Mesmerizing Ghost Doctor6

Chapter 1164: Deep strong

Aliran udara yang kuat berdesir dari tubuh mereka seperti riak di permukaan air. Riak-riak tersebut terdorong keluar, membuat mereka tidak mampu mendongak karena tergeletak di tanah sementara debu dan dedaunan di sekitarnya bergulung di udara. Mereka terdiam, tidak sanggup bergerak.

Pusaran angin yang kuat muncul dari kekuatan mistis, melayangkan lapisan demi lapisan udara, menghantam para praktisi yang berada dalam formasi. Beberapa terseret ke dalam pusaran sementara yang lain terkejut, panik dan berusaha melarikan diri sebelum jatuh ke tanah.

Angin terus berhembus, menyebarkan debu dan asap ke langit. Pasir dan dedaunan berterbangan, menyelimuti orang-orang yang ada di sekitar. Mereka semua menutup mata, melindungi kepala dengan jubah agar angin tidak masuk ke mata.

Tidak seorang pun melihat, saat di dalam formasi, ketika aliran udara dan petir masih bergemuruh, api yang berkobar membentuk seekor phoenix yang mengepakkan sayapnya, melesat ke langit malam yang gelap. Phoenix yang menyala itu menyilaukan, suaranya menggema di kegelapan malam seperti nyanyian burung yang legendaris.

Meski orang-orang di pinggiran tidak melihatnya, di kedalaman hutan beberapa menyaksikan api phoenix itu. Saat suara phoenix terdengar di angkasa, beberapa kultivator yang berada di dalam hutan segera terbang dengan pedang mereka menuju arah tersebut.

Di antara yang terkuat di hutan adalah seorang dari baguo lianjun, di kota langit. Meskipun mereka menggunakan senjata sihir tingkat tinggi, mereka tidak bisa langsung datang ke pinggiran dari dalam dalam waktu singkat.

Sosok pertama yang mencapai pinggiran adalah seorang lelaki tua berjubah abu-abu. Dalam waktu kurang dari setengah jam, ia melesat dari kedalaman hutan seperti meteor di langit malam, tubuhnya dipenuhi cahaya bulan yang berpendar.

Ketika pria tua itu mendarat di udara, tekanan yang luar biasa, melebihi kekuatan level Yuan Ying, terpancar dari tubuhnya. Di sekelilingnya hampir dua ratus praktisi terdiam dalam ketakutan, tidak berani bergerak.

"Apa yang kalian tunggu di sini?" Suara tua yang penuh wibawa bergema, dingin dan keras.

Semua orang di bawahnya berlutut, tidak ada yang berani menjawab bahkan tidak berani mengangkat kepala untuk melihat siapa dia sampai suara itu terdengar lagi.

"Katakan!"

Dengan gemetar, seseorang menjawab, "Kami mencoba menerobos formasi tetapi tidak mampu menembusnya."

Pria tua itu mendengarkan dengan tenang kemudian melayangkan pandangan ke bawah. Dengan satu gerakan lengan bajunya, terdengar suara ledakan dan formasi kabut yang menutupi tempat itu terbuka memperlihatkan pemandangan di dalamnya.

Setelah formasi terbelah, pria tua itu turun perlahan, jubahnya berdesir halus. Dia melangkah maju, mengulurkan tangan dan dengan satu sentuhan, array yang melindungi tempat itu memudar seperti riak air, membiarkannya masuk.

Orang-orang di belakangnya menengadah hati-hati, melihat punggung lelaki tua itu yang berjalan menuju pusat, di mana hanya ada nyala api bukan seperti yang mereka bayangkan sebelumnya. Tidak ada yang lain hanya keheningan yang menguasai mereka.