Bab 35: Brian, Leo?

13 1 0
                                    

oh ya jangan lupa fllow and vote dulu yaww sekalian fllow ig mimin

@ofc.wpfaa
@xyzfaa_36



Happy Reading

Sebelum membaca cerita ini awali dulu dengan

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Spam
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ۞
_______________________________________________________

Aurel segera menelefon Arfa sedangkan Adel menenangkan Zahra yang masih panik. Zahra menekuk kedua lututnya karena ketakutan, ia juga berfikir apakah dia akan begini kedepannya?

"Mau gimanapun aku harus mencari tahu siapa yang udah ngirim ini tanpa pemberitahuan Athan dan kedua sahabatku, aku nggak mau mereka ikut campur nanti yang ada mereka akan terluka." batin Zahra sedikit tenang. Memang awalnya ia agak syok, dan panik namun Zahra adalah tipe orang yang penasaran dalam hal apapun bahkan hal seperti ini, dan ia tidak akan melibatkan orang lain untuk ikut campur dengan urusannya.

"Sayang." teriak Arfa dari arah tangga bawah. Arfa berlari menaiki tangga, hingga tak lama ia sampai di kamar tempat di mana Zahra berada.

Wajah panik, khwatir plus cemas itulah yang saat ini Arfa tampakkan. Tak lupa dengan nafas yang memburu hingga detak jantungnya sudah tak karuan.

Hufftt...
Tarikan nafas panjang keluar membuat ketiga perempuan itu menatapnya, Aurel juga Adel segera berpindah tempat dan membiarkan Arfa dengan Zahra.

Arfa terduduk di atas lantai dan sigap memeluk erat tubuh munggil istrinya itu, ada getaran di badan tubuh Arfa hal itu membuat Zahra terheran-heran.

"Athan nangis?" batin Zahra, ia pun mengusap punggung Arfa agar pria itu sedikit tenang.

Arfa melepaskan pelukan, dan menatap wajah istrinya tak lupa memegang wajah Zahra. Zahea dapat melihat mata Arfa yang berkaca-kaca, ia sedikit bingung dengan suaminya padahal ia tidak kenapa-kenapa.

"Hey kamu kenapa? Aku nggak apa-apa kok, tenang aja." ucap Zahra lembut seraya memegang tangan Arfa yang berada di wajahnya.

Arfa menggeleng kuat ia tak ingin hal itu terjadi, ia nggak mau kehilangan sosok perempuan yang dirinya sayangi lagi. "Jangan tinggalin aku." ucanya dengan bibir yang gemetar.

Zahra memiringkan wajahnya. "Aku nggak mau kehilangan orang yang aku sayang."

Degh...
Apa maksudnya? Orang yang aku sayang? Apakah ada yang selain Umma?

Zahra mengeryitkan keningnya. "Maksudnya?"

"Zah, aku sama Adel pamit dulu ya udah larut banget soalnya." Zahra mengangguk. Keduanya pun segera pergi dari sana meninggalkan Arfa dan Zahra.

Arfa menghapus air matanya dan menuntun Zahra ke soffa. Malam ini ia akan menjelaskan semuanya yang selama ini ia rahasiakan kepada Zahra dengan sedetail mungkin.

Zahra menyimak setiap percakapan Arfa. "Jadi kamu ketua geng motor? Kok aku baru tahu sih?"

"Ya, kan baru di kasih tahu sayang." Zahra menepuk jidatnya

Akulah Takdirmu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang