Aza menyandarkan punggungnya di dada Gio dan tatapan nya yang kosong dan sayu menatap keluar jendela. Gio yang mendekapnya di belakang hanya diam sambil mengelus lembut pinggang Aza yang terasa pas di pelukan lengan nya.
setelah tenang dengan kondisi panic attack yang menderanya tadi. Aza hanya diam dengan tatapan mata kosong, bahkan sampai mengabaikan Gio yang tadi sempat mengajak nya mengobrol.
Gio semakin memantapkan dirinya bahwa pulang ke mansion Baskara lebih baik jika disini dan membuat Aza berhadapan dengan mereka.
Regan dan Ravi sedang menyiapkan perjalan mereka dari Mansion utama ke Mansion Baskara karena perjalanan mereka membutuhkan waktu. belum lagi dengan musuh keluarga yang bisa menyerang kapan saja.
'Aza aku harus gimana? tiba-tiba aku gak bisa ngontrol diri aku pas berhadapan sama merdeka'
'segitu dalam nya luka hati kamu, Aza?'
'aku takut, aku gak bisa...'
Aza mencengkram lengan Gio ketika rasa sesak menghampiri dadanya lagi. matanya berkaca-kaca namun masih terlihat kosong dan sayu.
"Baby, look at me...hey, it's oke. I'm here"
sebisa mungkin Gio membuat Aza tenang dipelukan nya. membisikkan kata-kata penenang berharap Aza bisa kembali ke ketenangan nya.
Gio benar-benar tidak habis pikir dengan semua anggota keluarga Agraish. mereka bahkan masih membiarkan orang yang membuat adiknya seperti ini berkeliaran bebas di lingkungan Agraish.
entah apa rencana sebenarnya mereka namun Gio berharap banyak pada Regan yang terlihat sudah kehabisan kesabaran saat ini.
"Abang~"
Gio kembali melirik kearah Aza yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. dia mengusap pipi itu dengan lembut dan mencoba tersenyum memperlihatkan jika semuanya akan baik-baik saja.
"Abang disini, sayang" suara Gio yang halus menyentuh pendengaran Aza.
Aza menelan ludahnya kasar. dan tangannya masih belum berhenti bergetar.
"aku-"
ucapan Aza berhenti ketika pintu terbuka memperlihat Regan yang masuk sambil membawa sebuah jaket.
cup'
Regan mencium dahi bayinya dengan lembut. memakaikan jaket yang ia bawa tadi dan membawa nya ke gendongan nya.
Regan tau apa yang terjadi dimeja makan tadi. dan dia berselisih ketika melihat orang itu duduk diantara mereka. bahkan saking emosinya ketika mengetahui Aza sempat kambuh, Regan melepaskan pukulannya ke arah Elgar.
"Baby nya papa oke?"
Aza hanya mengangguk dan menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Regan. mencari kenyamanan disana, bahkan aroma tubuh Regan selalu menjadi salah satu hal yang bisa membuatnya nyaman.
"kita pulang sekarang, Baby" bisik Regan di telinga Aza.
Aza mengangkat wajahnya dan menatap wajah Regan yang tengah tersenyum lembut kearahnya.
"kemana?""rumah kita. Baby mau?"
Aza mengangguk kecil dan kembali menyandarkan kepalanya di bahu Regan. "Eri ikut Papa"
Regan terdiam dan tersenyum. tanpa berkata apapun dia melirik kearah Gio dan mengangguk. Gio hanya menghela nafas dan berjalan mengikuti Papanya yang menggendong Aza.
Di Lantai Dasar Mansion Utama Keluarga Agraish.
semua melirik kearah Gio yang keluar dari lift dan diikuti Aza yang berada digendongan Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Drama‼️
Short Story[tetep vote and komen meski dah END] Ryan, seorang pemuda yang terpaksa harus menjadi figuran yang merangkap menjadi antagonis licik karena tidak mau mati dua kali. bertransmigrasi ke sebuah novel yang akan mati di pertengahan cerita membuatnya haru...