20 - 💋

2.6K 231 47
                                    


Happy reading.

jangan lupa vote and comment-nya.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

20 - Father and daughter Date.

20 - Father and daughter Date

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------

"pagi ku cera-"

cleo berhenti melangkah saat melihat gerald berdiri tepat di depan pintu kamarnya.

"buruk.."

Gerald menatap putrinya dengan datar meraih tangan cleo dan meletakkan dua benda kotak hitam kecil.

hanya suara burung berkicau terdengar dari luar jendela, gadis itu mengamati dengan teliti apa yang gerald berikan. itu sebuah black card dengan setiap ujung berkilau.

"2-9-2-1-6-8-3-3,"

Sepasang sepatu pentofel melangkah mundur lalu berjalan pergi dari sana setelah menyebutkan beberapa kata nomor.

"untuk ku, dad?" ini bukan pertama kalinya cleo memegang black card, tapi ia hanya heran bagaimana ayah tsundere-nya memberikan hal itu secara percuma.

"Hm," langkah gerald terhenti tanpa sedikitpun berbalik.

"terimakasi-"

"tunggu! daddy sibuk?" panggil cleo berlari mendekat sebelum gerald bisa melangkah pergi.

"Tidak."

"bisa antar aku ke sekolah?" tanya cleo canggung berusaha berbicara formal.

hampir lima menit hanya ada keheningan di udara. jelas bukan jawaban yang didapat melainkan tatapan datar dan aura yang gelap.

"ayo.."

10 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


10 menit..

15 menit...

25 menit....

30 menit.....

sekali lagi hanya ada suara burung berkicau, setiap jalanan yang dilewati oleh mobil lamborghini merah itu bahkan seperti tidak bergerak.

"bisa nyetir gak sih? astaga kapan nyampe ini,"

cleo menahan kesal serta penyesalan karena meminta gerald untuk mengantarnya, bukan semakin cepat tapi gerald benar-benar membuat cleo terlambat dua kali lipat.

bahkan mereka baru sampai di jalan raya sedangkan masih harus melewati tiga jalan lagi untuk sampai sekolah.

bahkan diam-diam cleo melirik jam gerald yang sudah menampilkan pukul 8:24 menit.

"sabar, cle. ini bapak sendiri."

sedangkan sedari tadi gerald diam mengemudi dengan santai serta wajah datarnya yang tidak akan pernah hilang sampai kiamat--pun.

lagu Lil Nas x yang berjudul montero menggema didalam mobil, dan gerald sendiri yang memutar lagu itu.

"bahasa opo iki..?" kemengomentarisal cleo cemberut mengomentari lagu itu sembari terus berbicara dalam batin dengan bahasa jawa yang pernah ia pelajari iseng dari mas google.

setelah melirik dengan ragu-ragu selama beberapa detik akhirnya dengan berani cleo mengganti lagu aneh itu.

"Abang pilih yang mana?
Perawan atau janda?
Perawan memang menawan
Janda lebih menggoda~"

Gerald melirik dari ujung matanya, mengamati dalam diam. cleo menggoyangkan kedua tangannya pelan, jelas menikmati lagu.

"eak, jelas pilih perawan dong," sahutnya menjawab.

lagu berputar selama beberapa menit sampai, cleo mengulurkan jarinya hendak mengganti lagu lain lagi.

sepasang jari lentik dan berotot milik gerald memegang jari-jari mungil cleo dan menariknya menjauh pelan dari radio.

"kamu mau memutar lagu apa lagi?" ucap gerald datar.

dengan tidak tahu malunya ia menjawab pertanyaan itu, "goyang dumang, bara-bere, sambalado, om telolet, balonku ada lima, pok amek-amek, cicak-cicak di laut-"

dengan kasar gerald memberhentikan mobilnya di pinggir jalan sembari mematikan radio, "pergi kamu,"

"lho sekolahn-"

"lain kali kita pergi ke dokter hewan, 'ya? sepertinya matamu rabun." senyum tipis tertekan gerald.

di depan sana jelas ada sebuah sekolah besar dengan papan Sky high school disana, bukan itu yang menjadi pusat perhatian cleo melainkan seorang satpam yang membawa tongkat, dan pak semvank guru botak killer yang pernah menghukumnya sedang duduk santai didepan gerbang membawa gergaji.

juga jangan lupakan seorang guru tomboy bernama bu yaya ada disana berjalan mondar-mandir dengan membawa kertas dan sapu lidi.

mereka seolah-olah menegaskan bahwa jika ada murid yang terlambat akan meninggal detik itu juga disana.

mengurungkan niat untuk keluar cleo meneguk ludahnya pelan, "dad, bolos 'yuk?"

"oke," mobil itu perlahan mundur lalu melaju cepat pergi dari sana dengan senyuman tipis terlihat diujung bibir gerald.

setelah melewati sepuluh menit perjalanan akhirnya mobil berhenti disebuah parkiran taman.

"whoaa, bagus banget.." senyum ceria gadis itu terlihat.

Gerald keluar dari mobil memutar langkahnya membuka pintu mobil untuk cleo saat melihat tali sepatu putrinya berantakan gerald berlutut lalu menaruh sepatu dior itu diatas pahanya.

"sebentar," gerald melonggarkan dasinya sembari menunduk dengan lembut mengikat tali sepatu. tidak memperdulikan celana mahalnya kotor.

cleo terkejut tapi jika orang berpikir dia malu atau tersentuh jawaban itu adalah salah karena matanya sekarang fokus menatap penjual es cream didalam taman.

setelah memastikan sudah terikat dengan benar gerald hendak membantu cleo keluar,tapi dengan secepat kilat tubuh gerald sudah dilewati dengan cepat.

menutup pintu mobil dengan malas gerald menyugar rambut putihnya kebelakang sembari melepaskan jas yang ia pakai, memperlihatkan kemeja hitam mencetak setiap otot pria dewasa itu dengan rapi.

setelah memastikan semuanya aman gerald melangkah mendekat pada penjual es cream kaki sepuluh.

"pakai ini," tubuh mungil cleo ditimpa jas hitam besar gerald dan berhasil menutupi seluruh kepalanya.

"kyak!"

TBC.

30 komen and 100 vote kalau tembus nanti double up :)








Transmigrasi Crazy Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang