Bab 1

17 3 1
                                    


"Fel, ngak yangka kita dulu tidak saling mengenal ternyata sekarang menjadi seseorang yang saling mencintai" ucapnya kepada Felisya

Dinginnya malam semakin mencengkram kedua orang yang sedang berada di sebuah jantung kota .Angin malam berhembusan menembus lapisan hoodie hitam yang menjadi favorit pria tersebut

Netra mata Felisya yang sembari tadi memandang sang pujaan hati enggan mengalihkan pandangan tersebut.

Senyuman kecil terukir indah di bibir menggambarkan betapa bahagianya perkataan dari seorang yang dari dulu ia kagumi mungkin sekarang hatinya dipenuhi dengan beribu bunga yang tidak dapat diungkapkan
"Kal, Betapa bahagianya aku mendengar kalimat yang kamu ucapkan " dalam hatinya ia berkata mungkin hari ini menjadi hari yang paling bahagia yang ia rasakan

15 Agustus 2023

Perkataanmu waktu itu ternyata hanya sebuah kalimat yang terucap dari sebuah mulut membuat seseorang yang mendengarkannya dapat mempercayai.

Namun sang pendengar salah mengartikannya bahwasanya kalimat tersebut bisa menjadi kosong jika sang empu tidak menepati ucapan nya

Dia Niskala Samudra mengenalmu adalah sebuah keberuntungan Hadirmu bagaikan Air hujan yang sangat diharapkan
walaupun sejenak namun jatuhnya air itu sangat berharga bagi seseorang yang menunggu hal itu terjadi
Setiap tetes air yang jatuh membasahi bumi ini akan menjadi sebuah tetesan air yang membasahi pipi seorang gadis yang menjadikan pria itu tokoh favorit dalam hidupnya.

Mungkin kejadian itu terlalu singkat namun terdapat banyak makna didalam kejadian itu.

"Setidaknya aku pernah bahagia disaat kamu bersamaku walaupun sakitnya jauh lebih banyak, namun kenyataannya rasa sakit itu terkalahkan dengan rasa cintaku untukmu yang terlalu besar"

-𝑭𝒆𝒍𝒊𝒔𝒚𝒂 𝑪𝒂𝒉𝒂𝒚𝒂

NISKALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang