The Abyss : PerthSanta - The End

47 : The Abys

Jangan dibaca aja, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

❄️❄️❄️💦💦💦❄️❄️❄️

"Andaikan nanti yang mulia raja beneran melamar adikmu, gimana reaksi mu?" Yang bertanya ini Sammy. Sudah rahasia umum kalau hubungan keluarga Shukhumpantanasan dan kerajaan perang dingin. Salah raja terdahulu yang dengan beraninya ikut campur dalam urusan keluarga Shukhumpantanasan, bahkan Engfa ikut andil tuk membuat Kanghan menjadi upeti negeri ini untuk kekaisaran Pluto.

"Semua keputusannya aku serahkan kepada Pin!" Perth akan selalu mendukung semua keputusan Pin sekalipun nanti Kanghan melarang.

⏩️⏩️

"Kakak mau aku bikinin kopi?" Tawar Santa pada kekasihnya yang lagi belajar. "Soalnya aku mau bikin kopi." Tambah Santa, mereka lagi belajar bareng di kamar. Thomas, Krittin dan Keng belum pulang dari kegiatan klub basket. Soalnya mereka akan ada pertandingan sabtu minggu ini, jadi waktu latihan mereka ditambah oleh pelatih mereka. Mungkin sebentar lagi mereka sampai di rumah karena tadi katanya mereka sudah di jalan.

"Boleh, tapi gulanya dikit aja." Jawab Perth tanpa melihat lawan bicaranya, dia fokus menatap layar laptopnya, lagi melanjutkan project game nya dia setelah selesai menberjakan tugasnya.

"Kalau kak Anan?" Mereka belajar bertiga. Lebih tepatnya Perth dan Anan mengerjakan tugas bersama karena mereka satu jurusan dan satu kelas.

"Gak, aku gak suka kopi." Jawab Anan memandangi Santa.

"Kalau susu?"

"Boleh."

"Susu kakak yang ada di rak paling pojokkan?" Ucap Santa mencoba memastikan takut salah.

"Iya, yang rasa vanila, kalau yang coklat punya Pin dan Perth." Sikembar memang punya selera makan yang sama, hanya satu perbedaan selera makan mereka, Pin tidak bisa makan-makanan pedas. Sementara Perth, semuanya bisa dia makan asalkan itu masih tergolong dalam kategori makanan. Dia tidak pilih-pilih makanan.

Tanpa membuang waktu, Santa segera meracik kopi spesial untuk suami. Eh maksudanya pacar. Susu untuk tentu dia tidak lupa.

"Lagi bikin apa Santa?"

"Kopi kak." Jawab Santa untuk pertanyaan Freen yang kini membuka pintu kulkas, lalu mengambil air mineral.

"Mau begadang?" Freen bicara seperti ini karena sekarang sudah jam 9 malam. Anan sendiri juga baru selesai mengerjakan tugas kuliahnya.

"Gak kak, paling aku dan kak Anan hanya sampai jam 10. Tapi kalau senior Perth, Keknya begadang deh, katanya ada yang eror pada project gamenya." Jelas dia kali ini dia menyeduh susu hangat untuk Anan.

Freen manggut-manggut. "Kamu jangan cemburu ya jika Anan suka melakukan skinship dengan Perth, dia memang manja dan suka cari perhatian Perth. Tapi hanya sebatas itu." Dia tidak ingin pendekatan Perth dan Santa jadi terhalang karena kesalahpahaman Santa pada Anan.

"Menurut kakak, apa kakak Anan punya rasa sama senior?" Hanya untuk jaga-jaga dia bertanya seperti ini.

"Entahlah, tapi kata Sammy dia memang ada rasa pada Perth hanya saja dia tidak sadar. Kalau menurut aku secara pribadi sih, kayaknya gak deh. Walaupun dia menuntut Perth tuk menjadikan dia sebagai prioritas dalam hidupnya. Gimana ya, aku sendiri juga bingung tuk menjelaskannya. Aku lebih melihat baik Perth maupun War, dua orang itu hanya pelariannya sementara hatinya ada di tempat lain. Memang benar dia menyukai War dan menangisinya. Tapi hanya sebatas itu, tidak sampai membuat dia depresi frustasi padahal aku tahu Anan itu sangat manja dan rapuh." Kesimpulan Freen walaupun dia kurang yakin. Dia menyadari hal ini balakangan. Awalnya dia memang sependapat dengan Sammy tapi setelahnya tidak.