tak terlihat ragu sedikitpun. Pria itu mantap dengan ucapannya.
"Kamu bicara apa?" Tanya Tzuyu.
"Aku serius. Aku punya buktinya."
"Apa?"
Hyunjae refleks ingin merogoh saku, tapi..
Ia mendengus frustasi. "Sial, aku lupa, jaketku tertinggal."
Tzuyu menghela napas, mulai menatap Hyunjae serius. "Kasus ini bukan mainan Hyunjae Beauregard."
Mengabaikan Tzuyu, Hyunjae memilih untuk beralih menatap kepala timnya yang sejak tadi tak bergeming di tempat. "Senora Irene, aku—"
"Akhirnya." Sela Irene disertai helaan napas dalam, ia lantas menatap satu persatu anak buahnya secara bergantian. "Setidaknya ada satu dari kalian yang mengatakannya."
"Apa maksudmu Senora Irene?"
"Penyelidikan sudah berjalan, dan hasil sementara karena hubungan pendek arus listrik. Tapi apa kalian sadar kenapa kasus ini malah diberikan pada tim kita?"
Tepat. Mereka tergabung dalam tim kejahatan dan kekerasan. Kalau memang kasus itu murni kecelakaan sudah jelas bukan mereka yang berhak menangani hal itu. Pasti ada alasan mengapa kasus itu justru sampai ditangan mereka.
"Apa itu artinya ..."
"Kasus ini memang tindak kejahatan." Hyunjae melengkapi isi pikiran Tzuyu yang detik selanjutnya dibalas tatapan serius oleh Irene.
"Aku bahkan sudah merasa janggal sejak awal, tentang bagaimana kalau memang ada yang sengaja merusak pusat listriknya."
Sementara Irene mengutarakan pikirannya, Tzuyu dan Hyunjae hanya bisa diam memperhatikan. Seketika Tzuyu ingat satu hal, kartu kartu identitas perdana menteri yang ia temukan masih disimpan olehnya, sebenarnya mudah saja kalau ia langsung menyerahkannya pada Irene sekarang, yang ia takutkan hanyalah apa yang akan terjadi setelahnya.
Walau sering terlihat percaya diri, jika tinggal selangkah lagi, Tzuyu sama dilemanya dengan Juyeon.
"Aku ... punya ini." Tzuyu dengan ragu merogoh saku jaketnya, mengeluarkan kotak kecil yang terus mengganggu pikirannya sejak tadi.
YOU ARE READING
Beyond Evil
Fiksi PenggemarMINHO-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Fantasy, Romance, Mystery, Crime, Investigation Tags: #mafia, #police, #mpreg, #smut, #softcore, #stronglanguage, #hacker, #heavyangst, #violence, #mentalhealth, #abusive, #fluffy...