1

241 11 0
                                    

Author pov

🍁🍁🍁

Keira,  seorang remaja yang bekerja di bidang modeling.  Baru saja memadu kasih dengan seorang aktor terkenal, David Narendra.

Namun sebenarnya,  ada sebuah kisah tersembunyi di balik kisah romantis mereka berdua.

David Narendra,  sebenarnya sudah hampir dua tahun dia berpisah dengan mantan kekasihnya,  Leana.

Namun baru-baru ini,  Keira mengetahui jika David mungkin saja belum bisa melupakan sang mantan.

Beberapa kali Keira memergoki David sedang melamun,  memandang poto Leana, bahkan melihat chat mereka terdahulu yang tersimpan rapi di ponselnya.

Kadang Keira merasa cemburu,  namun kadang ia hanya bisa diam.  Memendam semuanya sendiri. Berharap suatu hari nanti David bisa seutuhnya mencintainya.

"Keira,  liat nih.  Cowok lo baru aja dikerumunin cewek-cewek di depan.  Kakau gue jadi lo sih, kayaknya gak kuat mesti makan hati tiap hari. " Ucap Neti,  seorang penata make up.

Hari ini Keira memang sedang ada jadwal pemotretan dan sedang di make up,  namun siapa sangka ternyata David datang ke lokasinya.

"Hello Sayang.. " kata David sambil mengecup kepala Keira lembut.

"Kenapa harus cemburu.  Pacar aku kan emang tampan,  wajar aja banyak cewek yang suka." kata Keira masih focus pada riasannya.

"Aku beli kopi dulu yah.  Kamu mau?" Bisik David yang mendapat gelengan kepala dari Keira.

"kalian tuh cocok tau.  Yang satu cakep yang satu cantik. Penasaran deh sama anak kalian nanti."

"Apaan sih Net,  jauh banget sampe kesana."

****

Setelah selesai pemotretan,  Keira masih belum melihat dimana David.  Akhirnya dia memutuskan untuk mencari di tempat kopi terdekat.

Namun siapa sangka, hatinya seakan pecah ketika melihat seorang David Narendra tengah memeluk seorang wanita yang tak lain adalah Leana,  mantan kekasihnya.

Keira ingin mencari penjelasan, namun langkahnya seakan mengunci kakinya untuk melangkah.

Ia terdiam. Air matanya terjatuh tiba-tiba,  namun dengan segera ia seka.

Keira lebih memilih pergi dari sana.  Mencari tempat tenang dan menangis disana.

Hari sudah mulai gelap. Menunjukan pukul sembilan malam sekarang.

Beberapa kali ponsel Keira berbunyi dengan tampilan nama yang sama. Beberapa pesan text pun banyak bermunculan, namun tidak sedikit pun Keira berniat menggubrisnya.

Hatinya mulai sedikit tenang,  ponselnya pun mulai sunyi.  Keira memberanikan diri keluar dari persembunyiannya dan pulang ke rumah.

Ia berjalan menyusuri jalan raya yang mulai sepi,  tak ada taksi tak ada bus. Keira tau betul,  karna di jam ini memang sudah mulai sepi kendaraan.

Diperjalanan dia melihat seseorang berjalan sempoyongan, berhenti di tengah jembatan.

Keira yang melihat hal itu, langsung berlari ke orang tersebut menarik baju belakangnya hingga terjatuh.

"Heh,  seberat apapun hidup lo,  mati bukan pilihan yang bener."

Keira mencoba membangunkan orang tersebut, namun sialnya ia mencium bau alkohol yang sangat menyengat. Disinilah Keira baru sadar, jika mungkin saja orang ini bukan mau bunuh diri.

"Hei,  bangun.. " Keira mencoba membangunkan orang tersebut,  namun sepertinya nihil.

Ia memandang sejenak wajah laki-laki ini,  seperti tak asing baginya.

Keira mencoba mencari bantuan,  namun bersamaan ponsel orang tersebut berbunyi.

'Hallo Nathan,  lo dimana sih?'

Mendengar suara dijauh sana membuat Keira menutup mulutnya segera.

Benar.  Dia Nathan. Nathan Tjoe A On.  Pemain Timnas Indonesia yang sekarang sedang berlibur.

'Hallo, Nathan?'

Sekali lagi,  suara disana terdengar khawatir namun dengan segera Keira menjawab walau dengan sedikit gugup.

"Ha-Hallo.. "

'Loh,  kok suara cewe.  Ini siapa yah?  Nathan nya mana?'

"Saya Keira.  Saya gak sengaja lewat kesini dan liat pemilik ponsel ini pingsan di jembatan."

'Hah?  Pingsan? Oke oke. Tunggu disana.  Jangan kemana-mana yah?  Tungguin temen saya.'

"Tunggu---"

Belum selesai Keira berbicara, sambungan teleponnya sudah lebih dulu dimatikan.

Akhirnya mau tak mau Keira harus menunggu teman Nathan datang kemari.  Karna tak mungkin baginya untuk mengangkat seorang Nathan seorang diri.

Dikesunyian malam, ditengah kacau kisah percintaannya saat ini,  Keira menatap wajah Nathan.  Ya benar,  dia adalah Nathan. Yang hanya bisa Keira lihat di layar kaca. Namun sekarang dia tepat di hadapannya.

Tak lama menunggu, akhirnya teman Nathan datang. Dia langsung turun dari mobil dan membawa Nathan, tentunya dengan bantuan Keira.

"Makasih ya udah... " orang tersebut menghentikan ucapannya ketika melihat Keira.

"Keira Moane?" sambungnya.

"Huh?" bingung Keira.

"Bener kan?"

"I-iyah.  Kenal sama saya? "

"Astaga..  Saya penggemar kamu."

Keira tidak tau harus berekspresi seperti apa. Karna baru pertama kali baginya bertemu seorang penggemar.

"Seriusan?" tanya Keira memastikan.

Akhirnya orang yang bernama Leo, sekaligus manager Nathan itu,  meminta foto dan tandatangan pada Keira.

Leo juga mengantarkan Keira ke hotelnya. Keira menolak beberapa kali,  namun Leo tetap bersikeras.  Karna dia tau itu adalah jam berhentinya operasional kendaraan di sana.

.....

To be continue...

Not Perfect StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang