Chapter 6

80 11 0
                                    

"Seharusnya kau melihat adikku," ucap Ha-ri bercerita di depan Ga-eun dan (y/n). Lalu teman sekelas mereka, Sun-mi menabrak bangku Ga-eun.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Ga-eun. Tapi bukannya menjawab, Sun-mi terlihat aneh. (Y/n) yang menelungkupkan wajah pada lengan di bangkunya sedikit mengangkat kepalanya. Memperhatikan Sun-mi.

"Harus pergi ke kelas menari," gumam Sun-mi. Ga-eun memperhatikan kelakuan aneh Sun-mi dan dia melihat Sun-mi mengenakan sepatu balet. Setelah Melawati mereka, Sun-mi beserta So-young pergi ke luar kelas.

"Em... Ada apa?" Tanya Ha-ri pada Ga-eun.

"Bukankah mereka sedikit aneh?" Ucap (y/n).

"Oh, putri tidur kita sudah bangun?" Ejek Ha-ri.

"Apa-apaan panggilan itu?" ucap (y/n) tidak terima.

~~*~~

Keesokan harinya, Sun-mi dan So-young bertingkah lebih aneh lagi. Kedua anak itu selalu menggumamkan 'kelas tari'. Bahkan mereka tidak meminta maaf setelah menabrak Hyunwoo.

"Ada apa dengan mereka?" Tanya Hyunwoo.

"Entahlah, kami juga tidak tahu." jawab Ha-ri. Lalu Ga-eun memungut sesuatu yang terjatuh dari mereka yang tidak lain adalah sepatu balet.

"Ini.... Sepatu penari balet," komentar Ga-eun.

"Bukankah dari tadi mereka terus bicara tentang kelas tari?" Tanya Hyunwoo.

"Iya, tapi yang paling aneh...." ucapan Ga-eun menggantung.

"Sekolah kita kan tidak punya kelas tari. Lalu mereka pergi ke mana?" Pikir Ha-ri.

"Bagaimana jika kita ikuti mereka," ujar (y/n) memberi masukan. Mereka akhirnya mengikuti Sun-mi dan So-young sampai ke lab. Tetapi jejak mereka menghilang disana.

"Hah? Pergi kemana mereka. Mereka menghilang begitu saja," heran Ha-ri.

"Bagaimana mungkin? Apa kalian juga kedinginan?" Tanya Hyunwoo pada para gadis.

"Kau benar tempat ini sangat dingin," ujar Ha-ri membenarkan.

'Ugh! Aku mual. Aura kebencian makhluk itu terlalu kuat,' pikir (y/n) menahan diri agar tidak limbung. Sebagai onmyoji dan juga pewaris kekuatan himemiko-pemimpin para onmyoji, dia memang terlalu sensitif pada aura makhluk yang terkadang bisa membebani tubuhnya.

"Sebaiknya kita mencari mereka sekarang," ajak Ha-ri sambil berjalan menuju lab IPA.

"Hah? Yang ada di tempat ini hanya lab IPA saja," bingung Ha-ri. (Y/n) sudah tidak memikirkan apapun lagi karena tubuhnya sudah mulai tidak kuat.

'Aku harus segera pergi atau mengusir makhluk itu jika ingin terbebas dari aura ini.' pikir (y/n). Lalu Ha-ri melihat Kanglim yang berjalan berlawanan arah dari tempat datangnya mereka. Kanglim berpapasan dengan Ha-ri dan (y/n).

"Jangan jatuh disini," bisik Kanglim pada (y/n). (Y/n) hanya mengabaikan ucapan Kanglim. Walau sebenarnya dia juga berusaha agar tidak limbung.

"Eh, tunggu!" Panggil Ha-ri pada Kanglim. Yang dipanggil menghentikan langkahnya dan menoleh pada Ha-ri.

"Apa kau melihat dua anak perempuan di sekitar sini? Sun-mi dan So-young dari kelas kami?" Tanya Ha-ri.

"Aku tidak melihat mereka. Apa yang sedang kalian lakukan disini?" Tanya balik Kanglim.

"Aku melihat mereka pergi kemari. Dan aku mencemaskan mereka. Karena aku peduli tentang orang lain." Jelas Ha-ri.

'Wah... sindiran halus. Entah dia peduli atau tidak....' pikir (y/n) sambil melihat interaksi Ha-ri dan Kanglim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shinbi House x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang