[Gedung Hotel Bintang Lima The Landmark London]🇬🇧
"Nona, pernikahan Anda telah ditentukan."
Pharita Defani Wilson, Presdir Global Company itu, hanya menatap dingin mendengar rencana pernikahannya yang telah ditentukan oleh keluarganya. Tangan lentik pharita meraih cocktail di meja menyesapnya.
Melihat panggung lelang di depan yang menampilkan sederet harga untuk setiap bangunan apartemen yang dijual. Pharita saat ini sedang menghadiri acara pelelangan untuk bisnis retail terbesar di London.
"Kurang lebih terdapat 100 kandidat yang mengajukan lamaran untuk menjadi suami Nona," lapor asisten Junet, salah satu tangan kanan pharita.
Junet memberikan I-padnya mempersilahkan pharita melihat sederet foto laki-laki yang rata-rata berasal dari kalangan atas, anak pejabat, artis terkenal, model ternama, pengacara, jaksa, profesor dan masih banyak lagi.
"Mereka pria pria yang membosankan."
"Tapi ada satu pria yang Tuan Benjamin tetap masukkan namanya, meski dia sangat tidak memenuhi syarat untuk menikahi Nona."
Junet menunjukkan foto pria bernama Ruka Peterson yang duduk di kursi roda pada atasannya itu.
"Dia lumpuh dan statusnya sangat rendah. Pria ini anak haram dari hasil hubungan gelap Tuan Graham dengan pembantunya. Dia berasal dari panti asuhan. Saya tidak menyarankan Nona untuk melihatnya. Dia tidak layak menjadi suami Nona."
"Saya tidak akan pernah menikahinya. Pria cacat itu bukan selera saya."
Junet tersenyum, lantas menerima kembali I-padnya. Menemani pharita yang akan segera menawar apartemen xxxx, Apartemen lama yang sangat strategis untuk pengembangan bisnis retail yang tengah nona presdirnya geluti.
🦌🦥
Kediaman Keluarga Graham.
"Hahaha! Anjing! Gila lo . Menang banyak, bagi uangnya lah."
Ben putra pertama keluarga Graham itu baru saja mendapatkan jackpot. Dia berjudi dan meraup keuntungan besar dari teman-temannya yang kalah taruhan.
"Ini semua uang gue!" Ben meraih semua uang yang ada di meja itu, tidak ingin membaginya.
"Ben, dia siapa?"
Ben melihat ke arah dapur melihat Ruka, si lumpuh sedang mendorong kursi rodanya.
"Orang gak penting, anak pembantu yang cuma numpang di sini."
"Hahaha, gue kirain saudara lo. Aneh aja, soalnya mukanya mirip banget kaya bokap lo."
Ben menggertakkan gigi, moodnya hancur saat mendengar teman-temannya meledek dia karena memiliki saudara lumpuh seperti Ruka.
Memang benar, Ruka Peterson adalah saudara tirinya. Papanya sangat bodoh dulu sampai menghamili pembantu dan membuat anak pembantu itu hidup.
Sudah bagus Ruka tinggal di panti asuhan, tapi papanya justru membawa nya ke rumah ini. Hanya menjadi aib keluarga.
"Gue ada urusan sebentar."
Ben bergegas berdiri dari duduknya, meninggalkan meja ruang kamarnya yang telah ia sulap menjadi tempat nongkrong dan judi.
:
:
"HEI, LUMPUH! LO NGAPAIN PAKAI ACARA MUNCUL SEGALA! LO CUMA NGEBUAT GUE MALU DI DEPAN TEMAN-TEMAN GUE! APA NYOKAP GUE BELUM CUKUP NGASIH LO PELAJARAN!" bentak Ben mencengkeram pegangan kursi roda Ruka.
"JAWAB GUE BEGO! LO BUDEK HAH!"
"Saya tidak ingin mencari masalah Ben. Tolong lepaskan kursi roda saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?