BABY SISTTER

Chapter 11

JENNIE POV

Huhhh...

Rasa nya banyak mengeluh juga tidak ada guna nya bukan. Tapi kalau tidak mengeluh rasa nya ada yang kurang. Apakah kalian juga sama seperti ku?

Berbicara masalah TAKDIR.

Takdir yang merubah segalanya dalam hidupku. Yang seharusnya sekarang aku tengah menikmati masa mudaku dan menempuh pendidikan di bangku universitas yang aku inginkan. Menggapai mimpi yang ku impikan sejak kecil, yaitu menjadi seorang Dokter.

Melihat mereka berlomba saling mengejar impian nya, terbesit rasa iri dalam benak ku.

Memiliki keluarga yang harmonis, saling merangkul dan berbagi kasih adalah impian semua orang termasuk aku salah satu nya. Tapi itu semua kembali lagi, aku tidak bisa menyalahkan takdir yang telah membawa mereka ke pangkuan tuhan. Mungkin dengan cara tuhan mengambil mereka dariku. Menjadikan ku sebagai wanita yang tangguh, meski terkadang aku rapuh.

Aku hidup sebatang kara, tidak ada siapapun dalam hidupku. Mencari penghasilan sambil sekolah adalah jalan satu-satu nya membuatku bisa bertahan hidup.

Aku melanjutkan high school dengan   mengambil jalur beasiswa. Dan aku bersyukur tuhan masih berpihak kepada ku.

Walaupun pendidikan ku hanya sampai high school, bukan berarti aku pun belajar sampai tingkatan itu juga. Tidak!. Aku tetap mencari tau apa yang ingin aku pelajari. Terutama di bidang kesehatan. Entahlah aku sangat tertarik dengan jas putih dan stetoskop di leher sebagai ciri khas nya itu.

Jika aku di beri kesempatan melanjutkan pendidikan ketingkat itu, maka aku akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik.

Tapi kau seperti harus cepat sadar dari mimpi mu jennie, dan kembali ke kehidupan mu yang nyata.

Menjadi baby sistter.

Ya, tidak pernah terpikirkan dan terbayangkan oleh ku memiliki pekerjaan seperti ini.

Nekad menjadi baby sistter, hanya berbekalan buku parenting yang aku baca. Bagaimana cara nya mengasuh, membimbing, serta mendidik anak dengan cara baik dan benar. Pola parenting ini nantinya bisa berpengaruh terhadap banyak aspek dalam kehidupan anak hingga ia dewasa, mulai dari sisi akademik, kesehatan mental, pola hidup, hingga kehidupan sosialnya.

Bukan alasan aku melakukan itu, karena menjadi baby sistter menurutku sama berarti kita menjadi orang tua. Yang sigap dalam segala hal. Tapi bukan berarti kita bisa menggantikan orang tua nya tidak sama sekali. Orang tua itu tidak akan pernah terganti walaupun dia telah tiada sekalipun.

"Kau bisa tidur di kamar giel untuk sementara."

Ya, kalian tidak salah dengar. Suara itu berasal dari daddy nya si kecil ini.

Sekarang kehidupan ku layak nya istri tanpa suami, kenapa begitu? Karena ada anak yang harus ku rawat sepenuh hati. Tidak apa sekalian aku belajar menjadi ibu untuk anak ku kelak.

Tinggal bersama.

Bisa di katakan cukup rumit. Kita tidak tau bukan ke depan nya akan seperti apa. Aku akui pesona duda yang satu ini sungguh memikat. Duda? Aku tidak salah kan? Karena dia sudah tidak beristri. Ah tidak tau lah.

Siapa yang tidak terpikat dengan nya. Aura nya yang mengintamidasi, membuat semua orang terjatuh ke dalam pesona nya.

Astaga sadar jennie, kau disini tujuan nya bekerja untuk anak nya. Kenapa kau malah memuji ayahnya itu.

Kau dan dia itu beda kasta jennie. Dan mana mungkin dia tertarik melihat mu.
Tapi kalau tuhan berkehendak semua kan bisa terjadi.

Jangan meremehkan ku, walaupun aku hidup sederhana. Tapi aku mempunyai pesona tersendiri.

JENNIE POV END

"Kau bisa tidur di kamar giel untuk sementara."

"Baik tuan terima kasih."

"Emmm, kalo ada apa-apa kabarin saja saya, saya berada di kamar sebelah."

Jennie mengangguk menyiakan. Dirasa tidak ada lagi yang di bahas lisa berlalu menuju kamar nya.

Sedangkan jennie, mulai menata barang yang di bawanya pada tempat yang sudah disedikan di kamar itu.

Setelah menyelesaikan semua kegiatan nya jennie duduk di tepi kasur. Melihat jagoan itu masih terlelap di dalam box bayi nya. Dia bingung ingin melakukan apa lagi.

"Setelah ini aku harus apa?." Ucapnya

"Lebih baik aku memulai untuk proses laktasi. Tapi dari mana dulu ya.?"

"Kenapa tidak cari di internet saja. Begitu saja pusing."

Jennie mengambil hp nya lalu membuka internet mencari situs yang berisikan tentang laktasi tersebut.

Jangan cari situs yang lain ya jen bahaya. Haha

"Cara pijat laktasi." Cari nya di internet

"Cuci tangan dengan air hangat dan sabun yang bersih sebelum memulai pijat laktasi." Jennie beranjak mencuci tangan nya.

"Sudah, setelah itu. Posisikan kedua telapak tangan pada bagian payudara. Kemudian gerakkan satu keatas dan satu kebawah. Ulangi sampai dengan 15-20 kali. Buat gerakan melingkar di sekitar puting susu sekitar 15-20 kali. Urut secara perlahan dan pelan mulai dari arah bawah hingga mengerucut ke bagian puting." Ucap nya nyaring.

Jennie pun mempraktekkan pijat laktasi, seperti yang tertera di internet tadi.

"Seperti ini kah?."

"Emhhh shhh, kenapa rasa nya geli ya." ucap jennie secara tidak sengaja mendesah.

Karena posisi jennie membelakangi pintu, dia tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan nya.

Glukkkk

Menelan saliva nya.

Dengan tangan yang masih tertahan di gagang pintu, niat hati ingin memberikan suplemen penambah ASI kepada nya. Maka dari itu dia kembali ke kamar sang anak. Tapi yang di dapat nya malah kejadian seperti ini.

Jennie masih sibuk dengan dunia nya.

Pintu itu kembali di tutup, dan dia beranjak kembali ke kamar nya. membiarkan jennie melakukan kegiatan nya.

"Suara itu astagaa jennie kim. Kenapa kau tidak mengunci pintu ketika melakukan itu."

Yang salah itu anda tuan manoban, kenapa tidak mengetuk pintu dulu, ketika mau masuk ke kamar. Ini main nyelonong aja.
Tapi anda suka kan liat begitu an haha

"Diam gak."

"Nee, mohon maaf tuan manoban hahaha."

Begitulah hanya mengelak saja bisa nya.

"Nah loh kenapa ini segala bangun begini."

"Tidur lagi dik, tempat mu bukan disana."

Sebagai orang normal hal seperti itu adalah wajar. Tapi untuk tuan manoban yang terhormat itu adalah yang sangat sensitif ketika menyangkut hal tersebut.

.

Sabar ya daddy oban.

Udah sana mending bawa SOLOLOLOLOLO hahaha