PROLOG 🔥

5 1 4
                                    

Typo maklumin

****

Gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka lebar, menyambut datangnya para siswa siswi baru di sekolah menengah atas ternama di kota tersebut.

Sebuah mobil Alphard hitam berhenti tepat di depan gerbang sekolah tersebut, pintu mobil itu terbuka dan menampilkan seorang pemuda dengan seragam khas sekolah di hadapannya menarik perhatian para siswa siswi yang lain.

Seragam sekolah berlengan pendek nya yang di keluarkan, tas ransel yang bertengger di bahu sebelah kanannya dan dasi yang tidak terpasang di lehernya namun di lengan kiri nya, sungguh sangat berbeda dengan penampilan siswa siswi baru yang lainnya 

Kaki nya yang panjang berjalan masuk dengan langkah yang besar dan terlihat angkuh, mata nya yang tajam seperti mata elang itu menatap lurus kedepan tanpa mempedulikan mereka yang menatapnya dengan tatapan kagum penuh puja dan beberapa dari mereka ada juga yang menatap nya dengan sinis dan membicarakan kelakuannya di hari pertama sekolah

Di koridor kelas juga ramai yang memandangnya sama seperti di luar, beberapa memandang dengan tatapan kagum dan terpesona sedangkan beberapa orang lagi memandang nya dengan sinis.

Langkah kakinya terhenti di depan sebuah kelas, di atas pintu kelas itu tertulis kelas X MIPA 1. Kelas yang tadi penuh dengan suara bising dari para murid baru yang sibuk berkenalan satu sama lain tiba-tiba menjadi senyap, seluruh pasang mata menatap pada nya

"Apa?" Ujar nya ketika mendapati seluruh kelas diam menatap nya 

Pemuda itu berjalan menuju bangku depan yang terletak dekat jendela, ia duduk di bangkunya dan menatap keluar jendela.

"Ziel" suara seseorang yang tiba-tiba memanggil namanya itu membuyarkan lamunan pemuda bernama Ziel tersebut 

"Aksa? Lo sekolah di sini juga?" Ziel berdiri dan menepuk bahu seorang pemuda yang merupakan teman sekelasnya waktu berada di sekolah menengah pertama itu

"Iya lah, yang lain juga masuk sekolah ini kecuali Gafa" ujar pemuda tersebut

"Lah kenapa?" 

"Ya lu tau lah, Gafa udah di daftarin sekolah elite dan berkelas sama tantenya. Katanya sih atas permintaan mendiang ayahnya Gafa"

"Jadi maksud lu sekolah ini gak elite dan berkelas kaya sekolah sebelah gitu? Mau gue tendang keluar dari sekolah ya lu?" Ujar Ziel dengan nada sinis, enak saja sekolah miliknya di bilang tidak elite dan tidak berkelas di banding sekolah sebelah

"Gak gitu, tau ah mendingan ke kantin yok. Lu traktir" angkasa atau pemuda yang di sapa aksa itu menarik tangan Ziel keluar dari kelas 

****

Haloo ( ╹▽╹ )

Mwehehehehe (人 •͈ᴗ•͈)

Blood nya aku perbaikii yaa, cuman di ubah beberapa doang kok biar kelihatan lebih baik ( ╹▽╹ )

BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang