Episode 32 : Indraprastha

613 63 8
                                    

Anjani keluar dari kamar nya dan bertemu dengan Panchali di jalan. Panchali melihat nya dan heran karena mahkota nya sudah tidak ada di kepalanya.

"Dimana Mahkota mu AryaPutri?" Panchali bertanya membuat Anjani kesusahan untuk menjawabnya

"Maaf...Mahkotanya hancur, kebiasaan burukku membuatku membanting Mahkota nya.." Ujar Anjani dengan jujur sambil menaruh kedua lengannya di kuping nya

Panchali menghela nafasnya, memang benar kebiasaan buruk membuat siapapun akan terjerumus ke dalam hal buruk itu.

"Sudahlah tidak apa..kita harus pergi ke saudara mu" Anjani menganggukan kepalanya

Mereka sampai di kamar para Pandawa dan melihat mereka yang sedang berdiskusi tentang pembagian wilayah kerajaan. Anjani tidak ikut-ikutan, dia tidak suka politik. Dia lebih memilih untuk tiduran di kasur kakak tertuanya.

Anjani tetap mendengarkan diskusi yang mereka berikan. Sahadev menghampiri kakaknya dan duduk di sampingnya dan memainkan rambut yang kembali terurai. Panchali melihat bagaimana Sahadev membagikan cintanya untuk kakak perempuan nya. Ia tersenyum.

Yudhistira bilang dia akan menemui yang mulia dan akan mengundurkan dirinya sebagai pangeran Mahkota. Mereka menatap nya, bahkan Anjani sampai terduduk mendengar perkataan Yudhistira.

Para Prajurit memasuki kamar Para Pandawa. Yang Mulai menyuruh mereka untuk menangkap Pandawa dan adik mereka. Yudhistira menyerahkan dirinya, Arjuna, Bhima, dan si kembar juga melakukan itu. Anjani juga menyerahkan dirinya. Panchali tidak mengerti mengapa anggota kerajaan sampai menahan suami dan istrinya? Ini tidak logic.

Bhima melihat tali yang telah di ikatkan dilenganya, Ia kemudian membuat tali itu terlepas. Meraka menatap Bhima. Yudhistira menyuruh Bhima untuk tenang dan menyuruh mereka untuk mematuhi perintah dari Maharaja.

Anjani menghela nafasnya, mengapa kakaknya selalu menuruti perintah dari Maharaja? Dia tidak pernah memberikan mereka keadilan. Keadilan mana yang mereka peroleh dari sang raja?

Mereka semua menatap Panchali yang menatap meraka dengan air mata yang mengalir di mata nya yang indah. Melihat semua tali yang membelenggu lengan mereka. Ada apa dengan Kerajaan ini? Dimana keadilan untuk suami dan istri nya.

"Panchali minta saja tali ini dari bibi Gandari, tali ini sangat kuat..lihatlah!" Bhima sekali lagi membuat talinya terlepas

"Aeh?? Talinya putus..prajurit bawakan tali lagi!" Dia mencoba untuk membuat Panchali terhibur

"Ya bawakan tali lagi yang biasa mengikat 10 gajah!" Timbal Nakula membuat mereka tersenyum

"Dan perintah kan perdana menteri untuk tidak memutuskan talinya saat makan Ladoo!" Ucapan Arjuna membuat meraka tertawa dan Drupadi tersenyum

"Dia seharusnya diikat mengunakan rantai besi! Bukan tali biasa, mana mampu tali itu menahan berat badan kakak Bhima. Hmpp, hahaha"

"Adik perempuan, apa kau mengejek ku hah?! Kemari kau!!" Dia menenggelamkan Anjani dalam lautan kasih sayangnya

Panchali tersenyum geli melihat mereka semua, bagaimana suami dan istrinya bisa selalu tersenyum dalam kondisi seperti ini. Bagaimana bisa mereka bertahan dalam kerajaan yang menyedihkan ini?

"Bagaimana kalian bisa memecahkan masalah ini Arya/AryaPutri.." Panchali bertanya, Bhima berhenti memeluk adik perempuan nya yang cantik

"Hanya ada satu jalan keluar Panchali, kami...harus minta maaf pada Yang Mulia, bahkan ibupun akan menyarankan hal yang sama" ujar Yudhistira

"Bagaimanakah menurutmu Panchali?" Tanya Arjuna

"Aku tidak menginginkan yang lain Arya (Tuanku) kalau Aku harus melayani kalian semua...bahkan di hutan sekalipun..aku siap untuk itu" ujar Panchali membuat mereka tersenyum

Mahabarata FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang