"Al, Rafa berantem sama Alvian di lapangan!" Ara berteriak, memberitahu sahabatnya yang masih tampak duduk di dalam kelas sendirian.Alin terkejut, segera ia berlari mengikuti langkah Ara.
"M-mereka dimana, Ra?" tanya Alin lemas. Rasanya tubuhnya gemetar mendengar hal itu, bukankah ia sudah meminta pada cowok itu supaya tidak bertengkar lagi dengan Alvian? Lalu ini apa? Lagi-lagi Rafa mencari musuh."Di lapangan basket, Al. Tadi Rfour lagi main basket bareng tim, kebetulan lawannya tim Alvian, gak tau kenapa tu cowok berdua tiba-tiba saling dorong trus berantem deh," jelas Ara dengan napas ngos-ngosan, pasalnya saat ini mereka berdua sedang berlari menuju lapangan basket.
"Rafa! Udah stop!" Alin berteriak, gadis itu berlari begitu saja, masuk kelapangan membuat seluruh penonton beralih atensi padanya.
"Udah anjing, lo juga tolol," kata Reyga pada Alvian, menarik kasar cowok itu memisahkan dari sahabatnya yang kini sudah babak belur, begitu pula dengan wajah Alvian, keduanya sama-sama parah.
"Heran gue, lo selalu nyari masalah sama sahabat gue. Dia salah apa sama lo, bangsat!" Rey mendorong kasar tubuh Alvian.Bukannya marah, Alvian malah terkekeh mengejek, membuat Rafa geram, tidak peduli dengan posisi Alin yang semakin mendekat ke arahnya, Rafa berlari melompat lalu menendang dada Alvian hingga cowok itu terjatuh sambil meringis.
"Sialan," umpat Alvian meludah darah.
Rafa ingin memukul Alvian lagi, namun Alin dengan cepat menahan pergelangan tangannya.
"Udah cukup, Raf. Please, jangan sia-siain waktu lo mukulin cowok gila kayak dia."Mendengar itu Rafa tertegun, dia berpikir Alin akan kembali membela Alvian, namun rupanya Alin sudah benar-benar benci pada Alvian.
Kini Rafa lah yang tersenyum mengejek kearah Alvian, dia genggam tangan Alin di depan mata Alvian, menarik tangan istrinya hingga kini mereka berhadapan, dia membungkuk, menekan tengkuk Alin lantas melumat bibir Alin di depan Alvian yang tampak melotot.
Para sahabat Rafa yang menyaksikan itu berseru heboh, sementara Rey hanya bisa membuang pandangan melihat kearah Alvian yang tampak mengepalkan tangan.
"Tunggu pembalasan gue anjing."
"Sekarang aja bangsat! Sini maju lo pengecut!" Rafa berkata lantang saat melihat Alvian melenggang pergi. "Fuck you, tolol!"
Berbeda dengan Alin, cewek itu masih shock dengan perlakuan Rafa barusan, wajahnya memerah padam, malu karena di cium di depan banyak orang.
"Raf, lo apaan sih. Malu tau."Rafa tersenyum, menatap kearah Vano dan Ivan yang memberikan jempol sambil tersenyum joker.
"It's okay." Rafa menggenggam tangan istrinya dengan bangga, lantas berseru menghadap para siswa siswi yang sebelumnya berseru heboh, melihat Rafa pertama kali mencium seorang cewek, dan juga pertama kali dekat dengan seorang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere Love
Romance"Iya gue tau, tapi lo bisa nunggu kan? Please, Raf. Lo gak tau kalo pernikahan kita ini bikin gue stres, nikah muda gak ada di dalam mimpi gue.." Rafa manggut-manggut pelan. "Trus gue harus gimana kalo lagi birahi?" Bibir Alin berkedut menahan tawa...