1

173 16 0
                                    

"sayang"

Jake mendekati heeseung, melingkarkan tangannya pada pinggang heeseung lalu menumpukan dagunya pada di bahu heeseung

"Sayang hey, kau marah" tanya jake sembari meciummi leher heeseung

"Hahh"

Terdengar helaan nafas dari heeseung. Heeseung memegang tangan jake yang berada di perutnya

"Sayang dengarkan aku, aku hanya pergi selama 5 bulan. Waktu itu aku juga pernah meninggalkanmu selama 1 tahun"
Masih dengan menciumi leher heeseung

"Tapi ini berbeda jake, waktu itu misimu tidak terlalu berbahaya. Beda lagi dengan yang ini, ini perang jake dan itu berbahaya aku takut ka-"

Jake membalikkan badan heeseung agar menghadapnya, menangkup kedua pipi heeseung dan menatap mata bambi nya yang indah, tapi penuh kekhawatiran

"Heeseung dengarkan aku. Aku baik baik saja lagipula aku tidak sendiri aku bersama adikku sunghoon dan juga ayah, pegang kata kata ku, aku berjanji akan kembali dengan selamat tanpa membawa luka, dan kemenangan untuk kita semua"

Memeluk heeseung dengan erat, kepalanya ia bubuhkan kecupan hangat

"Tidak bisakah aku ikut bersamamu jake"

"Tidak bisa sayang, aku takut kau terluka. Kau disini saja ya temani ibu"

Heeseung mengangkat kepalanya untuk melihat jake

"Tapi aku bisa berperang aku janji tidak akan terluka, aku mohon jake biarkan aku ikut bersamamu ya. Untuk ibu ni-ki dan jay kan ada mereka yang akan melindungi ibu dan kerjaan" matanya sudah berkaca kaca siap menumpahkan air matanya

"Sayang jangan menangis, meskipun begitu tetap tidak boleh heeseung sayang. Kau adalah calon ratu setelah ibu. Kau ratuku untuk selamanya tidak ada yang tergantikan, ratu itu harus tegas tidak boleh menangis, tidak boleh takut-"

"Tapi aku tidak takut"

"Heeseung" jake menatap tajam heeseung yang memotong pembicaraannya secara tiba tiba. Jake paling anti jika ada yang memotong saat dia berbicara

Heeseung yang ditatap seperti itu pun takut lantas menundukkan wajahnya dengan bibir yang mengerucut

"Maaf" terdengar lirih namun jake masih bisa mendengarnya

"Tidak apa apa lain kali jangan di ulangi lagi" jake hanya mendapat respon anggukan dari heeseung

Saat heeseung ingin berbicara

"Eit tetap tidak boleh mau kau memohon seperti apapun itu padaku tetap jawabannya tidak" sambil menggelengkan kepalanya. Heeseung yamg mendengar itu hanya bisa menunduk

"Tenang saja berangkat ku masih menunggu selama 4 hari lagi, jadi lebih baik kita bersenang senang dulu sebelum aku berangkat. Baik sekarang waktunya tidur sudah tengah malam"

Jake mengangkat heeseung lalu membaringkan tubuh heeseung dan dirinya di kasur

"Hahhh baiklah jika itu maumu aku kan tetap tinggal disini, percuma juga jika aku terus memohon padamu" memeluk jake dengan erat dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang jake. Jake pun membalas pelukan heeseung tak kalah erat

"Jake"

"Ya"

"Jangan lupakan aku"

"Aku berjanji tidak akan melupakanmu ataupun meninggalkan mu"

Setelah itu pun mereka tertidur dengan saling memeluk erat

Tapi siapa sangka itu adalah awal dari kehancuran hubungan mereka

~tidak semua buah itu manis, jangan pernah percaya pada janji janji manis yang pernah mereka buat, jika tidak kau akan meresakan betapa pahitnya janji itu setelah mereka mengucapkan janji~

"Don't forget me"

TBC

Sampai jumpa pada chapter berikutnya

Eh ya nanti saya updatenya seminggu sekali yaww

Don't forget me || JakeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang