The angel was caught.

71 10 0
                                    

Ditengah malam Yeonjun sibuk dengan dirinya sendiri, orang tua nya tertidur dan dia harus menyiapkan segala nya mulai sekarang. Tidak lupa membawa bukti-bukti penting yang akan dia gunakan untuk membawa empat setan itu ke jeruji besi, tas nya berisi beberapa pakaian biasa, uang, power bank, beserta senter. Dia diberi waktu untuk melarikan diri, dan dia akan melakukannya

"Kami memberi waktu sampai pagi datang, lari sejauh yang kamu bisa sayang. Buat kami kesenangan ketika kami menemukan mu "

Ucapan Huening Kai terus bergemuruh didalam otaknya, membuatnya menggigit bibirnya kesal. Dia tau betul empat saudara itu akan menikmati pemburuan seekor kelinci yang melarikan diri di hutan, dia tau dia hanya menjadi badut dalam pertunjukan ini. Namun dia memang harus melakukannya, dia membanting ponselnya yang lama, mengambil kartu sim dan mengakui nya. Mengambil laptop nya dan mulai menyelinap keluar di malam hari

Surat pun sudah dia tempelkan didepan pintu nya, dia tidak mau membawa orang tua nya kedalam masalah ini. Walaupun dia akan mendapatkan bantuan dari orang tua nya, setidaknya dia harus mengulur waktu atau mungkin menghentikan semua ini

Ini adalah hal yang dia lakukan atas dasar kemarahan dan juga kebencian, menuruni tangga dari jendela kamar nya dan melihat sekeliling. Sepi dan tidak ada satupun kendaraan berlalu lalang, bahkan Huening Kai tidak ada disana

Dan disaat dia merogoh untuk mencari ponselnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu. Senyuman pahit terletak di bibirnya dengan mata yang memincing, dan disaat dia menyalakan ponselnya, menampilkan walpaper beserta tanggal dan hari

'Tanggal 27...apakah kematian ku akan diperingati sebagai kasus 28 nantinya? ' dia membatin, merasa tidak akan hidup jika begini terus.

Namun dia mengabaikannya, segera berlari menuju motornya yang terpaksa di luar dan menyalakannya. Segera mengebut untuk menuju kearah yang dia tuju. Menyadari bahwa ada sedan hitam yang mengikutinya dari kejauhan.

.

"Selamat datang "

Yeonjun segera membuka helm nya, entah bagaimana dia berhasil membuat sedan hitam itu berhenti mengikutinya setelah dia ajak berkeliling selama dua jam. Dia mampir ke fotokopi terdekat yang masih buka untuk menitipkan flashdisk dan juga meminta untuk membuat beberapa foto yang menjadi bukti nantinya

"Paman, aku ingin menitipkan ini. Dan juga foto kopi beberapa foto yang paling awal, kalau boleh tau, bisa anda memberi alamat toko ini? " Yeonjun tidak membuang waktu, segera mengeluarkan satu flashdisk dan juga lembaran uang yang lebih di meja kasir

Paman itu tampak sedikit terkejut dengan permintaan pemuda didepannya, hanya mengangguk saja dan menyimpan flashdisk itu.

"Jalan xxx nomor xxx. Apa ini akan diambil oleh seseorang? "

"Benar paman. Oh iya, jika ada yang mau mengambil flashdisk ini sebaiknya orang yang bernama Lixie. Selain itu jangan anda berikan, walaupun mereka mengaku sebagai saudara atau kerabat Lixie " Yeonjun sekali lagi memberikan lembaran uang, menyogok paman malang itu untuk mengikuti permintaannya

"A-ah ya, tapi nak. Uang ini terlalu banyak "

Yeonjun segera memasang helm nya, mengambil uang lagi dan memberikannya kepada paman itu, hanya berpamitan dengan menunduk dia segera menjalankan motornya lagi. Meninggalkan paman itu dalam keadaan bingung total.

Motornya melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, menyalip beberapa mobil dengan membelah angin pagi buta. Harus dia akui dia tidak ada arah tujuan kali ini, namun yang pastinya dia harus berhenti dan menelpon Felix di pagi hari nya

Ditengah perjalanan nya, mobil sedan hitam dengan plat nomor sama kembali mengikutinya, Yeonjun melihatnya dan segera membawa motornya keluar dari jalan raya menuju jalan kecil. Entah akan dibawa kemana yang pasti dia harus lari dari empat setan itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang