Hallo, selamat membaca!
Take time 🌻
°•°•°
Di pagi hari buta, Natalie di bangunkan. Ia di tuntun oleh pelayan menuju sebuah ruang kerja yang lumayan besar untuk ruang kerja pribadi. Seorang pria paruh baya berjas kini berwajah tenang, namun Natalie tau kalau pria itu tengah marah. Terbukti dari tatapan matanya yang tajam.
"Aku pikir aku sudah memberi tahumu, jika acara semalam wajib kamu datangi." Ucap nya langsung kepada inti.
"Maaf, aku lupa dad. Semalam aku ketiduran karna lelah."
"Lelah? kau hanya berdiam diri sepanjang hari di kamarmu dan kau bilang kau lelah."
Bibir Natalie tertutup rapat, dia tak tahu apa yang di lakukan natalie asli sebelum dia memasuki raganya.
"Setidaknya menurut lah, jangan menambah beban untuk kami." Ucapnya seraya menghela nafas lelah.
Natalie memandang bingung, apa yang di maksud oleh pria itu. Pria itu menggeser amplop yang berisi dokumen, lalu melirik Natalie sekilas sebelum ia melihat ke arah laptopnya.
"Pindah lah ke sekolah bisnis, meskipun kau bukan penerus, tapi aku ingin kau membantu kakak mu nanti. Tinggalkan seluruh fantasimu untuk menjadi seorang violinis. Itu akan menurunkan derajat keluarga kita." Ucap Pria itu tegas tanpa bantahan.
"Aku baru saja menginjakan kaki ke sekolahku yang sekarang. Apa tak apa jika aku langsung pindah?"
Ini berita bagus, ia akan keluar dari sekolah seni dan masuk sekolah bisnis. Ia sangat bisa jika berada di sana. Lintas jurusan yang tak terlalu jauh menurutnya. Teknik Informatika menuju Bisnis, itu hal yang tidak masalah.
"Membuatmu pindah sekolah adalah hal yang mudah. Aku ingin kau menuruti perintahku kali ini. Tak ada bantahan."
"Cukup sebagai kau yang terlahir sebagai anak perempuan, jangan menambah masalah dengan keinginan mu untuk tetap tinggal di sekolahmu itu."
"Baik dad."
Natalie bisa menyimpulkan, bahwa keluarga yang ia miliki sekarang adalah keluarga patriarki. Dari perkataan pria itu Natalie tau, bahwa keluarga ini mengharapkan anak laki laki saja.
Tidak masalah, Natalie bisa membuktikan bahwa dirinya bisa melampaui Allard. Jangan ragukan kepintarannya.
"Aku sudah selesai, silahkan keluar." Ucapnya.
Tak banyak kata akhirnya Natalie segera keluar. Ia berjalan kearah dapur, semenjak ia mengelilingi rumah ini kemarin ia sudah tau semua letak ruangan di rumah ini, kecuali ruangan pribadi.
Dilihatnya meja makan yang penuh dengan makanan. Ia melirik para pekerja yang sedang melakukan tugasnya masing masing.
"Apa disini makan pun harus masing masing." Gumam Natalie pelan.
Natalie tak peduli perutnya lapar, perlu diisi oleh makanan. Ia segera makan dengan baik dan elegan. Bawaan dari dirinya yang dahulu terbawa, ingat dia dulu terobsesi untuk menjadi cantik dengan gaya Girly nan anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration To The Novel
FantasíaAmara Anoushka adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan kecerdasan luar biasa, dirinya banyak sekali mendapatkan juara 1 saat mengikuti Olimpiade Matematika. Ia juga sekarang di beri gelar Cumlaude atas hasil kerja keras nya selama 3,5 tahun sala...