Ami sepertinya sudah selesai dengan renungan nya ia menatap sekitar lapangan dan manik nya menangkap sesosok pemuda yang sangat ia kenali yang tengah berjalan masuk ke dalam gor tempat latihan volley ini,dengan senyum tipis ami berjalan mendekati pemuda itu
“ethan!!” panggil nya dengan nada riang dan memeluk pemuda itu yang terlihat sempat terkejut tapi langsung membalas pelukan ami
Hal itu membuat seisi gor menatap kearah sumber suara karena ami memanggil ethan dengan suara yang agak keras dan tentu saja hal itu tidak lepas dari pandangan manik hitam legam eaven yang sudah mengeluarkan aura gelap di sekitarnya, membuat anggota yang berada di sekitarnya menjauh dari nya
“gue doakan lo tenang di alam sana than” ujar fatan yang melihat eaven dengan tatapan ngeri di matanya
Sedangkan dua orang yang menjadi pusat perhatian tersebut tidak merasa sedang di perhatikan sama sekali malah dengan enteng berpelukan di depan anggota yan lain terlebih lagi eaven yang notabene nya adalah pemuda yang tergila gila dengan ami semua orang tau itu, hanya saja tidak ada yang tau ami itu siapa
“sejak kapan ikut ekskul volley?” Tanya ami sambil melepas pelukannya
“sejak kelas 10, kan gue udah kasih tau ke lo pas itu” jawab ethan
Ami memiringkan kepala nya dan terkekeh “gue lupa hehe”
Ethan hanya menggelengkan kepala nya dan menjentik kening ami pelan“pikunan”
Ami menggembungkan pipi nya kesal “sakit tau!, wajar lah kalau gue lupa, emang lo inget apa yang lo lakuin setahun lalu, atau mungkin beberapa bulan lalu?! Ga kan! Ngeselin banget”
Ethan hanya tersenyum,memang dia tidak akan bisa menang jika adu argument dengan gadis di depannya ini, dengan perlahan ia merapikan surai ami yang sedikit berantakan dan hal itu juga tak lepas dari pandangan orang orang di sana
apa lagi mereka melihat ethan yang 11 12 dengan eaven tersenyum dan terlebih lagi kepada seorang gadis
Kalau gadis lain mereka tidak mempermasalahkan itu, tapi ini, gadis yang merupakan gadis kesayangan kaptennya ini
Dengan gerakan patah patah mereka menoleh kearah Eaven yang sudah tersenyum miring seperti psikopat yang tengah menatap ethan seperti mangsa baru nya
‘ngeri banget bangsat’ batin mereka semua di sana
Eaven yang melihat semua dari awal merasakan darah nya mendidih melihat itu semua
Bagaimana ami bisa dengan semudah itu memeluk orang yang bahkan tidak dia kenal atau sebagainya eaven tidak peduli, dan saat ethan menyentuh rambut nya ami hanya diam saja tidak saat ia yang melakukannya ami pasti akan langsung marah padanya
Jujur saja eaven sangat cemburu saat ini, ia merasa kalau ami lebih nyaman dengan ethan dari pada dengan nya membuat eaven rasa nya inget meng spike bola volley ini kearah ethan, agar otak nya berjalan bahwa tidak ada yang boleh membuat ami nyaman selain dengan dirinya
Dengan langkah yang terbilang cukup santai, dengan seringai yang masih sama eaven berjalan kearah ethan dan ami yang masih sibuk berbicara berdua di sana yang sepertinya tidak menyadari yang lain tengah menatap mereka
Anggota yang melihat eaven yang sepertinya akan mengamuk hanya bisa berdoa untuk keselamatan ethan
Sampai di sana eaven melingkarkan sebelah tangan nya di pinggang ami dan sebelah tangan nya mencengkram tangan ethan yang sedang mengelus rambut ami
Ami sempat terkejut dengan apa yang di lakukan eaven, tapi ethan terlihat biasa biasa saja, dan terjadi lah tatap tatapan antara eaven dan ethan
“perang dunia ke tiga” ujar fatan yang di angguki anggota yang lain, bagaimana tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
VENAMI
Fiksi RemajaEaven seorang pemuda yang sempat kehilangan semangat hidup nya dan merasakan kekosongan dalam dirinya Merasa bahwa dunia tidak lagi berpihak padanya, manik hitam legam yang memancar kekosongan yang mendalam Sampai suatu malam dengan sang bulan seba...