Chindy merebahkan tubuhnya di kasur, alih-alih berdiam diri sembari menatap langit kamarnya dengan senyuman yang tak pernah kunjung turun. Rasa bahagia melanda perasaannya. Sementara dulu ia beranggapan cinta tidak perlu karena melihat perceraian orang tuanya, bahkan karena perceraian orang tuanya lah yang membuat Chindy tidak percaya cinta.
Namun sekarang, Chindy percaya cinta karena Kala yang menunjukkan cintanya. Yang selama ini Chindy selalu merasa kesepian berubah bahagia akan kehadiran Kala di hidupnya.
Oh iya, Chindy jadi kepikiran dengan orang tuanya, setelah perceraian itu mereka pergi kemana? Kenapa tidak ada satu pun dari mereka mau membawa dirinya? Chindy juga mulai memikirkan fasilitas dirinya yang di tanggung oleh orang tua Andre, ia merasa terlalu banyak merepotkan orang tua Andre. Hutang budi Chindy kepada keluarga Andre begitu banyak untuk sekedar di ucapkan.
Terbesit lah pikiran Chindy untuk menelpon abang sepupunya itu.
Chindy mengambil ponselnya yang di letakkan sembarang arah, ia membuka aplikasi WhatsApp. Senyumnya terukir jelas tatkala melihat kontak Kala yang ia pin di paling atas, apalagi kini kontak Kala berubah mejadi 'my precious🤍 '. Terkesan alay memang.
Tiba-tiba Chindy tertawa dari mulutnya, ia mengingat sebelum dirinya mengantar Kala pulang ke rumah mereka sempat latihan bernyanyi lagi, itupun keduanya bernyanyi di hiasi senyuman yang tak pernah kunjung berhenti. Chindy benar-benar bahagia untuk sekedar menatap Kala.
Beberapa jam semenjak mereka resmi berpacaran membuat Chindy merasakan rindu tiap detik, menit, dan jam.
Tangan Chindy beralih menekan room chat antara dirinya dan Kala. Senyumannya makin mengembang,
my precious🤍
|alooo
|kamuu udaa bobo kahh
|*send photohaloo|
buset sapa nih||😑😑😑
haha|
kamu kenapa? nervous gara gara besok udah tampil ya?||ko tau
|ih cenayanggnebak|
|iyaa, nervous bangettt
|makin gugup gara gara kita udah pacaran, aku kan jadi maluloh, emang malu kenapa?|
|anggapannya aku tampil bareng pacar dongg?
memang|
|aduh shdjsk
|takut salahu can do it|
ada aku kok||yayayaaaa
|aku bobo duluan yakk
|kamu jangan begadang sayang
|jangan lupa berdoa juga
|babaii👋🏻👋🏻👋🏻babaii👋🏻👋🏻|
Read.Chindy menatap pesan terakhirnya. Ah, dia terlalu gemas dengan adik kelasnya itu. Ternyata begini ya rasanya jatuh cinta, seindah itu. Ia kembali teringat kepada Andre, sedari tadi memang ada yang ingin di bicarakannya pada sepupunya itu.
Matanya melihat jam di layar ponselnya, 22.01. Kira-kira Andre masih bangun atau sudah tertidur ya? Tetapi perasan Chindy berkata jika Andre tidak pernah tidur secepat ini, ia selalu begadang.
Chindy tak ambil pusing, ia langsung menyambungkan teleponnya pada Andre.
Memanggil...
KAMU SEDANG MEMBACA
11 MIPA 3
Teen Fiction[Cerita di deskripsi nyambung ke chapter 1] Pernah gak sih kamu naksir sama kakak kelas yang ngambil jurusan MIPA dan ternyata ada pelajaran matematika lanjut? Otomatis dia pinter matematika dong? Jelas. Ini tentang Kala yang naksir sama kakak kelas...