Meratapi nasibnya yang baru saja menerima gaji terakhir di kantor tempatnya bekerja. Sosok wanita muda berambut panjang itu tampak begitu murung menyusuri jalanan ibukota.
Mungkin memang sudah menjadi takdirnya, tatkala kantor penyedia jasa layanan service tempat ia mencari nafkah harus terpaksa memutus kerja dirinya dan beberapa teman lainnya karena masalah finansial.
Bekerja selama 2 tahun di kantor tersebut nyatanya tidak bisa membuat dirinya masuk ke dalam karyawan prioritas yang akan dipertahankan oleh kantornya.
Kini Stella bersama ke-tujuh teman lainnya harus kembali menjadi seorang pengangguran yang beradu nasib di ibukota.
Sesampainya di sebuah kamar kos berukuran 3x3. Stella memilih untuk langsung merebahkan diri dan mendinginkan kepala agar tidak terlalu stress memikirkan kondisinya.
Membuka aplikasi pencarian kerja yang begitu beragam. Kini ia harus kembali menjadi jobseeker di usianya yang sudah menginjak 26.
Stella memang baru saja terima gaji, namun ia harus segera menemukan pekerjaan baru karena ia harus membiayai pendidikan dan kehidupan sang adik yang masih di bangku SMA.
Memang saat ini kebanyakan sekolah negeri sudah tidak memungut biaya SPP. Namun untuk kehidupan sehari-hari adiknya kan, butuh uang juga.
Stella menjadi penanggung jawab sekaligus wali dari adiknya karena sang ibu telah meninggal dunia setelah melahirkan sang adik. Sedangkan sang ayah, beliau juga sudah menyusul ibunya saat Stella dan adiknya masih berusia 15 dan 5 th.
Sang ayah meninggal dunia karena kecelakaan sepulang bekerja. Sejak saat itu kehidupan Stella dan sang adik di tanggung oleh pamannya dari sang ayah.
Ketika Stella sudah berhasil menyelesaikan pendidikan D3 nya. Ia segera memperoleh pekerjaan pertamanya sehingga ia bisa membiayai kebutuhan hidup untuk dirinya dan adiknya.
Memutuskan untuk merantau karena ingin meningkatkan kualitas hidupnya. Stella pun pergi menuju ibukota 2 th yang lalu dan bekerja sebagai admin di kantor yang baru saja mem-PHK nya.
Kini ingatan kilas balik mengenai perjalanan hidupnya kembali terputar kala ia sedang menatap kosong layar ponsel miliknya.
Lamunan Stella buyar saat suara notifikasi masuk ke ponselnya.
Informasi pesan masuk di grup mengalihkan perhatiannya. Pesan tersebut berisi sebuah poster yang menampilkan informasi pekerjaan yang mencari seorang asisten rumah tangga.
Membaca dengan teliti kriteria pekerjaan yang tercantum, Stella yang memang tidak bisa menganggur lama pun segera menghubungi temannya yang mengirimkan pesan tersebut.
Me
Yul, ini loker aman beneran ga?Yuli:
Aman cuy, ini dari Tante gue yang kerja disana El. Info A1 pokonya.Me:
Beneran gaada batas umurnya kan ya?Yuli:
Kagak el, yang penting mah elu sehat, kuat dan bisa ngerjain tugas rumah pasti bisa keterima.Me:
Ya siapa tahu nyari yang muda muda lah yul, tau sendiri loker indo dikit-dikit maksimal 25.Yuli:
Tenang el, ini kan nyari asisten rumah tangga doang. Bukan nyari resepsionis bank 😂Me:
Betul betul. Boleh deh besok gue coba daftar ya yul.Yuli:
Gasskeun el, beneran bakal rejeki nomplok kalo lu bisa kerja disana El. Meskipun jadi art, tapi gajinya super Mantull. Majikannya juga masih muda dan baik el. Kalo gue bisa mah gue mau juga daftar kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oᑌᖇ ᒪIᐯE ᒪOᐯE
RomanceCerita klasik tentang seorang wanita bernama Stella yang terpaksa menerima pekerjaan sebagai asisten rumah tangga karena badai PHK yang melanda kantornya. Tanpa Ia duga, ternyata sosok majikan yang memperkerjakan Stella adalah seniornya di SMA yang...