Chapter 2

211 18 6
                                    

Di suatu pagi yang cerah di sekolah Byeolbich, terdapat pengumuman tentang jadwal pemeriksaan kesehatan.

"Arrrgggghhhhh! Tidak! Aku tidak mau melakukan tes fisik! Aku tahu aku lemah, mereka tidak perlu mengatakannya padaku!" teriak Hyunwoo sambil membenturkan kepalanya di meja.

"kau butuh olah raga. Kau selalu di internet, tidak pernah olah raga." Ejek Ha-ri.

"Aku melatih otot jariku, Kau mengerti?!" teriak Hyunwoo membalas Ha-ri tidak terima. Lalu pintu kelas terbuka, membuat semua perhatian tertuju pada seseorang yang baru masuk.

"Teman-teman, apa kabar?" sapa Seah dengan senyum cerah. Teman-temannya yang melihat Seah tampak berbeda bertanya padanya tentang apa yang terjadi.

"Matanya berbeda sekali," komentar Ga-eun tanpa melihat ke arah gerombolan teman-teman di dekat Seah.

"Oh iya, Ga-eun benar. Matamu menjadi lebih besar." Respon Ha-ri. Hal itu juga membuat teman-teman yang lain penasaran alasan mata Seah menjadi lebih besar.

"Tidak ada yang memujiku. Apa aku tidak bisa dilihat?" keluh Hyunwoo.

"Oha, Ga-eun!" Sapa (y/n) yang langsung duduk di bangkunya dan menelungkupkan kepalanya di meja.

"Oha?" Ga-eun kebingungan.

"Oh, aku menyingkat kata 'ohayou' yang artinya selamat pagi."

"Apa kau tidak cukup tidur?" tanya Ga-eun yang melihat (y/n) sangat mengantuk.

"Ya... aku harus melakukan sesuatu tadi malam. Bangunkan aku ketika pemeriksaan." Ucap (y/n) tanpa mengangkat kepalanya.

~~*~~

Sepulang sekolah, terlihat Doori yang diejek oleh teman sekelasnya. Ha-ri yang menyusul Doori marah dan mengejar teman Doori yang kabur. Tanpa sengaja Ha-ri tersandung dan memeluk anak laki-laki berbaju hitam agar tidak jatuh. Kejadian itu membuat orang-orang yang lewat tertawa. Ha-ri pun melihat kepada orang yang dipeluknya.

"Kau bisa melepaskan aku?" tanya anak laki-laki itu. Membuat Ha-ri panik dan langsung melepas pelukannya. Ha-ri kemudian meminta maaf tetapi tidak ditanggapi oleh anak laki-laki tersebut. Ketika Ha-ri akhirnya terfokus mengejar Doori, (y/n) yang diam-diam memperhatikan tersenyum.

"Fufufu.... Ryu oba-san no musuko, mitsuketa~" bisik (y/n) dengan senyum jenakanya ketika berpapasan dengan anak laki-laki tersebut yang tentu saja masih bisa terdengar oleh yang bersangkutan. Setelah mengatakan itu, (y/n) pergi begitu saja membuat anak laki-laki itu berhenti dan menatapnya dengan tajam.

~~*~~

Ketika pulang sekolah, terlihat Doori yang sangat lemas tak bersemangat.

"Apa Doori baik-baik saja?" tanya Ga-eun.

"Hari ini dia melakukan tes fisik dan anak-anak yang lain mengejeknya." Jawab Ha-ri.

"Apa? Hei, Doori! Jangan dengarkan mereka. Tetap saja seperti dirimu yang sekarang. Mereka tidak tahu apa yang-" belum sempat perkataan Hyunwoo selesai, Ha-ri menyiku Hyunwoo agar dia diam.

"Aku tidak mirip boneka beruang kan?" tanya Doori dengan sedih.

"Maksudku kau sedikit gemuk. Hanya sedikit." Jawab Ga-eun. Membuat yang lain terkejut

"Etto.... Doori, bukankah boneka beruang itu lucu?..." ujar (y/n) berusaha membuatnya semangat.

"Hah.... ini menyebalkan. Aku hanya ingin menjadi seperti yang lain agar mereka berhenti mengejekku." Celetuk Doori tanpa semangat.

Shinbi House x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang