New Life

29 2 0
                                    

Hiruk pikuk bandara Chanyeol tatapi sebelum melangkah dengan percaya diri menuju seseorang yang telah menunggunya di depan sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiruk pikuk bandara Chanyeol tatapi sebelum melangkah dengan percaya diri menuju seseorang yang telah menunggunya di depan sana. Sesekali Chanyeol melihat sekitar untuk mendapati keluarga, teman, atau rekan yang saling jumpa kembali.

"Halo, mas," ucap Chanyeol sambil mengangkat tangan kanannya untuk bersalaman dengan sepupunya.

"Walah walah Yeol, rasane biyen kowe ki isih sak pundakku, saiki aku sing sak pundakmu." Minseok, sepupu Chanyeol bergerak menepuk bahu Chanyeol.

Chanyeol tertawa menanggapi, "ya masa aku kecil terus."

"Yowes ayo ke mobil, wis ra sabar to kowe ndelok omah anyarmu." Minseok berbalik memimpin jalan. "Oiya, kamu masih ngerti bahasa Jawa to?"

"Masih, mas, gak akan lupa aku. Kalo suruh ngomong ya kagok tapi kalo denger aku masih paham kok."

"Apik kui, ra koyo adekmu kae lho, lagi nang Bandung setahun langsung sok lali basa Jawa." 

Minseok berjalan mendahului Chanyeol untuk membukakan bagasi mobil , koper silver itu Chanyeol angkat dan masukkan ke bagasi.

"Aku juga gak paham lho, mas, sama Sehun. Emang agak songong anaknya sekarang, tapi masih nurut kalo disuruh-suruh." Chanyeol sedikit menggelengkan kepalanya mengingat tingkah adiknya yang sekarang sudah hidup mandiri jadi seolah bisa melakukan apaun sendiri tanpa mau dibantu keluarganya bahkan Chanyeol.

"Yowes ben, adekmu itu dari dulu pancen wong penurut."

Keduanya memasuki mobil hitam itu dan mulai membelah jalanan di kota pelajar yang akan menjadi tempat singgah Chanyeol entah sampai kapan.

***

Kurang lebih satu jam perjalanan dari Yogyakarta Internasional Airport (YIA) menuju rumah baru Chanyeol yang ia beli melalui Minseok. 

Setelah menutup pintu mobil, Chanyeol amati rumah tersebut. Rumah itu bercat putih gading, terdapat satu lantai yang langsung terhubung dengan halaman. Ada berbagai tanaman dan kolam kecil di sana.

Bagian kanan rumah ada beberapa pohon belimbing dan jambu. ada juga pohon seri yang masih kecil. Rumah itu tampak asri dan nyaman. Chanyeol menoleh ke arah Minsoek yang sedang menaikturunkan alisnya.

"Bagaimana? Sesuai seleramu to?"

"Mantap, mas, hehehe. Nyaman banget, adem juga suasananya karena banyak pohon."

"Enteni wae ngasik kowe weruh genderuwo."

"MAS!" 

"HAHAHAHA"

Minseok buka pintu rumah tersebut, mempersilakan Chanyeol untuk masuk lebih dulu. "Wah keren ini, mas."

Chanyeol melepas topinya, mendongak untuk melihat bagian atas rumah, dilanjut berkeliling di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi luar, dapur, bagian belakang, dan ruang lainnya. Chanyeol berdecak kagum karena ini benar-benar sesuai seleranya.

"Piye piye, apik to?" Minseok bersila kaki pada sofa ruang tamu sambil menyesap rokoknya.

"Sudah sesuai seleraku banget ini. Kok mas bisa dapet rumah keren begini, mana cepet banget lagi dari mama kabarin kalo aku butuh rumah di Jogja." Chanyeol duduk di seberang Minseok sembari membuka air mineral yang sempat ia beli tadi.

"Gak ngerti juga aku, Nyeol. Tiba-tiba lho ada orang yang kontak mas mau jual rumah dan suruh mas buru-buru beli." Disesapnya rokok itu sekali sebelum dihembuskan asapnya yang langsung memenuhi udara kosong tempat itu.

"Loh emang mau kemana tuh orangnya?"

"Ra jelas ngomong apa wong e kae, ning katane arep mulih ke istrinya. Jualnya murah lagi, karang kesusu yowes mas tawar 100 juta, langsung deal."

"Hah? Murah amat, mas? Gila apa gak rugi tu orang," ucap Chanyeol sambil melotot ke arah Minseok, terkejut.

"Ra paham yo, Nyeol. Kayane pancen kesusu wong kui mau."

***

Setelah membantu Chanyeol mengeluarkan barang-barangnya dari mobil dan menaruhnya di kamar, Minseok langsung berpamitan pulang. Tak lupa berpesan untuk menghubunginya kalau Chanyeol membutuhkan bantuan apapun.

Saat ini Chanyeol sedang duduk di atas kasur sembari mengeringkan rambutnya yang baru saja dikeramas. Hendak mengirimi mamanya pesan bahwa ia telah sampai di Jogja.

Chanyeol

Ma, Chanyeol udah sampe jogja, udah ketemu mas Minseok juga, udah di rumah baru, udah mandi, udah wangi

Mamaku

Sip, sayang. langsung istirahat yaa biar capeknya hilang

Chanyeol berjalan menaruh handuknya di kamar mandi dan langsung menuju tempat tidur untuk istirahat, tidak lupa mematikan lampu rumah.


TBC...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Found a LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang