*Haloo guys, tolong buat vote, komen dan share biar aku makin semangat buat update ceritanya. 😘
HAPPY READING! 🥰 *
Shyntia dan aku langsung masuk ke dalam. Ruangan kamar ini sangat luas dengan sofa putih panjang yang cukup untuk 5-6 orang duduk lalu ada empat bantal ungu, dua meja kecil dengan taplak ungu di depan sofa, TV hitam LCD yang mirip seperti TV di kamarku dan jendelanya tidak menggunakan tirai sama sekali sehingga bisa melihat pemandangan kota New York dari kamar ini. Kulihat Henry sedang duduk di sofa sambil mengetik sesuatu di laptop abu. Elena mengenakan gaun hitam panjang dengan tali di bahunya tanpa lengan. Dia menuangkan botol dengan tulisan "Brandy" ke dalam gelas lalu meminumnya dalam sekali teguk. Kemudian Elena meletakkan gelas di meja lalu berjalan mendekatiku,"Beritahu aku. Di antara para tamu, siapa yang kamu duga sebagai bagian dari kami?", kutatap Elena,"Dari sekian banyak tamu yang hadir, kurasa John Swartz dan Vicky Zhang adalah anggota organisasi. Ada tiga hal yang membuatku menebak bahwa mereka berdua adalah anggota. Yang pertama, staf sengaja memberikan nama mereka berdua kepada Jason sehingga aku yang duduk di dekat panggung bisa mengamati mereka. Yang kedua, gerak gerik John mirip dengan gerak gerik Henry, begitu juga dengan gerak gerik Vicky yang mirip dengan Rasya. Kurasa bukan kebetulan bisa mirip seperti itu apabila tidak sering berinteraksi."
Elena bertepuk tangan setelah mendengar jawabanku. Henry berkata,"Jawabanmu benar. John Swartz adalah satu dari sepuluh anggota tertinggi organisasi. Sementara Vicky Zhang, dia hanya anggota biasa dan anak buah Rasya Aurelia." Shyntia bertepuk tangan lalu mengacungkan satu jempolnya padaku,"Kau hebat sekali, Barry." Ku tersenyum mendengar pujian dari adikku. Lalu ku bertanya,"Mengapa kamar hotel ini disebut black floor?", Elena menjawab,"Ruangan yang menjadi tempat rapat atau tempat berkumpul setelah melakukan tugas selalu disebut dengan "Black floor". Berhubung kamu sudah berhasil melakukan tugas pertama dan tugas kedua, aku akan mentransfer sejumlah uang ke rekeningmu." Elena mengambil ponselnya yang terletak di samping botol Brandy lalu mengetik sesuatu di ponselnya.
Elena berjalan mendekatiku lalu memperlihatkan layar ponselnya sebagai bukti kalau dia sudah mentransfer uang sebesar $ 800.000 ke rekeningku. Kunaikkan alisku,"Terima kasih. Apa setiap aku menyelesaikan tugas, aku menerima uang?", Elena mengangguk,"Benar. Uang yang kamu terima tergantung tingkat kesulitannya. $ 500.000 untukmu karena sudah berhasil membunuh politikus lalu $ 300.000 karena sudah berhasil menebak dua anggota organisasi." "Wow.", ucapku tidak percaya lalu mengecek rekeningku dan benar saja jumlah uang yang ada di rekeningku bertambah meski ku sudah menggunakan sebagian.
Henry berkata," Ilustrasi untuk Biotoxin 1950 sudah selesai kubuat." Henry memutar laptopnya dan terlihat sebuah situs dengan latar gelap lalu terdapat gambar botol kecil bening di situs tersebut. Elena duduk di samping Henry kemudian pria itu memutar kembali posisi laptop,"Sudah ada kabar dari Chita mengenai kapan bisa dirilis?", Henry mengangguk,"Dia memberitahu bahwa paling lambat awal bulan Maret sudah bisa dipasarkan." Kutatap tajam keduanya,"Apa itu Biotoxin 1950?", Elena menepuk-nepuk sofa,"Duduklah disini, Barry." Kuturuti kakakku dan duduk di sampingnya.
Shyntia duduk di sebelahku lalu Elena menjawab pertanyaanku,"Henry dan aku ditugaskan untuk mengelola situs organisasi di dark web. Di situs tersebut, kita menjual berbagai barang seperti lukisan langka, obat-obatan ilegal, berbagai jenis senjata, bahan kimia dan racun. Hanya pelanggan terpercaya dan bagian dari dunia hitam saja yang bisa mengakses situs ini. Lalu Biotoxin 1950 merupakan kombinasi racun katak panah dengan racun ikan buntal. Beberapa ilmuwan yang bekerja di laboratorium Wilson yang sekaligus anggota organisasi berhasil memodifikasi racun tersebut hingga bisa membunuh manusia dalam waktu satu menit. Beberapa tikus sudah menjadi kelinci percobaan dan malam ini Jason Crane menjadi tikus percobaan untuk melihat apakah efeknya bekerja dalam waktu satu menit dan rupanya berhasil dengan baik." Kuhela napasku mendengar penjelasan Elena,"Apakah ini racun yang sama dengan racun yang menyebabkan Robert Cruiz meninggal?", Elena mengangguk,"Ya, benar."
Terdengar suara ketukan di pintu. Shyntia berdiri dari sofa dan langsung membukakan pintu. Kulihat staf laki-laki berambut pirang yang memilihkan kartu undangan serta memberikan minumannya kepada Jason Crane sebelum pria itu meninggal. Staf tersebut masuk ke dalam kamar lalu Shyntia menutup pintu dan duduk kembali di sebelahku. Kulihat Shyntia tersenyum kepada staf itu sementara Henry tampak tak acuh sedangkan Elena menatap pria itu dengan tatapan menunggu. Pria tersebut menarik wajahnya dan ku tidak menyangka bahwa staf tersebut adalah Niccola Davis. Niccola melempar topeng wajah ke lantai lalu melepas rambut palsunya dan membiarkan rambut pirang panjangnya tergerai.
Elena bertanya kepada Niccola,"Bagaimana situasi di sana?", wanita itu tersenyum,"Sekarang sudah aman. Semua orang termasuk aku sudah di-interogasi oleh polisi. Namun polisi menganggap aku sebagai Chris, seorang staf yang aslinya sudah tidak ada di dunia. Kita bisa saja menimpakan kesalahan pada Chris yang memberikan minuman sebelum sutradara tersebut meninggal.", Elena menggeleng,"Soal itu kita biarkan saja polisi yang menyelidiki. Lalu bagaimana dengan rekaman CCTV?", Niccola mengikat rambutnya dengan ikat rambut hitam sebelum menjawab,"Aman. Anak buahku sudah menyamar menjadi satpam hotel dan sudah menghapus rekaman CCTV dari jam 5 sore sampai jam 9 malam dimana Barry dan Shyntia terlihat meninggalkan ruangan tempat Jason meninggal. Bisa kupastikan semuanya aman terkendali."
Wajah Elena tampak begitu puas mendengar hal itu. "Kerja bagus, Niccola.", Elena kembali menuangkan "Brandy" ke dalam gelas dan meminumnya dalam sekali teguk. Niccola melepas sepatu hitamnya lalu masuk ke dalam kamar. Sebelum menutup pintu kamar, Niccola berkata,"Aku akan istirahat di kamar ini.", Elena berkata,"Selamat malam dan selamat beristirahat." Henry menutup laptop kemudian berkata,"Aku akan mengantar Barry dan Shyntia pulang lalu setelah itu aku akan memeriksa perkembangan di lab." Mendengar itu membuatku bertanya pada Elena,"Kamu tidak pulang?", Elena menggeleng lalu menunjuk satu pintu putih,"Aku akan menginap disini. Kamu pulanglah bersama Shyntia dan Henry akan mengantar kalian berdua." Ku berkata,"Baiklah.", kutatap adikku yang sedang bermain game di ponselnya,"Matikan dulu game yang sedang kamu mainkan. Ayo pulang." Shyntia merengut,"Elena, tidak bisakah aku juga menginap disini?", tangan Elena terulur lalu mengelus rambut Shyntia, "Tidak bisa. Lebih aman untukmu berada di rumah."
Shyntia menghela napas,"Baiklah." Shyntia memasukkan ponselnya ke dalam tasnya lalu berdiri dan mengulurkan tangannya padaku,"Ayo kita pulang, Barry." Ku berdiri lalu menggenggam tangan Shyntia. Henry menutup laptop lalu berdiri dan membungkuk ke Elena,"Setelah mengantar Tuan Barry dan Nona Shyntia, aku akan pergi ke Los Angeles." Elena mengangguk kemudian berdiri,"Pastikan kamu mengendarai mobil dengan aman." Elena menatapku dan Shyntia bergantian,"Hubungi aku setelah kalian sampai di rumah." Ku mengangguk,"Baik." Shyntia mengangguk lalu memeluk Elena dan berkata,"Sampai bertemu saat perayaan ulang tahunku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Me & My Family
Teen Fiction‼️Dilarang keras plagiat/menjiplak cerita ini karena ini murni pemikiran dan ide sendiri ‼️ Seorang calon pewaris utama Grup Wilson yang bernama Barry Wilson memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta internasional di New York, Ame...