07::Kala & Ashell

9 1 0
                                    

   

  "Mengganggumi mu    Memang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Mengganggumi mu
   Memang indah. Apalagi
   Memiliki, jauh lebih indah"
      -Arkala-

Happy Reading
    Tandai Typo!!

Hari tepatnya hari Minggu kala dan ashell akan pergi ke cafe. Seperti yang sudah di janjikan kemarin-kemarin.

"Mau pesen apa?" Tanyanya lembut. "Samain!"

Ashell duduk di pojok karena ia tidak suka duduk dimana-mana. Kala sudah tiba dan membawa pesanan mereka.

Ashell memakan makanannya dengan senang. Kala membersihkan sedikit kotoran di bibir ashell.

"Cantik" satu kata yang pantas di deskripsikan di wajah ashell.

Ashell tersenyum manis mendengar itu. "Udah jangan diliatin mulu entar bosen!"

"Sama Lo gak ada bosannya, apalagi Lo yang cantik gini. Bikin gw makin jatuh cinta sama semua yang ada diri Lo"

"Kata-kata buaya" cibir ashell dengan malas.

                      🐬 🐬

Kala dan ashell sudah pulang sejak tadi. Karena ayah ashell menelpon terus menerus.

"Dari mana?" Datar sang ayah. Menatap penampilan anaknya dengan menusuk.

"Cafe"

"Kamu anak gadis! Jaga aitude kamu! Kamu bukan anak kecil lagi shel!! Belajar dari sekarang!!"

"Yah? Aku pulang jam 7 bukan jam 12 malam!"

"Berani ngelawan?!"

"Aku cape. Aku cape jadi anak ayah!!"

Plak...

"CAPE?! BAGAIMANA DENGAN SAYA ASHELINA WINATA! KAMU ENAK TINGGAL DUDUK DAN NIKMATIN KESUKSESAN AYAH!! CAPE APA KAMU?!"

Ashell memejamkan matanya. Mendengar omongan pahit dari sang ayah.

"Mana katanya yang mau jadi lebih pintar? Dan kalahin ayah mana?!"

Ashell mengepalkan tangannya. Berharap emosinya mereda.

"Sekolah saja tidak becus. Bagaimana jadi anak pintar?!"

Ashell pergi ke kamar sambil menangis sesenggukan. "Kenapa harus aku?!"

                     🐬🐬

Ashell sudah sampai di sekolah dengan mata sembab.

"Ayang!!" Ucap Marvin manis sambil menunjukkan senyuman manisnya.

"Minggir!" Datar ashell. Sebenarnya hatinya sangat ingin bermanja sama Marvin tapi ia tahan sebisa mungkin.

Marvin minggir mendengar kata dingin itu. "Kan gw udah bilang. Jauhin gw kita butuh waktu masing-masing vin!"

REVENGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang