'Rengkuhan kosong dan kenangan yang berteriak menjadi saksi bisu kesedihan ini'
🍁🍁🍁
Matahari bersinar dengan cerah siang hari ini,keadaan taman kanak-kanak nampak ramai.banyak bocah berlarian kesana-kemari,bermain bersama teman-temannya dengan gembira.awan-awan putih mulai bergerak,menyatu dengan langit biru,angin berhembus tenang menggugurkan dedaunan tua yang menempel dipohon.sisa-sisa embun di daun saling menyatu,lalu perlahan mengalir ke pucuk dan berujung menetes ketanah.
Tuk.
Burung berterbangan diatas sana sambil berkicau ria,menikmati pemandangan dari atas sana sambil mengepakkan sayapnya.
Naura,bocah kecil dengan ice cream ditangannya,kini tengah berlari kecil menghampiri seorang wanita, yang tengah duduk disalah satu kursi panjang yang ada disana,ia adalah sang mama.hari ini adalah hari kelulusannya,dimana ia akan keluar dari taman kanak-kanak dan memasuki sekolah dasar.hari yang menyenangkan baginya,dimana ia sedang menunggu kehadiran sang ayah dan kakak laki-lakinya,karena keluarganya berencana untuk berkumpul keluarga dan melakukan champing.
Pandangannya terus tertuju kepada ice cream kesukaannya,lalu beralih menatap wanita yang duduk disampingnya.
"Kapan papa yas sama kak aksa datang?."
Entah sudah keberapa kalinya ia menanyakan hal yang sama kepada sang mama.namun ia terus mendapat jawaban yang sama'bentar lagi mereka nyampai'.
Dan dengan sabarnya ia mengangguk, sambil memakan ice cream miliknya, yang nampak sedikit meleleh.dering ponsel milik sang mamah membuat keduanya menoleh kearah sumber suara.'papa'ucap sang mama lalu berdiri meninggalkan naura yang kembali fokus kepada ice creamnya.
"Pa,dari tadi anakmu nanyain lho."
'ini papa sama aksa lagi dijalan.'ucap sebuah suara dari dalam telefon.
Wanita itu menoleh kearah sang putri,naura masih asik dengan ice creamnya,lalu ia menoleh kearah sang mama yang sejak tadi memperhatikannya.naura tersenyum,lalu berlari kearah sang mama.
"Papa yas!."girang naura melihat wajah sang ayah dari ponsel,ketika panggilan telfon beralih menjadi video call.
'Naura,papa masih dijalan sama kak aksa'.
"Naura happy."
"Papa nggak lupa kan,bawa hadiah buat naura?."tanya sang mama.
'buat naura apa sih yang papa lup_."
BRAKKK...
Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya,sebuah truk melaju dengan kencang secara ugal-ugalan di depan sana,menyerempet mobil didepan lalu menabrak mobil milik sang ayah.
Ice cream milik naura jatuh,seorang bocah laki-laki terpental jauh keluar mobil,berkali-kali mobil itu terbalik,membuat kecelakaan serta kemacetan ditempat.
"Papa".
Panggil naura.
"Papa".
Panggilnya sekali lagi,tak ada respon dari sebrang sana.hal mengerikan apa yang baru saja disaksikan bocah kecil itu?.
Ia ketakutan.
Ia menangis,menangis keras membuat sang mama memeluknya, sambil mengusap-usap punggungnya, mencoba menenangkan sang putri.mungkin orang lain berpikir bahwa ia menangis karena ice cream miliknya terjatuh,tak ada orang yang dapat memahami perasaan bocah itu saat ini.ia mendapatkan perasaan buruk,ia merasa hal-hal besar yang menimpanya akan terjadi.ia terus menangis,menangis sesenggukan di pelukan sang mama.ia takut menghadapi kenyataannya saat ini,ia takut kehilangan,seolah-olah ia belum siap untuk merelakan.
Apa yang bocah itu pikirkan?.
Apa yang bocah kecil itu rasakan?.
Akankah ada yang dapat memahaminya?.
Akankah ada orang yang membelanya dikemudian hari?.Apakah ia merasa menyesal?.Merasa bersalah atas apa yang terjadi saat ini?.
Sungguh malang nasibnya,bocah yang tengah beranjak dewasa kian memahami apa yang seharusnya tak ia pahami,merasakan apa yang orang dewasa rasakan.nampaknya ia benar-benar harus menyiapkan mentalnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Prolog To Epilog
RomanceNaura Kaisara Austeen namanya,murid pindahan yang mengendap penyakit gangguan mental.hidup dengan penuh kekangan dan pukulan,menjadikannya gadis pendiam yang bertemankan buku. Sedangkan Ananta Dwi Pamungkas harus menerima nasib,menghibur dan meneman...