23

598 54 8
                                    

Selamat membaca ganteng/ cantik.

"Ayah" Teriak Aldo membuat Ayahnya menoleh ke arah yang

Grasio melanjutkan kegiatannya yang sedari tadi selalu ada saja halangan nya. Grasio membakar semua jaket Vortex yang ada di kamar Aldo tak lupa ia menyisakan satu jaket itu namun ia membakar nya secara perlahan hal itu di saksikan secara langsung oleh sang ketua pemilik Jaket itu.

Rasa sedih dan kesal bercampur dalam diri Aldo, namun ia juga berpikir mengapa Ayahnya pulang secepat ini apalagi tanpa sepengetahuan dirinya, mengapa bundanya tak memberi tahu bila ayahnya telah pulang.

"Ayah udah, Ayah kenapa sih bakar jaket Aldo, stop yah" Teriak Aldo dengan emosi dan berjalan ke arah Ayahnya

Aldo mencoba memadamkan api itu dengan Air yang tak jauh dari hadapannya, setelah beberapa menit akhirnya api itu pun padam, namun percuma saja semuanya telah hangus terbakar.

"Yah, apa sih maksud Ayah bakar semua ini apa sih maksud Ayah"Bentak Aldo

"BAGUS KAMU KAYA GITU HAH.. UDAH BERANI SEKARANG BENTAK AYAH KAYA GITU, TERNYATA KAYA GINI KELAKUAN KAMU KALO AYAH GAK ADA DI RUMAH SEENAKNYA KAMU NGEROKOK DIKAMAR UDAH BISA NGEROKOK SEKARANG, UDAH BERANI BOHONG SAMA AYAH SEKARANG YA, MANA UCAPAN MU YANG SUDAH TIDAK BERGABUNG DENGAN GENG GENG GAK GUNA ITU MANA UCAPAN MU ALDO!"Geram Grasio seakan urat lehernya seperti akan keluar matanya menatap tajam wajah Aldo dan sang empu hanya menunduk dan terdiam

"TATAP SAYA REVALDO MAHENDRA!" Lanjutnya, dengan keberanian yang Aldo punya ia pun berani untuk menatap sang Ayahnya, ia sudah sangat gelisah apalagi setelah ayahnya memakai kata SAYA

"Tapi gak seharusnya Ayah bakar juga jaket aku yah, dan rokok itu bukan punya aku, aku gak pernah ngerokok" Ucap Aldo dengan penuh keberanian

"Mana mungkin, kamu pasti sudah terbawa oleh teman-teman mu itu dan geng motor yang tak berguna itu" Cibir Grasio

Saat mendengar perkataan Ayahnya, raut wajahnya berubah dengan rahang yang mengeras menatap tajam Ayahnya. Mengapa Ayahnya selalu saja menjelekkan teman-temannya yang bahkan dirinya saja tidak melihat bagaimana wujud teman anaknya sendiri.

"AYAH BOLEH JELEK'IN AKU TAPI JANGAN PERNAH SEKALI PUN AYAH JELEK'IN TEMEN ALDO, AYAH MANA TAU KALO AKU LAGI HANCUR DAN BUTUH TEMPAT UNTUK CERITA CUMA MEREKA YANG SELALU ADA BUAT ALDO, AYAH MANA TAU KEBAIKAN MEREKA YANG AYAH TAU TUH CUMA KEJELEKAN MEREKA YANG AYAH BAYANGKAN SENDIRI!" Teriak Aldo marah dengan kata penuh penekanan matanya pun memerah karena kelas

Plak..

Satu tamparan sangat keras mendarat sempurna di pipi kanan Aldo sehingga membuat pipinya merah.

Leher dan wajah Grasio tampak merah ekspresi wajahnya yang tegang dan matanya menyipit tajam, ia berjalan lebih dekat ke arah Aldo tak lupa tangannya yang disilangkan didepan dadanya.

"Berani sekali kamu kepada Ayah, apakah pernah ayah mengajarkan mu untuk melawan orang tua, apakah sopan berbicara seperti tadi kepada orang tua" Ucap Grasio santai namun penuh penekanan

"Ayah cuma pengen kamu jadi anak yang baik, tidak terjerumus seperti hal yang Ayah tidak suka Ayah juga pernah muda Ayah tau bagaimana dalamnya geng motor itu seperti apa, cukup Ayah aja yang buruk dimasa lalu Ayah tapi kamu jangan, Ayah cuma pengen yang terbaik untuk kamu "Lanjutnya

REVALDO MAHENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang