Di salah satu negara ada sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Desa itu adalah tempat yang tenang yang dimana di desa tersebut terdapat lingkungan yang sejuk dan udara yang segar karena tidak banyak polusi yang beredar di desa tersebut. Di desa tersebut hiduplah seorang anak laki-laki yang tinggal berdua dengan ibunya yang sudah lama sakit-sakitan, Sedangkan sang ayah sudah lama tiada sejak ia masih kecil. Sebut saja namanya Rio. Rio adalah seorang anak yang kehidupan sehari-harinya dilakukan dengan bermalas-malasan. Tiap hari yang dilakukan hanyalah makan dan tidur. Ia sama sekali tidak membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah ataupun membantu ibunya bekerja diladang.
Setiap hari ibunya selalu mengingatkannya untuk melakukan pekerjaan atau sekedar membantu diladang. Ia lebih suka menghabiskan waktu sendirian dirumah. Ia juga jarang ikut bergotong royong bersama para warga atau pun melakukan kegiatan lainnya. Ia juga malas untuk membantu warga yang sedang terkena musibah. Rasa kemanusiaan yang ia miliki tidak ada. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari sangat tidak bermanfaat.
Rio adalah anak yang keras kepala. Ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh ibunya. Apapun yang dibilang oleh ibunya ia sama sekali tak mendengar nya. Untuk sekedar membantu mengambilkan sesuatu saja ia tak mau, Padahal ibunya sendiri sudah tua dan sakit-sakitan sejak lama.
Suatu ketika ketika Rio sedang pergi keluar untuk membeli sesuatu, ia melihat di depan rumahnya banyak sekali warga. Ia bergegas lari untuk melihat apa yang terjadi di depan rumahnya. Sampai disana ia melihat ternyata sang ibu sudah tiada. Ia bertanya kepada warga kenapa sang ibu sudah tiada. Warga menjawab karena ibunya terlalu kelelahan bekerja. Ia seketika menyesal karena tidak mau membantu ibunya bekerja. Andai saja ia membantu ibunya pasti ibunya tidak akan kelelahan seperti itu. Andai saja ia tak bermalas-malasan pasti ibunya sekarang masih ada bersamanya. Sekarang takkan ada lagi yang memarahi nya jika ia bermalas-malasan.
Sejak sang ibu sudah tiada, Rio sekarang tinggal sendiri. Sudah tidak ada lagi yang memenuhi kebutuhan nya sehari-hari. Hidup yang dulunya pas-pasan sekarang makin menjadi susah karena ia sendiri tidak bekerja. Ia menyesal kenapa tidak pernah ikut bekerja di ladang bersama ibunya. Kini ia bingung harus bagaimana untuk memenuhi kebutuhan nya. Untuk makan pun ia hanya mengandalkan sisa sisa bahan yang ada. Ia berpikir kalo dia begini saja itu tidak akan ada yang berubah. Ia harus mau bekerja agar dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ia memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik. Ia mulai bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhannya sendiri.
Akan tetapi ia berpikir jika penghasilan yang didapat dari kerja serabutan itu sangat kurang untuk membeli kebutuhan nya sehari-hari. Ia memutuskan untuk merantau ke kota mencari pekerjaan yang lebih baik. Jadi ia memutuskan menabung terlebih dahulu untuk modal kehidupannya di kota sebelum mendapat pekerjaan.
Setelah menabung sekitar kurang lebih 1 tahun, ia merasa uang yang ia tabung sudah cukup untuk merantau ke kota. Akan tetapi tak semudah itu untuk mendapatkan pekerjaan di kota. Selain karena banyaknya pesaing yang juga melamar pekerjaan. Ia juga hanya lulusan SMA, berbeda dengan para pesaing nya yang lulusan sarjana. Tapi itu tak melenturkan niatnya untuk mencari pekerjaan. Ia melamar kesana-kemari meskipun ditolak berkali-kali. Ia bingung kemana lagi ia harus melamar pekerjaan.
Suatu ketika saat ia sedang duduk di taman kota karena bingung mau melamar dimana lagi. Ia termenung memikirkan bagaimana lagi hidupnya. Sisa uang yang ia tabung juga menipis. Ketika ia sedang termenung, seseorang datang menghampiri nya.
"Hey anak muda, apa yang sedang kau lakukan sendirian di sini?"
"Saya hanya bingung dimana lagi saya harus melamar pekerjaan ketika semua nya nenolak saya."
"Ah ternyata begitu, Saya bisa membantumu sedikit."
"Bagaimana caranya pak?"
Pria tersebut mengeluarkan selembar kertas yang dimana isi kertas tersebut adalah sebuah perusahaan yang sedang mencari orang untuk bekerja di perusahaan mereka. Pria itu melanjutkan pembicaraannya.
"Lamarlah ke perusahaan ini, mereka sedang mencari para pekerja seperti kamu ini. Kemungkinan kamu dapat diterima di perusahaan ini sangat besar karena mereka sedang kekurangan pekerja"
"Mengapa bapak sangat tau banyak tentang perusahaan ini? Apakah bapak pemilik dari perusahaan tersebut?"
"Tidak, Itu milik teman saya, Saya hanya bisa membantu dia dengan cara seperti ini"
"Baiklah, saya akan melamar di perusahaan tersebut besok, Semoga saya bisa diterima di perusahaan tersebut. Terimakasih pak atas informasinya, Semoga kebaikan bapak dibalas oleh Tuhan."
"Ya sama sama, Saya pergi dulu. Semoga kamu beruntung"
Setelah bapak tersebut pergi, ia bergegas pulang untuk mempersiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan tersebut.
Tak lama sesudah ia melamar pekerjaan tersebut, ia mendapat email dari perusahaan itu. Ia tak menyangka bahwa ia akan diterima setelah sekian lama. Ia sangat bersyukur dan sangat berterimakasih kepada bapak tersebut yang telah memberi tahu nya akan lamaran pekerjaan itu.
Semenjak ia diterima di perusahaan tersebut hidup nya berubah dan berkembang pesat. Ia juga sering bersedekah membantu orang orang yang kesulitan. Meskipun gaji nya tak banyak tetapi ia tau bagaimana rasanya sulit untuk makan ketika tak mempunyai uang sepersen pun. Contohnya ketika ia pulang kerja, ia ingin membeli kopi untuk dirinya. Di trotoar jalan tersebut ia melihat ada beberapa anak kecil yang sedang mengemis untuk membeli makan. Ia langsung menghampiri anak-anak tersebut karena melihat ada seorang anak yang paling kecil sedang memegang perutnya sembari merintih kesakitan dan kemudian menawarkan untuk memberikan makanan kepada anak anak tersebut. Ia tau bagaimana rasanya tidak ada makanan sedikitpun apalagi tidak mempunyai orang tua yang memenuhi kebutuhan karena ia pernah mengalami hal tersebut semenjak ibunya sudah tiada.
Selang beberapa tahun, kehidupannya mulai bermanfaat ia lebih suka berbagi dan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang berguna. Ia sangat bersyukur hidupnya lebih baik dari pada dulu. Meskipun ia sedikit menyesal karena sang ibu sudah tak ada lagi bersamanya. Kalo saja ia membantu ibunya dan tidak bermalas-malasan maka ibunya pasti senang dengan dirinya yang sekarang. Tetapi ia menyadari hal itu sudah terlambat, Sekarang yang perlu ia lakukan adalah fokus untuk menjadi lebih baik agar lebih berguna bagi orang orang.
Kehidupannya yang dulu dengan yang sekarang sangat jauh berbeda dengan kehidupannya yang dulu. Yang dimana dulu ia suka bermalas-malasan sekarang kegiatan nya diisi dengan hal-hal bermanfaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan
Historia CortaBercerita tentang seorang pria yang semasa hidupnya selalu bermalas-malasan meksipun ibunya sudah mengingatkannya tetapi ia sama sekali tidak peduli. Sampai ketika ibunya meninggal, disitulah dia merasakan akibatnya