Tak terasa jam sudah menunjukan waktunya untuk pulang sekolah, semua siswa dan siswi bergegas untuk merapikan buku mereka sudah tidak sabar untuk pulang, hal yang sama juga dilakukan oleh gadis yang tak lain dan tak bukan adalah ami
gadis itu merapikan buka yang tadi ia pakai untuk belajar dan memasukan nya kedalam tas miliknya
"mau pulang bareng sama gue ga?" Tanya wina menawarkan diri, karena ia tahu bahwa ami hari ini tidak membawa motor yah setiap hari malah
"memangnya lo bisa bawa motor?" Tanya ami balik sambil menatap wina yang menggeleng sebagai jawaban
"terus gimana cara pulang bareng kalau lo ga bisa bawa motor win?" lanjut ami bingung
"ya nanti kita bonceng tiga sama kakak gue gimana?seru tau" jawab wina sambil nyengir tidak jelas
Ami menghela nafas taman nya ini agak agak "engga makasi nanti gue bareng eaven aja" balas ami lalu mulai berjalan keluar kelas di ikuti wina di belakangnya
"iya deh, kan pulang sama temen, jadi aman, kan cuman temen" ejek wina, ami yang mendengarnya hanya bisa tersenyum paksa
Entah mengapa lama-lama Ami merasa Wina sangat-sangat menyebalkan, Ami tahu Wina sangat menyebalkan Tapi entah mengapa hari ini Wina semakin menyebalkan
"eh liat noh temen lo dah datang tuh" tunjuk wina kearah eaven yang berjalan mendekati mereka berdua dengan wajah malas nya yang sudah menjadi ciri khas dari eaven
ami yang mendengar itu rasanya ingin sekali menenggelamkan wina ke kolam ikan hiu milik tetangga sebelah rumah nya
"woi! Bisu mau ngajak temen gue pulang bareng ya?" sambung wina saat eaven sudah berada di depan mereka berdua
Lagi-lagi wina memanggil dengan sebutan bisu yang membuat Ami ingin tertawa terbahak-bahak mendengar nya dan melupakan kekesalan nya tadi, Untung saja ia bisa menahan tawanya
Sedangkan eaven terlihat tidak peduli dengan wina, ia memilih menatap ami yang juga balik menatap nya
"lama nunggu?" Tanya nya dan di jawab gelengan oleh ami , eaven mengabaikan pertanyaan Wina tadi
Wina yang merasa di abaikan ole heaven hanya bisa kesal saja "tsk, dasar bisu, giliran gue yang ngajak ngomong malah diem aja kek orang bisu, giliran ami, lo malah ngomong" sarkas gadis itu
"up to me" jawabnya tanpa menatap wina, pemuda itu masih setia menatap wajah ayu ami
Sedangkan Ami terlihat biasa saja seolah-olah kalau eaven sudah biasa menatap seperti itu padanya
Wina menyenggol ami, lalu berbisik kepada gadis itu "kok lo betah sih sama ni anak?udah jarang ngomong, kalimat nya singkat singkat, kok lo bisa betah sama kulkas 12 pintu kek dia noh?" ia sengaja mengencangkan suara nya saat berkata kulkas 12 pintu membuat eaven hanya berdecak saja mendengarnya
Lagi pula apa yang dikatakan Wina memang benar adanya pemuda itu memang 11 12 mirip seperti kulkas 12 pintu mungkin jika ada pertandingan di sekolah Siapa yang tidak berbicara sama seharian penuh mungkin eaven lah pemenangnya
Ami balik menyenggol wina pelan "udah biasa gue nya, dah mending lo pulang, kasian kakak lo nunggu lo ga datang datang nanti di tinggal loh"
Wina cemberut mendengar jawaban temannya ini tapi ia mengangguk saja dari pada di tinggal oleh kakaknya dan ia harus berjalan pulang, tentu saja wina tidak mau
"ya udah gue pulang dulu, dan lo bisu awas! Jagain temen gue" ujarnya sambil menatap tajam eaven
Sekali lagi ami menghela nafas "udah sana, tenang aja gue kuat kok, sana nanti di tinggal"
KAMU SEDANG MEMBACA
VENAMI
Novela JuvenilEaven seorang pemuda yang sempat kehilangan semangat hidup nya dan merasakan kekosongan dalam dirinya Merasa bahwa dunia tidak lagi berpihak padanya, manik hitam legam yang memancar kekosongan yang mendalam Sampai suatu malam dengan sang bulan seba...