170.

237 33 26
                                    

" Enakan hidup gini daripada kayak Hinata", ujar Naruko, berjalan menyusuri lorong rumah sakit bersama Kakashi disamping nya.

Menoleh,menatap Naruko."Begini bagaimana? " Kakashi bertanya dengan heran, juga penasaran. Meski usia Naruko 12 tahun(mendekati 13), tapi memiliki pemikiran dan kecerdasan melebihi anak seusia, cenderung lebih dewasa dan tenang...dengan catatan kalo gk dipancing, hanya dua orang yg selalu berhasil memancing gunung berapi untuk meledak, Naruto dan Sasuke yg berakhir dihantam, dan Sakura juga-kadang-- tidak dihantam, tapi mulutnya itu tenang santuy tapi menusuk sekali sarkas penuh logikanya. Dan jangan lupa tenaga dan chakra nya, --Chakra pribadi Naruko bukan chakra Kyuubi-- melebihi ninja lain di Konoha.

"Yatim, gak ada tou-chan. Daripada punya tapi malah kayak Kepala klan Hyuuga itu.Diakan bukan cuma kepala klan, tapi juga seorang ayah. Kalau gk ketemu paman Shukaku dan paman chouza, mungkin aku gk akan ngerti gimana yg disebut ayah itu.". Dengan santuy Naruko berujar tanpa beban dan masalah, seolah membicarakan hal sepele. "Naruto dan Hinata memang nampaknya jodoh,ya , punya ayah yg sama, sama-sama gk layak disebut ayah". Naruko tertawa pelan, tanpa bermaksud menghina kalimat terakhir ucapan nya.

"Naruko.... ",

"Apa? Emang benar, kan. Kalau gitu dia gk akan nyegel Kyuubi dalam diri ku dan Naruto, mana dia ninggalin kami gitu aja. Gk ada tanggung jawabnya, Minimal kalau dia mau mati, nyegel makhluk ini jangan bawa kaa-chan dong! ".

Kembali keduanya memperdebatkan hal yg sama, Minato yg tak bisa disebut ayah berdasarkan pemikiran, analisis nya Naruko mengenai apa itu Ayah dan bagaimana itu ayah. Dan Kakashi ingin membela gurunya yg ia kenal sekali tak seburuk pemikiran Naruko, meski Kakashi sendiri tak tau apa sebenarnya alasan dan tujuan mendiang gurunya itu melakukan penyegelan tersebut pada sikembar Uzumaki dan meninggalkan keduanya begitu saja, pasti ada tujuan yg jelas dan baik.

Berdasarkan penelitian dan analisis Naruko mengenai ayah ini.... Satu yg paling berkena baginya, bagi seorang ayah... Putrinya adalah yg paling penting, kebahagiaan dan keselamatan putrinya adalah nomor satu.... Tapi Minato... Ah, sudahlah.

Mengapa Naruko begitu kesal dengan ayahnya Hinata, Naruko berencana menjenguk Hinata setelah menjenguk Chouji dan Tenten. Siapa yg menduga disana, diruang rawat tenten ada makhluk Hyuuga itu, Neji Hyuuga. arggh....menyebut namanya saja sudah membuat Naruko pengen men-jambak dan menghantam bocah Hyuuga yg sudah menghajar Hinata dan mau menghabisi Hinata hanya karena dendamnya akan kematian ayah dari bocah curut itu. Untung ditahan sama Tenten.
Baru juga udah mulai tenang sedikit, Naruko yg ingin menjenguk Hinata, mengeluarkan semua unek-unek terhadap sepupu tuan putri yg naksir kembaran bodoh yg gk peka dan bersyukur di sukai sama tuan putri seimut Hinata. Naruko lebih suka cantik ketimbang imut, kalau tidak mana mau Naruko seenaknya memuji orang lain ketimbang diri nya sendiri yg cantik dan jenius ini. Tapi apa yg ia dengar, ayah Hinata bukannya sedih atau kasihan malah membuat Hinata sedih dengan perkataan menyakitkan seolah tak menghargai usaha Hinata sedikitpun dan menurunkan kepercayaan diri Hinata yg sudah Naruko coba bangun berkali-kali, sungguh pak tua rambut panjang yg tak menghargai usahanya!
Ketika Naruko yg menggumpal kan tangan nya, siap menghajar ayahnya Hinata dengan perkataan dan hantaman tinjunya, Kakashi dengan sikap muncul menahan Naruko, begitu Naruko membuka pintu dengan kasar, dan berseru "Yaack!!" Dengan marah. Kakashi langsung muncul menahan Naruko, membawa pergi setelah memberikan senyuman minta maaf, mengakat Uzumaki seperti karung beras.

"Dasar Naruto tidak peka! Padahal ada gadis imut mana tuan putri yg menyukai rakyat jelata tak beruang seperti nya", Dengus Naruko mendumel. Sekarang Naruko setuju dengan panggilan Naruto bodoh, padahal sudah terlihat jelas Hinata sangat menyukai dia.

Kakashi hanya menatap datar Naruko. 'Kau pun sama Naruko, identik kalian di ketidak peka'an itu'.

Naruko, "Apa? Kenapa menatapku seperti itu? Ada yg salah? ".

Naruko Uzumaki_ LanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang