chapter 21

1.3K 34 0
                                    

sekarang mereka berdua sedang menikmati makan malam yang di buat oleh arka.

Kevin memakannya dengan lahap seperti tidak di kasih makan satu bulan.

"pelan pelan aja, ga ada yang mau ngambil juga!"

Kevin memberhentikan acara mengunyahnya dan menatap arka sambil cengengesan "lagian enak banget sih masakan kamu" ujar Kevin, arka merotasi bola matanya malas.

menyelesaikan makannya dengan diam, setelah selesai dia tidak langsung mencuci piring alasannya malas. biarkan saja nanti besok dia akan mencucinya.

"kamu mau pulang apa nginep?"

Kevin terlihat seperti berpikir keras dengan menaruh jari telunjuknya pada dagu.

arka berdecak pelan "sok mikir, bilang aja mau nginep apa susahnya!"

sedangkan Kevin senyum senyum sendiri lalu bergelayut manja di lengan arka "nah itu tau, berarti aku nginep di sini sampai mamah sama papah pulang" ujar Kevin.

"terserah, minggir berat tau!"

arka mencoba menyingkirkan tubuh bongsor milik kekasihnya tapi Kevin tidak mau menyingkir juga.

menghela napas lalu memilih diam dan membiarkan Kevin melakukan sesuka hatinya. boleh jual orang ga sih? kalau boleh arka mau menjual Kevin.

di sisi erik pemuda itu sekarang sedang jalan jalan dengan gama menikmati waktu malam berdua tanpa ada gangguan.

"mau kemana sih?!" tanya erik sedikit keras karena banyak pengendara lain.

"kamu mau kemana?"

erik berdecak "kan kamu yang ngajak aku jalan! gimana sih" ujar erik, gama tersenyum dalam helm full face nya.

"ke taman kota mau? di sana pasti pemandangannya bagus" usul gama

"ya, terserah" jawab erik singkat.

gama mulai menambah kecepatan motornya karena jalan sudah sedikit sepi. hanya beberapa orang mungkin pulang dari kerja.

setelah sampai di taman mereka mulai mendudukkan dirinya.

"bagus kan?"

erik mengangguk "lumayan lah"

gama menatap wajah erik dengan intens yang di tatap jadi gugup, biasanya kalau udah di tatap kaya gini pasti ada adegan 'itu' nya.

"biasa aja natapnya, gue tau gue ganteng!" ujar erik dengan ketus, gama terkekeh lalu mengusak rambut erik dengan gemas.

"ganteng dari mana orang cantik gini"

"lo mending diem deh, males debat gue"

gama sudah tidak tahan lagi menahan tawanya, dia tertawa dengan sedikit kencang untung disini tidak terlalu ramai.

"suara lo anjing! malu bego" ujar erik menutup mulut gama.

gama memegang tangan erik yang masih menutupi mulutnya dan menjilatnya, sontak erik langsung menarik kembali tangannya.

"gila, sange ya?"

"emang kalau iya kamu mau muasin aku?"

"dih enak aja gue bukan alat pemuas ya!"

"bercanda sayang, nanti kalau udah nikah kamu aku genjot sampe lumpuh"

"stop!! mesum banget sih, heran!"

gama tambah ngakak melihat raut wajah kekasihnya, lucu banget melihat wajah erik yang memerah padam.

"oh iya ujian kelulusan bentar lagi ya, nanti kita jarang ketemu dong" ujar erik.

gama mengerutkan keningnya "kenapa bisa jarang ketemu?"

"ya kan kamu udah lulus!"

"haha... karena itu"

"kenapa ketawa emang ada yang lucu?"

"ga ada, dengerin nih. setelah lulus kita mungkin jarang ketemu karena sibuk dengan urusan masing masing dan juga aku mau nerusin usaha papah aku buat nafkahin kamu nanti setelah nikah" gama mencubit kedua pipi erik dengan gemas.

"tapi sesibuk apapun aku, aku janji bakal selalu hubungin kamu, karena sekarang kamu prioritas aku, sayang"

ucapan gama membuat erik terharu dan tanpa sadar cairan bening terjatuh begitu saja dari pipinya, gama kaget serta panik melihat erik nangis.

"hei, kenapa nangis? aku ada salah ngomong ya?"

erik menggeleng "makasih udah cinta dan sayang sama aku, aku juga janji bakal selalu hubungi kamu" ujar erik lalu langsung memeluk tubuh bongsor gama.

gama membalas pelukan erik tak kalah erat.

'kita ngapain disini sih?'

'ga tau, udah tonton aja lo juga suka kan? ga usah munafik'

'iya sih lumayan tontonan gratis'

begitulah kira kira keadaan malam ini dengan kesibukan masing masing. ga kaya kalian yang kerjaan nya rebahan doang di kamar.

selesai



𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐊𝐞𝐭𝐨𝐬|| {𝐁𝐱𝐁} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang