"Puas dengan apa yang kamu lihat, kelinci manis?"
Zuohang yang masih memperhatikan gambar itu tersentak saat mendengar kata-kata itu. Dia membalikkan punggungnya perlahan. Dia bisa melihat Zhixin bersandar di dinding dengan tangan disilangkan. Matanya tajam ke arah Zuohang.
"Err... sejak kapan kamu di sana?" tanya Zuohang yang mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Zhixin berjalan ke Zuohang. Zuohang yang merasakan bahaya mendekat segera mundur selangkah. Semakin Zhixin berjalan mendekat, Zuohang semakin mundur.
Langkah Zuohang terhenti ketika seseorang melingkarkan tangannya di pinggangnya. Dia berbalik dan menemukan Zhangji tepat di belakangnya. Sekarang, dia tidak bisa lari kemana-mana.
"Mau kemana?" Zhangji bertanya sambil menatap anak mata Zuohang. Zuohang tetap diam karena dia sangat takut dengan tatapan Zhangji. Selain itu, aura yang dikeluarkan Zhixin benar-benar mencekamnya.
"T...tidak pergi...kemana pun...kemana pun. Mari kita mulai latihan drama kita," kata Zuohang sambil mencoba melepaskan cengkeraman Zhangji di pinggangnya. Zhangji dan Zhixin hanya mengangguk setuju. Mereka juga memulai pelatihan drama mereka.
Skip...
Jam menunjukkan pukul enam sore. Namun, Zuohang masih berada di apartemen Zhixin. Latihan drama mereka telah berakhir. Namun, mereka melarang Zuohang pulang.
"Kak Zhixin! Zhangji! Bolehkah aku pulang Lagipula, latihan kita hari ini sudah selesai bukan. Jadi saya tidak perlu tinggal di sini lagi. Oleh karena itu, izinkan saya pulang," kata Zuohang yang mencoba membujuknya sekali lagi agar diizinkan pulang.
"Oh, kamu belum diberitahu oleh kak Chengxin?" jawab Zhangji.
"Beritahu apa?" tanya Zuohang dengan ekspresi bingung di wajahnya.
Tingg!!!
Notifikasi pesanan masuk ke ponsel Zuohang. Zuohang melihat bahwa kakaknyalah yang menyampaikan pesan tersebut. Dia segera membuka pesanannya.
Zuohang menghela nafas berat setelah bertukar pesanan dengan saudaranya. Dia mengangkat wajahnya dan melihat Zhixin dan Zhangji juga mengawasinya dari tadi.
"Jadi kamu sudah tahu kenapa kami tidak memberimu izin pulang malam ini. Sampai kak Chengxin menyelesaikan urusannya, kamu akan berada di bawah pengawasan kami," jawab Zhangji.
Zuohang baru saja ingin membujuk mereka agar mengizinkannya tinggal di rumah, segera mengunci niatnya setelah bertatap mata dengan Zhixin. Zuohang hanya bisa menuruti permintaan mereka.
"Kamarmu bersebelahan dengan kamar Zhangji yang berada di ujung," ucap Zhixin. Zuohang menganggukkan kepalanya mengerti. Saat dia hendak pergi ke kamarnya, dia teringat sesuatu...
"Ermm... bagaimana dengan pakaianku?" Zuohang bertanya dengan nada perlahan karena dia masih takut dengan tatapan tajam Zhixin. Untungnya Zhixin dan Zhangji memiliki pendengaran yang sangat sensitif dan jelas. Jadi mereka baru saja mendengar pertanyaan Zuohang.
"Kamu tidak perlu khawatir. Semuanya sudah ada di kamarmu," jawab Zhangji sambil tersenyum kecil ke arah Zuohang. Dia tahu sosok kecil itu masih takut pada Zhixin.
'Aku sendiri merinding kalau Azhi ge menatapku seperti itu. Jadi, wajar kalau Zuohang takut pada Azhi,' monolog Zhangji dalam hati. Dia memperhatikan Zuohang yang sedang menuju ke kamarnya.
Zhangji kemudian meninggalkan ruang tamu. Dia juga ingin membersihkan dirinya sendiri. Zhixin hanya diam memperhatikan dua orang yang dicintainya. Dia juga menyadari bahwa Zuohang masih sedikit takut padanya. Namun, apakah dia peduli? Tentu saja tidak. Faktanya, dia menyukai karakter Zuohang.
Akhirnya update gaiss!!! Selamat membaca semua. Jangan lupa tinggalkan jejak lepas membaca. Sampai jumpa nanti!
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang
FanficAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...