•Fiksi!! Jgn di bw ke real
•jangan lupa di vote
•GxFuta
Selamat membaca !
Semoga suka-☆Jika ada kesalahan komen aja ya!
****
"Syarat ?" Ucap Ashel dengan bingung.
Lu
"Ya syarat." Balas Adel
"Syarat nya apa ?" Tanya Ashel
"Syarat nya.. turuti semua keinginan saya bagaimana?" Ucap Adel, Ashel yang mendengar itu kebingungan mau menerima tawaran Adel atau tidak.
"Ga ga mau" tolak Ashel
"Yasudah motor kamu saya bakar" ancam Adel
"Ihh kok nyambung- nyambung ke motor sii" ucap Ashel
"Suka-suka saya" ucap Adel yang mulai sibuk dengan berkas-berkas nya.
"Ck, yasudah aku ngalah!" Kesal Ashel. Bibir Adel mulai menampakan senyum puas.
"Oke, saya pesan online dulu ya, kamu mau apa ?" Tanya Adel mengambil ponsel nya
"Eum ... Topoki aja, kakak engga ?" Tanya Ashel
"Tidak. Saya tidak terlalu suka makanan seperti itu." Ucap Adel sambil memesan topoki di ponsel nya.
Adel kembali ke berkas-berkas nya, kini Adel melihat kearah Ashel yang duduk disamping kursi Adel sedang memperhatikan dirinya sedang memeriksa berkas-berkas. "Tumben biasanya juga lebih mentingin ponsel nya" batin Adel.
"Ka" panggil Ashel
"Hm ?" Jawab Adel dengan deheman.
""Kak Adel ko bisa ga pusing liat berkas-berkas yang udah numpuk itu" ucap Ashel
"Kalo aku jadi kakak pasti udah ku buang berkas-berkas nya" lanjut Ashel, Adel terkekeh mendengar ucapan Ashel.
"Shel... Kalo pusing liatin berkas-berkas yang udah numpuk kamu cicil... Jangan kamu buang, soalnya kadang berkas-berkas itu penting bagi perusahaan. Jadi jangan asal buang aja ya... " Jelas Adel sambil memperlihatkan senyum diwajahnya.
"Sekarang saya yang nanya sama kamu." Lanjut Adel
"Mau tanya apa ka ?" Tanya Ashel kebingungan.
"Yang namanya Zean itu siapa kamu ?" Tanya Adel dengan serius.
"I-itu...." Gugup Ashel
"Itu hanya teman kak !" Lanjut Ashel ragu.
"Yakin temen doang ?"
"Iya ka..."
"Jujur sama saya Ashel."
Ashel terdiam sejenak.