[Bos, anda kembali?]
Sebuah pesan yang baru saja masuk ke dalam kotak pesan emailnya.
"Ck, kau tak bisa membiarkanku senang sejenak? Kau merusak kesenangan ku," keluh Jimmy sembari membalas pesan singkat pada pemuda yang ia tahu betul siapa yang suka sekali mengusik kesenangannya itu.
[Jangan mengusikku]
Balasan cepat justru didapatkan oleh Jimmy tanpa harus menunggunya selama 1 menit.
[Selamat datang Mr. Mek tersayang, saya senang anda kembali. Apakah kita bisa kembali memulainya?]
Jimmy memekik kesal. Sungguh ia tak senang jika ia harus melakukan hal yang seharusnya ia telah dedikasikan sebagai waktu tenang nya tak menyentuh Dark-Net. Jika saja tak ada kasus yang menimpanya, dan memaksa nya untuk memotong jalan dengan menggunakan caranya sendiri, maka ia telah berjanji untuk vacum selama 1 bulan untuk tak menyentuh Dark-Net.
Namun kenyataannya baru 2 hari ia vacum, dan hari ketiga ia sudah membuka nya!
[Bisakah kau diam?!]
[Bos jangan marah marah, aku senang kau kembali]
Jika saja bukan tangan kanan nya yang selalu membantunya di keadaan apapun, sudah pasti Jimmy akan membuat intrik tersendiri pada orang itu. Namun tentu saja tak berlaku pada tangan kanan yang selalu ia percayakan dalam hal apapun-Mark Pakin.
Apakah Mark tahu identitas Jimmy?
Tentu saja ia tahu!
Bahkan semua kartu AS Jimmy ada padanya, begitupun sebaliknya.
Dulu Jimmy pernah menempatkan Mark sebagai sekretaris pribadinya agar ia dapat mengatur dengan mudah, tetapi karena alasan satu dan dua hal, berakhir Mark tak menjadi sekretaris pribadi di perusahaan formalnya, melainkan Mark lah yang ia tempatkan sebagai tangan kanan nya di dunia identitas kedua bahkan ketiganya.
Beruntung Mark menyukai identitas barunya sebagai Night yang menurut nya keren. Namun ada satu hal yang ia sesalkan!
Ia susah mendapatkan kekasih!
Hingga kini ia tak bisa menempatkan hubungannya dengan serius, walaupun ia pernah mencobanya.
[Hal apa yang ingin kau mulai?]
Pada akhirnya Jimmy kalah dengan segala bujukan dari Mark. Sungguh terkadang ia kesal pada dirinya sendiri yang seakan kalah dengan seorang Mark yang paling pintar memutar balikan perkataan dan pada akhirnya ia menuruti perkataan pemuda itu.
[Latitude: 12.9379491 / Longitude: 100.8828395]
Jimmy mengerutkan keningnya bingung. Sungguh ia belum menangkap maksud dari koordinat yang di berikan oleh Mark tersebut.
[Who?]
[Lokasi Pria Tua yang pernah anda cari. Kebetulan ia bermasalah dengan salah satu klien kita. Bagaimana?]
Manik Jimmy membuka lebar. Sungguh ia tak tahu jika sebuah kebetulan itu benar benar ada.
'Seperti nya semesta memang sedang berada di pihakku.' Monolog Jimmy senang berfikir akan kemenangan berada di pundaknya.
[Approved]
Satu kata yang tentu saja langsung membuat Mark yang di seberang sana mendapatkan senang bukan main.
[Thank you Bos. Aku akan memberi update mu lebih lanjut jika sudah mendapatkan semua informasi nya]
Sebuah kalimat penutup dari Night--Mark yang Jimmy sukai. Ia suka pekerjaan yang di kerjakan oleh Mark dengan cepat yang tanpa harus menjelaskan nya dengan detail tetapi pemuda itu akan mampu memahami apa yang ia inginkan.
Tak salah Jimmy menempatkannya sebagai tangan kanan bukan?
"Heran, mengapa ia senang sekali," lirih Jimmy pelan sembari melanjutkan aktivitas nya yang sebelumnya terdistract oleh Mark.
***
Jika beberapa jam lalu pria tua sibuk bermalas - malasan di sofa sembari memerintahkan anak buahnya melakukan ini dan itu dengan santai dan sesekali tertawa dengan tawa puas yyang terdengar bangga, maka tidak dengan sekarang!
Pria tua itu sibuk menggemelutukan gigi giginya, berusaha menahan emosi nya yang sudah mencapai ubun - ubunnya.
Rasanya kepala nya terasa beberapa menit lagi akan pecah.
Marah?!
Tentu saja ia marah!
Bagaimana bisa ia terlihat seperti sebuah keledai yang jatuh berkali kali?
"Dimana berita berita itu?" pekik pria tua pada salah satu anak buahnya yang ada di dekatnya.
Dengan cepat anak buah nya yang itu memberitahu pada pria tua itu bahwa berita itu telah di hapuskan tanpa jejak sembari memperlihatkan tablet yang dimana menampilkan beberapa berita yang tim nya telah unggah.
PRANG!!
Pria tua itu melemparkan sembarang botol beling yang ada di dekat nya.
"Tuan, sebaik nya kita menjual kembali investasi. Salah satu orang yang memegang kendali data investasi nya tiba tiba saja mengatakan demikian."
Pria tua itu tentu saja semakin murka. Sungguh ia tak menyangka hanya dalam hitungan jam ia mengusik seorang Jimmy, ia langsung mendapat balasan yang bertubi tubi.
'Siapa dia? Mengapa bocah itu dapat melakukannya?' Monolog pria tua yang tak terima dengan keadaan nya sekarang.
Sang pria tua yang sering di panggil Mr. Kim segera memerintahkan salah satu anak buahnya untuk memanggil orang kepercayaan nya yang saat ini tak ada di kediaman utamanya.
"Baik Tuan."
Perasaan gelisah terus menerus menyerang nya. Sungguh ia kira tak akan seperti ini. Bukankah ia sebelumnya sudah merasa di atas angin? Lalu mengapa ia seperti di terpa mimpi buruk, bahkan tak sampai 1x24 jam berakhir nya waktu pada hari itu.
Mr.Kim mengambil nafasnya dalam dalam berusaha mengontrol dirinya. Ia tak ingin terlihat tak profesional, walaupun pada kenyataannya jika ia di hadapkan pada hal yang bertubi tubi seperti saat ini tentu saja ia tak menampik apakah ia benar benar dapat menjadi seorang profesional?
'Apakah ada yang terlewat? Mengapa seperti ini?'
——•••——
NB : Psst ... chapter ini khusus memperjelas karakter Jimmy yaaa ... untuk Sea sendiri akan muncul di chapter berikutnya.
To Be Continued
Leave a comment, and vote
.
.CA
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Fanfiction"Tolong aku --" lirih Sea susah payah mengeluarkan suara nya yang terdengar melemah. 'Ada apa dengannya? Dan apa maksud gestur tangannya?' Monolog Jimmy--pemuda yang kini tengah menolong Sea. Jimmy yang peka segera meraih tas yang kebetulan menuru...