"Baca yang mana ya?" Gumam Minji karena dia sedang bingung untuk memilih membaca buku yang mana.
Tanpa disadari dia sudah berada di rak tentang buku sejarah. Karena penasaran, dia mengambil salah satu buku tentang keluarga Kerajaan Verdscale.
Minji membuka beberapa lembar dan tertarik dengan salah satu anggota keluarga kerajaan itu. Entah kenapa rasanya Minji mengenali wajah ini.
"Kang Haerin is the fifth descendat of the Verdscale Kingdom." Baca Minji dengan pelan.
Minji merasakan pernah melihat perempuan cantik ini bahkan namanya sangat familiar. Mungkin ini yang namanya dejavu.
"Ugh..."
Tiba tiba saja kepala Minji sangat pusing dan pengelihatan nya buram. Tak lama kemudian penglihatan berubah menjadi warna hitam.
~~~
"Hahhh... Minji, aku udah cape. K-kita gak bisa lari lagi..." Haerin menangis sambil menahan lengan Minji.
"ENGGAK!! Nanti kamu... kamu bakalan dibunuh sama mereka." Minji berusaha untuk menarik Haerin menjauh dari beberapa prajurit milik kerajaan.
Tetapi Haerin melepaskan genggaman Minji dari lengannya.
"Minji... Jangan mempersulit! Kita emang udah gak bisa kabur lagi." Kata Haerin dengan putus asa.
"ENGGAK!! KAMU MASIH BISA LARI!!"
"Enggak Ji." Haerin terjatuh ke atas tanah dan menangis. Sedangkan Minji memeluk Haerin dan ikut menangis.
Tak lama kemudian, para prajurit yang mengejar mereka sampai dan menodongkan senjatanya ke arah Minji dan Haerin.
"Kim Minji! Sebaiknya kau menyerahkan Kang Haerin atau kamu dan dia akan kami bunuh." Ancam prajurit itu.
"Coba saja kalau bisa!! Kalian tidak akan bisa menyentuh kami!!!" Bentak Minji.
Tetapi para prajurit serius dan memisahkan Minji dan Haerin. Haerin dilempar ke bebatuan dan menendang Haerin dengan kuat.
"HAERIN!!!" Minji berusaha mendekati Haerin namun ditahan oleh dua prajurit yang tentunya lebih kuat daripada dirinya.
"LEPASIN HAERIN!! BAJINGAN!!" Minji tidak bisa berbuat apa apa ketika melihat Haerin disiksa di depan matanya.
Setelah Haerin disiksa, kemudian Minji disiksa sampai Minji mengalami banyak sekali luka. Banyak sayatan di perutnya dan bagian kepalanya. Namun baginya itu tidak sakit jika dibandingkan dengan melihat Haerin disiksa.
Setelah disiksa, Minji dan Haerin dibawa ke sebuah padang rumput yang luas. Cuaca nya yang sangat panas tetapi langit nya begitu indah, sangat biru.
Minji dan Haerin dilemparkan begitu saja di atas rerumputan itu. Mereka berdua ditinggalkan sendirian di sana.
Minji memeriksa Haerin yang sepertinya sudah tidak bisa terselamatkan. Ternyata sudah ada sebuah pisau yang tertancap di perut Haerin.
"H-haerin...? Kamu masih bisa bertahan bentar lagi kan???"
Haerin malah tersenyum sedih sambil memegang tangan Minji.
"M-maaf Ji. Aku enggak bisa nepatin janji kita."
Minji menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan tangan Haerin dengan erat. Dia menangis sejadi jadinya dan mengelus pipi Haerin dengan lembut.
"J-jangan minta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf rin. M-maaf... Maaf gak bisa nolongin kamu..." Minji tertunduk dan menggelengkan kepala nya dengan rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
catnipz oneshot
Romancebeda chapter beda cerita khusus untuk catnipz aja Up kalo author mood aja, bisa aja up nya lama