00

6.1K 61 0
                                    

Dibawah langit malam yang hanya diterangi bulan dan di hiasi oleh bintang², terdapat seorang anak yang memohon ampun dan berteriak kesakitan di temani sunyi nya malam.

"Ayah ampun yah, tolong ini sakit hiks" ucap seorang anak kepada ayah nya, dia Vior Sky Emeline. Seorang anak yang hidup bersama ayahnya yang bajingan dan suka menyiksa anak nya sendiri.

"Diam anak sialan, anak gak guna mati aja sekalian anjing ". Dia Bastian bintang Pratama, Ayah Vior yang bajingan yang terus mencambuk Vior menggunakan ikat pinggang.

"Ayah udah yah hiks,ini sakit ayah Vior mohon yah" Vior yang sudah tak tahan dengan rasa sakit nya, bersujud di kaki Bastian.

"Diam anak sialan, saya belum puas menyiksa anak gak guna seperti kamu" lalu menendang kepala Vior dengan kaki nya saat Vior bersujud di kaki ayah nya.

"Ahk Shhh ayah udah yah hiks~~" ucap Vior dengan lirih Karna gak kuat menahan sakit di sekujur tubuhnya, kemudian tidak lama Vior pingsan Karna tidak kuat menahan sakit nya.

"Ck dasar lemah hah" lalu meninggalkan Vior di gudang dalam keadaan pingsan tanpa terbesit rasa khawatir di dalam hatinya.

Pagi pun telah tiba dimana semua orang memulai aktivitas kesehariannya, di depan rumah Vior terdapat perempuan dengan baju olahraga nya yang sedang menunggu pemilik rumah nya membukakan pintu untuknya.

"Vior, OYY JADI KAGAK HAH JOGING" Sambil berteriak di teras rumah, dia Revaya Amelia Putri. Sahabat Vior satu satunya yang selalu ada untuk nya, Disaat suka maupun duka.

"Vior oh Vior, ni anak kemana sih coba cek kedalam rumah nya kali ya, gk kunci juga " Reva pun masuk kedalam rumah dan melihat rumah itu berantakan, banyak pecahan kaca dan ada darah nya juga.

"Vior lu dimanasih, jangan buat gue khawatir dong" Reva terus mencari ke semua ruangan dan ada satu ruangan lagi yang belum di cek oleh nya, ya dan itu gudang.

"VIOR, astaga Vi bangun Vi ini gimana dong Vi tahan sebentar nya Vi" lalu Reva pun menelpon ambulan agar segera di bawa kerumah sakit.

Di ruangan Vior di periksa oleh dokter dan Reva setia menunggu di luar ruangan dengan perasaan khawatir.
"Vi maaf gue terlambat Vi, gue sahabat yang buruk Vi gue hiks maaf Vi" terisak pelan merasa dirinya gagal sebagai sorang sahabat bagi Vior

Dokter pun keluar dari ruangan dan menghampiri Reva "Keluarga pasien?" ucap nya. "Iya saya dok" Reva pun menghampiri dokter tersebut.

"Keadaan pasien sudah stabil Karana beliau hanya kelelahan akibat menahan rasa sakit nya, pasien harus istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat,supaya cepat pulih dan itu luka nya bisa di obati dengan salep" dokter pun memberikan resep obat ke pada Reva.

"Ini silahkan di tebus di apotek untuk obat nya". Reva pun mengambil resep itu dari dokter "Baik dok terimakasih" Setelah itu dokter pun pergi, dan Reva masuk ke ruangan.

"Vi bangun dong Vi, jangan buat gue khawatir Vi".
Reva terus menunggu Vior hingga tak sadar ia pun tertidur, tak lama kemudian Vior pun sadar dari pingsan nya.

"Enghh Reva" dengan lirih memanggil Reva yang sedang tidur. "Vi akhirnya Lo sadar, butuh apa Vi air? Lo pasti haus kan" kata Reva.
"Makasih Re, kenapa aku ada di sini re?" Kata Vior.

"Gue tadi kerumah Lo buat berangkat sekolah bareng pas gue masuk kerumah Lo, gue liat Lo pingsan Vi, terus gue telpon ambulans buat bawa Lo kerumah sakit" ucap Reva.
"Makasih Re, udah repot² bawa gue ke rumah sakit" kata Vior sebari terseyum.

"Ye udah tugas gue sebagai sahabat ngebantu lo Vi, eh tunggu sebentar gue mau tebus obat dulu ke apotek Lo gk papa sediri dulu" ucap Reva sembari Khawatir pada Vior.
"Udah aku gk papa kok udah mendingan" kata Vior meyakinkan Reva bahwa dia baik² saja.

"Ya udah gue pergi dulu ya sebentar kok" kata Reva,
"Iya Reva, hati hati jangan terburu-buru " ujar Vior.
"Iya Vi!" Sebari berjalan keluar rungan dengan langkah yang cepat.

......
Vote and comen Yach :)

*Btw ini cerita pertama nya aku jadi maaf rada kaku hehehe*

Childish Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang