#17 || 𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐞𝐥 𝐊

5.5K 330 128
                                    

🔞𝐏𝐄𝐑𝐈𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀𝐍🔞
Bab ini berisi konten yang menyebabkan trauma seperti pemaksaan/pemerkosaan. Tidak di perkenankan untuk pembaca dibawah usia 18 tahun.

***

Tizanna berucap dengan lirihnya, bersamaan dengan itu air matanya menetes menambahkan kesan kacau pada kondisinya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tizanna berucap dengan lirihnya, bersamaan dengan itu air matanya menetes menambahkan kesan kacau pada kondisinya saat ini. Sementara itu, Niki yang mendapati penolakan dari Tizanna dibuat terdiam, raut wajahnya berubah tak senang, namun ada sedikit kekecewaan yang samar di sana.

"Aku mohon, Tizanna..."

"Ti..dak..."

"Mengapa? Mengapa?"

"Hiks..."

"..."

Niki tertegun.

"H-Hucc--Huuu...! Aku tidak mau, hentikan... Ku mohon."

Niki tak menjawab, pria itu masih terdiam di tempatnya.

Momen itu masih berlanjut tanpa adanya percakapan diantara mereka, di tempatnya berada Kail masih setia memerhatikan dua orang itu.

Tap.

Sebuah tangan hinggap di lutut Tizanna, menariknya seakan berniat untuk membuka kakinya. Sentuhan yang begitu tiba-tiba itu membuat Tizanna terkesiap karena terkejut.

"Sekali saja." ucap Niki.

DEG!

"Ti-Tidak! Jangan! Hentikan--Niki! Aku sungguh tidak menginginkannya!"

"Maaf."

"...!?"

Tizanna membulatkan matanya penuh menatap pria diatasnya. Niki, seorang rekan sekaligus sahabat baiknya sejak kecil, orang yang selama ini ia sukai secara diam-diam dan tetap bertahan dalam diam justru melakukan ini padanya? Apa yang merasuki pria itu?!

"Tidak mau!" tolak Tizanna.

Niki membuka lebar-lebar kaki Tizanna, menatap tubuh Tizanna dari atas hingga bawah dengan sorot penuh nafsu dan keinginan menyetub*hi yang begitu kuat, hal itu tak luput dari perhatian Kail.

Tizanna menangis, meronta memberikan penolakan pada pria itu, namun hasilnya nihil, tenaganya benar-benar sudah terkuras habis. Tizanna hanya bisa menangis dan memohon berharap Niki akan menghentikan segalanya, karena ini sungguh membuatnya takut.

"Memohon lah."

Suara rendah berhasil mengalihkan perhatian Tizanna, Tizanna sontak memalingkan wajahnya ke samping, dimana di depan sana terdapat seorang pria yang tengah memandanginya dengan kaki yang ditumpuk serta sebuah cerutu yang menyala di belahan jarinya.

Tizanna menatap Kail dengan wajah penuh ketakutan, sisa-sisa harga diri yang ia pertahankan mengatakan untuk jangan pernah memohon pada pria itu, namun dalam situasi ini, hanya pria itulah yang dapat membantunya.

KOLONEL K || DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang