Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca 🐰.
.
.
.
Menjaga sang Ibu yang tidak kunjung membuka mata selama berminggu-minggu di rumah sakit tampaknya membuat Nut merasa kelelahan.
Dari pagi ke malam dan bertemu pagi ke-esokkan hari adalah kegiatan yang Nut lewati baru-baru ini.
Membosankan.
Selain tidak bisa cari kerja untuk menambah pemasukan, ia juga tidak bisa bertemu dengan sang kekasih begitu sering karena perbedaan jarak yang jauh, apalagi ia belum memutuskan apakah ia akan menikahi sang kekasih, membuat ketakutan nya sedikit bertambah. Takut jika sang kekasih dinikahkan diam-diam dengan orang lain di kampungnya.
"Mae, Nut sedih. Kapan Mae bangun?" Menggenggam tangan ibunya.
"Phi Mew juga tidak ada di sini. Nut kesepian sekali" Mencium tangan sang Ibu.
"Mae" Diam sejenak. Ia ingin cerita tapi entah sang Ibu akan mendengarnya atau tidak. Nut pernah dengar jika seseorang yang koma, indra pendengarannya tetap aktif jadi, mengapa tidak ia coba saja?
"Phi Mew memberikan sejumlah uang untuk biaya rumah sakit Mae, tapi Nut dikasih tahu sama pihak rumah sakit kalau biaya Mae selama disini sudah dibiayain oleh orang baik. Dia tidak mau menyebutkan namanya. Apakah---"
"----Nut boleh pakai uang yang Phi Mew berikan untuk biaya nikah Nut sama Fren?" Kembali terdiam.
"Nut belum izin ke Phi Mew karena Phi Mew belum datang lagi sejak hari itu" Melihat wajah sang Ibu.
"Harusnya Nut minta izin ke Phi Mew ya?" Cemberut.
"Tapi Phi Mew tidak tahu kapan datang lagi sementara batas waktu untuk jawaban ku ke Fren sudah dekat" Berpikir sejenak.
"Oh iya, Nut akan coba menghubungi Phi Mew saja" Meraih ponsel dan mencari nomor telefon Golf Mediterania yang sudah ia simpan di dalam kontak. Nada sambungan terdengar beberapa saat sampai seseorang menjawab panggilan."Selamat siang dengan kami Golf Mediterania---ada yang bisa kami bantu?"
"Halo? Bisakah saya bicara dengan staff yang bernama Mew Suppasit?"
"Maaf, tidak ada staff kami yang bernama Mew Suppasit"
Deg
Nut shock.
"Baru saja 2 minggu yang lalu aku menelfon dan ada. Kemana dia?"
"Maaf, kami tidak berwewenang untuk mengetahuinya. Tapi dengan jelas kami katakan bahwa tidak ada staff kami yang bernama Mew Suppasit"
*Apakah Phi Mew keluar dari tempat kerjanya?*
"Oh eh--terima kasih"Tuttt tuttt tuttt
Bingung, malu, dan khawatir bercampur aduk.
"Phi Mew dimana sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SILVER HAIR 🔞⚠️ || GULFMEW
Fanfiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ MPREG ♦ 21+ Mature Content ¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢ Bagi sebagian orang, hidup damai dan bahagia itu adalah sebuah tujuan. Bagaimana jika---di dalam tujuan 11:1.000.000.000 orang di bumi tidak memiliki semangat...