⚡︎ 04. Delivering Cakes

21 9 7
                                    

⊹˚‧ ↳ happy reading ‧˚⊹⇱ You're Not Alone, Nathan ⇲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊹˚‧ ↳ happy reading ‧˚⊹
⇱ You're Not Alone, Nathan ⇲

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kalila menyalip beberapa pembalap lainnya. Arzhel berada paling depan, sedikit memperlambat laju motornya agar Kalila bisa mendahuluinya. Dia rela melakukan apa saja demi gadis itu.

Arzhel tahu bahwa Kalila tidak akan menolak jika diajak balapan. Ini adalah satu-satunya cara untuk dia bisa bersama Kalila, meskipun hanya untuk balapan. At least, dia bisa lebih dekat dengan Kalila.

"Gue pasti bakal menang!" pekik Kalila dengan percaya diri. "You will always be a winner, Kalila. Especially a winner in my heart!" balas Arzhel, sedikit berteriak.

Di balik kaca helmnya, Kalila merotasikan bola matanya malas. "Buaya darat berulah lagi!" balasnya. Arkana tertawa mendengar itu.

"Kalo udah di tolak nyerah aja, bro! Adek gue gak akan suka sama lo!" tegur Arkana, terkekeh. Arzhel mendengus dingin di balik helm full face nya.

Di tempat berbeda. Nathan memecahkan beberapa butir telur. Kemudian Ezhar mengambil alih mangkuk dan mengaduk adonan menggunakan whisk dengan gerakan cepat.

"Eh, pelan-pelan, Zhar!" peringat Nathan. Ezhar cengengesan. "Hehee, gue terlalu semangat."

"Ternyata bikin kue seru juga ya. Tan, Ezhar boleh magang di sini gak?" celetuk Ezhar lalu mengalihkan pandangannya ke arah Winona. Nathan bergeming.

"Magang? .... tapi uang hasil penjualan gak seberapa, nanti kamu..."

"Gak papa, Tan. Gak usah dikasih upah," putus Ezhar, menyela ucapan Winona. "Kamu serius mau magang di sini?" Nathan memastikan. Ezhar mengangguk.

"Iya, serius. Tapi Ezhar bantuinnya pas pulang sekolah ya, Tan." Ezhar melirik sekilas Winona yang mengangguk.

"Emangnya orang tua kamu ngizinin, Zhar?" Nathan bertanya, keningnya berkerut. "Pasti diizinin, tenang aja," balas Ezhar.

**

Para pembalap mulai mendekati garis finis, dan beberapa orang terlihat semakin bersemangat menunggu siapa yang akan menjadi pemenangnya. Mereka mempercepat laju motornya.

Rafael bersiap di dekat garis finis dengan bendera hitam-putih, raut wajahnya serius dan menegang. Sebuah motor sport hijau melaju melesat melewati garis finis.

Rafael lantas mengibarkan black-white flag, para penonton bersorak gembira. Beberapa pembalap lainnya akhirnya mencapai garis finis.

You're Not Alone, Nathan [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang